Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyinggung soal hak asasi manusia (HAM) kepada capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Pertanyaan yang disampaikan Ganjar, adalah soal kasus orang hilang yang hingga saat ini belum diketahui rimbanya. Sebab tidak ada pengadilan yang mengadili pelakunya.
Advertisement
“Apakah bapak kalau jadi presiden akan membuat pengadilan HAM? Kedua, apakah bisa menunjukkan dan membantu keluarga agar mereka bisa berziarah (untuk menemukan orang yang disebut hilang),” tanya Ganjar kepada Prabowo saat debat perdana capres di Kantor KPU RI Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Mendengar pertanyaan itu, Prabowo menyudutkan dahi dan menegaskan bahwa pertanyaan tersebut terlalu tendensius terhadap dirinya. Prabowo terlihat merasa tersinggung soal kasus 13 orang hilang yang terjadi pada 1998.
Prabowo merasa bingung, mengapa soal isu orang hilang selalu disudutkan kepadanya. Padahal, kasus tersebut terjadi di Mahfud Md yang mana wakil dari Ganjar di Pemilu 2024.
“Masalah yang bapak tanyakan itu agak tendensius, mengapa yang 13 orang hilang itu ditanya ke saya? Itu tendensius dan wakil bapak yang mengurus itu selama ini, dan kalau keputusannya mengadakan pengadilan HAM tidak ada masalah,” jawab Prabowo.
Prabowo Pamer Eks Tapol Balik Mendukungnya
Prabowo menambahkan, isu soal HAM selalu dihadapkan kepadanya setiap momentum pemilu presiden. Apalagi isu itu semakin kencang berhembus ketika survei elektabilitasnya tengah di atas angin.
Padahal menurut Prabowo, isu HAM yang menyudutkan dirinya saat masih menjadi militer dahulu sudah usai. Mereka yang dituding diculik dan dihilangkan olehnya sudah kembali dan mendukungnya saat ini.
“Lihat mereka yang dikatakan tapol (tahanan politik) kini duduk dan mendukung saya, saya kira isu itu selalu dihadapkan terhadap saya apalagi saat survei saya lagi tinggi,” ucap Prabowo menandasi.
Advertisement