Cuaca Indonesia Hari Ini Rabu 13 Desember 2023: Waspada Potensi Hujan Petir di Kupang, Banjarmasin dan Ternate

Beranjak malam, cuaca berawan mendominasi sebagian besar kota-kota di Indonesia. Sementara, kondisi langit cerah berawan diperkirakan terjadi di Banda Aceh, Bengkulu, Jakarta Pusat, Ternate, Padang, dan Palembang.

oleh Maria Flora diperbarui 13 Des 2023, 07:00 WIB
Sejumlah kendaraan melintas saat hujan di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (18/2/2022). BMKG mengungkapkan potensi curah hujan meningkat dan cuaca ekstrem sepanjang 17-23 Februari 2022. Sejumlah wilayah diminta waspada dampak yang terjadi dari cuaca buruk. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca cerah berawan terjadi di sebagian besar kota-kota di wilayah Indonesia, pada Rabu (13/12/2023) pagi. Meski demikian ada sejumlah titik yang diselimuti cuaca berkabut, dan hujan berintensitas ringan.

Ada pun cuaca berkabut terjadi di wilayah Pekanbaru, sedangkan Banjarmasin, pangkal pinang, dan Makassar diprediksi turun hujan ringan. 

Memasuki siang hari, sejumlah kota di Indonesia juga akan diguyur hujan. Bahkan dua di antaranya dilaporkan BMKG berpotensi hujan petir, yakni Kota Kupang dan Banjarmasin.

Beranjak malam, cuaca berawan mendominasi sebagian besar kota-kota di Indonesia. Sementara, kondisi langit cerah berawan diperkirakan terjadi di Banda Aceh, Bengkulu, Jakarta Pusat, Ternate, Padang, dan Palembang.

BMKG juga kembali mengungkap adanya potensi hujan petir. Namun, kali ini terjadi untuk wilayah Ternate. 

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota   Pagi   Siang  Malam
 Banda Aceh  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Denpasar  Berawan  Berawan  Berawan
 Serang   Cerah Berawan   Cerah Berawan  Berawan
 Bengkulu   Cerah Berawan  Cerah   Cerah Berawan
 Yogyakarta  Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Jakarta Pusat  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
Gorontalo Cerah Berawan Berawan Cerah
Jambi Cerah Berawan Cerah Berawan Hujan Petir
Bandung Cerah Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan
Semarang Berawan Berawan Berawan
Surabaya Berawan Berawan Berawan
Pontianak  Berawan Hujan Sedang Berawan
Banjarmasin Hujan Ringan Hujan Petir Hujan Ringan
Palangkaraya  Berawan Berawan Hujan Ringan
Samarinda Berawan Cerah Berawan Hujan Ringan
Tarakan  Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah 
Pangkal Pinang Hujan Ringan Berawan Berawan
Tanjung Pinang Berawan Hujan Ringan Berawan
Bandar Lampung Berawan Berawan Berawan
Ambon Berawan Tebal Hujan Ringan Hujan Ringan
Ternate Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Mataram Cerah Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan
Kupang Berawan Hujan Petir Berawan
Kota Jayapura Berawan Berawan Berawan
Manokwari Berawan Hujan Ringan Berawan
Pekanbaru Kabut Berawan Hujan Petir
Mamuju Berawan Berawan Hujan Ringan
Makassar Hujan Ringan Hujan Ringan Berawan
Kendari Berawan Hujan Ringan Berawan
Manado Berawan Berawan Berawan
Padang Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Palembang Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Medan Cerah Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan

Waspada Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba, Berpotensi Hujan Lebat hingga Angin Kencang

Warga menerjang hujan deras di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Jumat (9/12/2022). Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut pihaknya akan mengkaji penerapan bekerja dari rumah atau work from home (WFH), hal ini berkaitan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi tentang potensi cuaca ekstrem pada penghujung 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau, masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dilansir dari Antara, Senin (30/10/2023).

Ia mengemukakan, arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca tiba-tiba bisa berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya. Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam.

Ia menyebutkan, awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.

"Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati," katanya.

Dwikorita menyampaikan BMKG memprediksi awal musim hujan 2023/2024 umumnya akan terjadi pada bulan Oktober-Desember 2023, yaitu sebanyak 477 Zona Musim (ZOM) atau 68,2 persen. Sementara puncak musim hujan umumnya diprakirakan pada bulan Januari-Februari 2024, yaitu sebanyak 385 ZOM (55,1 persen).

Sementara sifat hujan pada periode Musim Hujan 2023/2024 diprakirakan normal 566 ZOM (80,9 persen), atas normal sebanyak 69 ZOM (9,9 persen), dan bawah normal 64 ZOM (9,2 persen).


Langkah Mitigasi Hadapi Cuaca Ekstrem

Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan terjadi hingga 1 minggu ke depan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Karena itu, Dwikorita juga meminta kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan institusi terkait untuk melakukan langkah mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologis selama musim hujan, terutama di wilayah yang mengalami Sifat Musim Hujan Atas Normal (lebih basah dibanding biasanya).

"Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor," katanya.

Selain itu, kata Dwikorita, Pemda diharapkan dapat lebih optimal dalam mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini cuaca.

"Pemda dan sektor terkait juga diharapkan dapat menjadikan informasi Prakiraan Musim Hujan 2023/2024 ini sebagai acuan untuk menyusun rencana Aksi Dini (Early Action), dalam rangka menekan kerugian yang dapat ditimbulkan adanya bencana hidrometeorologis," katanya.

Infografis BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya