Liputan6.com, Jakarta Debat Capres dan Cawapres 2024 salah satunya menyoroti soal pelayanan publik pada kelompok rentan. Nyatanya, dua pasangan capres yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan senada dalam untuk mengembangkan aplikasi.
Misalnya, Capres Ganjar Pranowo yang memamerkan aplikasi super atau superapps dalam pelayanan publik yang dibuatnya di Jawa Tengah. Ganjar mengungkap aplikasi Laporgub tersebut jadi sarana pelaporan publik terhadap kendala yang dihadapi untuk disampaikan ke pemerintah Jawa Tengah.
Advertisement
"Dari sisi aparaturnya musti ada kontrol publik, maka kalau saya membuat pengalaman kami membuar Laporgub sebagai salah satu ruang komplain publik," ujar dia dalam Debat Capres-Cawapres 2024, di Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Menurutnya, langkah ini membuka proses transparansi terhadap pelayanan pemerintah terhadap publik. "Pemerintah gak boleh baperan, pemerintah harus menerima seluruh masukan dan kritikan," kata dia.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menguraikan, konsep serupa akan diperluas dengan cakupan nasional. Menurut dia, ini jadi upaya pemerintah pusat mengambil bagian dari kendala masyarakat.
"Inilah yang akan kita angkat menjadi goverment superapp sehingga ketika itu tidak berjalan, pemerintah tertinggi lah yang harus mengambil itu, sehingga pelayanan akan jauh lebih baik sehingga kelompok-kelompok ini harus mendapatkan afirmasi," bebernya.
Anies Baswedan Punya Konsep Serupa
Memanggapi hal itu, Capres Anies Baswedan juga mengungkap rencana serupa. Fokusnya menyasar pada kelompok rentan, seperti disabilitas, perempuan, ibu hamil, anak-anak, dan orang tua.
Anies mengisahkan aplikasi Jaki yang dibentuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Aplikasi itu jadi satana pelaporan bagi keluhan masyarakat.
"Kami buat ketika waktu dulu di Jakarta namanya Jaki, adalah sebuah superapps yang membuat setiap pelayanan ada ukurannya," kata dia.
"Contoh, bila lapor pohon tumbang maka kami memberikan arahan kepada jajaran, berapa jam harus beres. Ketika dikatakan ada laporan temtang peristiwa X maka berapa wkatu yang harus beres," sambung Anies.
Dengan basis aplikasi, Anies menilai setiap kinerja pelayanan publik menjadi punya ukurannya sendiri. Kemudian, masyarakat disebut bisa memantau perkembangannya lewat aplikasi tersebut.
"Semua ukuran pelayanan dibuat ukuran. Lalu publik yang melapor tau persis, saya lapor kapan harus selesai kapan, dengan begitu standardisasi akan terjadi," jelasnya.
Advertisement
Rating Aplikasi
Tim Liputan6.com mencoba menelusuri terkait dua aplikasi yang disebut Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan.
Aplikasi Laporgub Masyarakat, besutan Ganjar ternyata diluncurkan pada November 2022 lalu. Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 10 ribu pengguna.
Mengutip rating di Google Playstore, nyatanya Laporgub Masyarakat memiliki rating 3,3 dari nilai maksimal 5,0. Tercatat angka ini didapat dari 116 respons pengguna.
Sementara itu, aplikasi Jaki - Jakarta Kini besutan Anies Baswedan diluncurkan sejak September 2019. Aplikasi ini sudah diunduh oleh 1 juta pengguna.
Dari aisi rating aplikasi, Jaki mendapat nilai 3,7 dari nilai maksimal 5,0. Angka ini didapat dari 11.346 pengguna yang memberikan ulasan.