Liputan6.com, Jakarta - Setelah eksis selama hampir 12 tahun, aplikasi biro perjalanan daring (OTA) Pegipegi pamit tutup. Informasi ini dibagikan pihaknya melalui unggahan media sosial hari ini, Selasa (12/12/2023).
Tertulis di sana, "Hi Pelanggan Setia Pegipegi! Hampir genap 12 tahun menjadi solusi travel kamu merupakan pengalaman yang tak tergantikan bagi Pegipegi, namun dengan berat hati, Pegipegi harus pamit." Bersama keterangan itu, Pegipegi juga menggarisbawahi tiga informasi penting, termasuk nasib pembelian para pelanggan:
Advertisement
- Pegipegi terakhir menerima pesanan dari pelanggan per 10 Desember 2023 pukul 23.59 WIB.
- Seluruh pembelian di Pegipegi tetap berlaku. Pelanggan masih bisa check-in, serta menggunakan transportasi udara dan darat sesuai waktu check-in maupun waktu keberangkatan. Informasi mengenai pesanan bisa diakses via email yang digunakan ketika membuat pesanan.
- Jika ada pertanyaan, permintaan dana kembali, penggantian jadwal, atau komplain dapat disampaikan via email ke cs@pegipegi.com.
Bersama ucapan selamat tinggal itu, pihaknya juga mengungkap terima kasih pada beberapa pihak. "Pegipegi ingin berterima kasih sebesar-besarnya untuk kamu para pelanggan setia Pegipegi yang telah menjadikan Pegipegi sebagai teman perjalananmu selama ini," ucap aplikasi perjalanan itu.
"Selain itu, Pegipegi juga ingin berterima kasih untuk segenap mitra akomodasi, penerbangan, transportasi darat, dan seluruh mitra lain dari berbagai industri yang telah bersama-sama mendukung Pegipegi untuk selalu berusaha memberikan pelayan terbaik bagi pelanggan Pegipegi. Terima kasih telah memilih Pegipegi," tandasnya.
Jadi Viral di Media Sosial
Kabar Pegipegi tutup layanan viral di media sosial, terlebih X, dulunya Twitter, rangkum Tim Citizen6, Selasa. Disebut bahwa banyak warganet yang awalnya tidak percaya kabar tersebut dan mengiranya gimmick belaka.
"Gimmich ah mesti, i mean ntar dulu voucher gw belom kepakai woi," ujar seorang warganet, sementara yang lain menyambung, "Pasti gimmick 12.12 tapi di playstore kok ilang. wkwk." "Bercanda ya masa pamit?" timpal pengguna berbeda.
Di sisi lain, banyak yang menyayangkan tutupnya Pegipegi. Pasalnya, aplikasi perjalanan itu dianggap memberi harga yang lebih murah ketimbang aplikasi serupa. "Padahal Pegipegi yang suka kasih harga paling murah," sebut salah satunya. "Woy pegipegi jangan pergi tiket lo paling murah woy," kata yang lain.
"Tidaak gue kalo bepergian kadang mesennya lewat sini, soalnya kalo diskon dll lebih murah dari sebelah. Terakhir mesen tiket pas dinas ke sumatra Juli kemarin," yang lain mengaku. "Makasih pegi pegi udah pernah ngasih nginep hotel seminggu gratis mana gonta-ganti."
Komentar, seperti "Bakalan kangen sama tagline nya: Pegipegi pasti happy!" dan "Terima kasih atas diskon2mu dahulu" juga terlihat.
Advertisement
Persiapan Libur Nataru
Pengumuman tutupnya Pegipegi datang menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru yang telah diantisipasi para pelaku sektor pariwisata. Terkait ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa pihaknya sudah melalukan persiapan dan pengecekan prosedur, operasional, sarana, juga prasarana.
"Surat edarkan sudah kami luncurkan," tuturnya saat weekly press briefing yang digelar secara hybrid, Senin, 11 Desember 2023. "Kita harus antisipasi perubahan cuaca yang cepat dan dinamis, juga pedoman pariwisata CHSE."
"Surat edaran diharapkan (dapat) memastikan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Ini merupakan upaya kolaboratif dengan semua pihak, termasuk Kementerian Perhubungan dan kepolisian."
"Kami juga menyediakan media center untuk pemantauan wisata dan penyebaran informasi," bebernya, menambahkan bahwa mereka juga sudah menyosialisasikan manajemen krisis yang sudah disiapkan di laman resmi Kemenparekraf.
Sandi melanjutkan, "Saya juga ingin memberi empat imbauan pada masyarakat. Pertama, cek perkiraan cuaca BMKG sebelum melakukan perjalanan wisata Kedua, pilih destinasi wisata di #IndonesiaAja karena kita butuh pergerakan wisnus untuk menggerakkan ekonomi."
"Perhatikan kondisi fisik saat berlibur. Jangan terlalu lelah dan kurang tidur, terutama di musim hujan," sambungnya. "Perhatikan prosedur CHSE. Jangan buang sampah sembarangan."
Mobilitas Meningkat
Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Pembagunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan ada 107 juta masyarakat yang melakukan mobilitas saat libur Nataru 2023/2024. Ia menyebut jumlah ini naik 143 persen dibanding libur Nataru tahun lalu.
"Tapi lebih tinggi (pergerakan) saat Idulfitri," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 11 Desember 2023, seperti dilaporkan Tim News.
Menurut dia, pemerintah telah melakukan evaluasi terkait masalah kepadatan lalu lintas saat libur Nataru tahun lalu. Hal ini akan jadi bahan mitigasi kemacetan saat Nataru tahun ini. "Nataru ini bukan cuma sekali, tapi sudah bertahun-tahun. Kita evaluasi yang kemarin, (apa yang) terutama bisa dihindari, kita perbaiki tahun ini," ujarnya.
Muhadjir meminta kerja sama pemudik untuk tertib melakukan perjalanan. Ia mengimbau masyarakat tidak berlama-lama di rest area agar tidak menimbulkan kemacetan panjang. "Kita usahakan (bisa lancar), karena ini tergantung para pemudik, kerja samanya, supaya lebih teratur di perjalanan, utamanya yang memanfaatkan rest area. Sekedarnya saja istirahat di rest area," tutur Muhadjir.
Advertisement