Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan menyinggung tewasnya pendukung capres nomor urut dua Prabowo Subianto, Harun Al Rasyid, di kerusuhan 22 Mei 2019 silam. Hal ini dilontarkan Anies, saat menyampaikan visi misi mengawali debat perdana capres 2024.
Mulanya, Anies menjelaskan terkait keadilan atas sejumlah kasus kekerasan yang hingga saat ini belum dapat diselesaikan oleh pemerintah, salah satunya kasus tewasnya Harun Al Rasyid.
Advertisement
"Bersama saya hadir di sini ayahnya Harun Al Rasyid. Harun adalah anak yang meninggal, pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan pada saat itu, protes hasil pemilu," kata Anies di Kantor KPU RI, Selasa (12/12/2023).
Anies menyatakan, sejak peristiwa itu terjadi pemerintah tidak mampu untuk menyelesaikannya, bahkan hingga hari ini.
"Apa yang terjadi? Dia tewas sampai dengan hari ini tidak ada kejelasan. Apakah ini akan dibiarkan?" kata dia.
Komitmen Tegakkan Hukum
Anies menjelaskan, bersama Cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bertekad untuk mengubah penegakan hukum di Indonesia menjadi lebih berkeadilan. Hukum, kata dia, harus tegak dari bawah ke atas.
"Kami mendedikasikan, kami untuk memberikan komitmen bahwa dari puncak sampai ke bawah kami akan tegakkan hukum pada siapa saja," ucap Anies.
Dia menuturkan, marwah kehidupan bernegara di Indonesia mesti dikembalikan. Hukum, kata dia harus diletakkan di tempat tertinggi dalam bernegara.
"Ketentuan itu berlaku pada semua termasuk ketika menyangkut urusan ASN menyambut terusan TNI dan Polri," ujar dia.
Advertisement