Anies: Prabowo Tak Tahan Jadi Oposisi karena Sulit Berbisnis, Harus di dalam Kekuasaan

Anies Baswedan dan Prabowo Subianto saling bongkar sisi politik di debat pilpres 2024.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 13 Des 2023, 04:18 WIB
Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto saat paparan visi dan misi pada debat perdana Calon Presiden pada Pilpres 2024, Selasa (12/12/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Debat sengit terjadi antara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto di debat perdana pilpres 2024. Keduanya sama-sama membongkar obrolan politik masa lalu. 

Awalnya, Anies Baswedan mengkritik berkurangnya demokrasi, seperti masalah kebebasan berpendapat dan kualitas oposisi, dalam era kepresidenan Joko Widodo. 

Prabowo Subianto membalas tidak setuju dan membongkar obrolan masa lalu ketika Anies Baswedan diusung oleh Gerindra di pilgub DKI Jakarta. Hal itu disebut menjadi bukti bahwa demokrasi di era Jokowi berjalan dengan baik, sebab waktu itu Gerindra adalah oposisi.

Anies Baswedan menangkis dengan menyebut dulu Prabowo sendiri yang berkata sulit berbisnis jika di luar kekuasaan. Seperti diketahui, Gerindra bergabung ke pemerintahan Jokowi dan Prabowo menjadi menteri Jokowi.

"Seperti disampaikan Pak Prabowo: Pak Prabowo tak tahan jadi oposisi. Apa yang terjadi? Beliau sendiri menyampaikan bahwa tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis. Tidak bisa berusaha. Karena itu harus berada di dalam kekuasaan," ujar Anies Baswedan pada debat Selasa malam (12/12/2023). 

Anies lantas menegaskan bahwa menjadi pemimpin adalah hal yang lebih dari sekedar berbisnis.

"Kekuasaan lebih dari soal bisnis. Kekusaan lebih dari soal uang. Kekuasaan adalah soal kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat," ucap Anies Baswedan

Prabowo terdengar ingin menjawab lagi pertanyaan Anies, akan tetapi ditolak oleh pembawa acara karena waktu segmen sudah habis. 

Sebelumnya, Prabowo dan Anies juga sempat cekcok mengenai isu Papua. Anies berkata perlu keadilan di Papua, tetapi Prabowo menyebut ada masalah geopolitik juga yang berpengaruh.


Anies: Ada 1 Milenial Jadi Cawapres, Tapi Ribuan yang Kritik Pemerintah Sering Hadapi Kekerasan

Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka saat mengikuti paparan visi dan misi pada debat perdana Calon Presiden pada Pilpres 2024, Selasa (12/12/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, menyinggung soal 1 orang milenial yang bisa menjadi cawapres. Hal itu diungkapkan Anies dalam debat capres

Seperti yang diketahui, milenial yang jadi cawapres di Pemilu 2024 adalah Gibran Rakabuming Raka.

 Namun, kata dia, kenyataan yang terjadi saat ini, banyak anak muda yang dibungkam. Padahal, para anak muda itu peduli dengan anak bangsa dan kaum termarjinalkan.

"Bila kita saksikan hari ini ada 1 orang melenial bisa menjadi cawapers, tetapi ada ribuan milenial, generasi Z yang peduli pada anak bangsa yang termarjinalkan ketika mengungkapkan pendapat ketika mengkritik pemerintah justru mereka sering dihadapi dengan kekerasan, dihadapi dengan benturan, dan bahkan gas air mata," tutur Anies dalam debat capres.

Menurut dia, hal itu tidak dapat dibiarkan.

"Apa kondisi ini harus dibiarkan? Tidak. Kita harus melakukan perubahan," ujar Anies Baswedan ketika mengungkapkan visi misinya.

Anies juga mengungkapkan, aturan hukum harus ditegakkan di Indonesia. Penegakan hukum saat ini berlaku sesuai dengan kepentingan penguasa.

"Yang terjadi banyak aturan ditekuk sesuai kepentingan yang sedang memegang kekuasaan, apakah ini diteruskan? tidak. " kata dia dalam debat capres perdana di kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Infografis Prabowo Usung Gibran Jadi Cawapres di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya