Manchester United Nodai Sejarah Tim Inggris Usai Tersingkir dari Liga Champions

Selain tersingkir dari kompetisi, Manchester United menjadi tim Inggris pertama dalam sejarah yang kebobolan 15 gol di babak penyisihan grup Liga Champions.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 13 Des 2023, 11:00 WIB
Pemain Manchester United (MU), Diogo Dalot, menutupi wajahnya dengan kostum timnya setelah kalah dari Bayern Munchen pada laga matchday keenam Liga Champions 2023/2024, Rabu (13/12/2023) dini hari WIB. MU kalah 0-1 dalam laga tersebut dan tersingkir dari Liga Champions. (PETER POWELL / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Manchester United telah membuat sejarah tersendiri dalam sepakbola Inggris setelah tersingkir dari Liga Champions 2023/2024. Namun, catatan itu tentu saja sangat mengecewakan.

Seperti diketahui, Setan Merah menderita kekalahan 0-1 dari Bayern Munchen di pertandingan terakhir penyisihan grup di Old Trafford, Rabu dini hari (12/12/2023). Hasil ini memastikan tersingkirnya mereka dari sepak bola Eropa.

Bintang Munchen Kingsley Coman menjadi pemain yang membuat fans Manchester United kecewa setelah berhasil memecah kebuntuan dengan penyelesaian rapi melewati Andre Onana.

Sebenarnya, Manchester United bermain cukup baik dan mampu keluar dari tekanan. Namun, di sisi lain Munchen juga bisa bertahan dengan baik sebelum akhirnya berhasil mengamankan posisi teratas di Grup A.

Situasi ini membuat Manchester United menorehkan sejarah yang tidak menguntungkan. Selain tersingkir dari kompetisi, skuad asuhan Erik ten Hag ini menjadi tim Inggris pertama dalam sejarah yang kebobolan 15 gol di babak penyisihan grup Liga Champions.


Manchester United Kalah Bersaing dengan Copenhagen

Alejandro Garnacho dari Manchester United, kiri, dan Noussair Mazraoui dari Bayern berebut bola saat pertandingan sepak bola grup A Liga Champions antara Manchester United dan Bayern Munich di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris, Selasa, 12 Desember 2023. (AP Photo /Dave Thompson)

Manchester United memang berhasil mencetak 12 gol, dan jumlahnya sama dengan pemuncak klasemen Bayern Munchen. Namun, pertahanan mereka yang bocor terbukti menjadi kelemahan klub dalam perjalanan mereka di Eropa.

Pada akhirnya, meski United meraih kemenangan atas Bayern di laga tersebut, mereka tetap tidak lolos ke babak sistem gugur karena kemenangan 1-0 FC Copenhagen atas Galatasatray.


MU Punya Beban Dituntut Harus Memenangkan Laga

Harry Kane dari Bayern, kiri, ditantang oleh Bruno Fernandes dari Manchester United saat pertandingan sepak bola grup A Liga Champions antara Manchester United dan Bayern Munich di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris, Selasa, 12 Desember 2023. (AP Photo/Dave Thompson)

Pada laga dini hari tadi, Manchester dituntut untuk menang agar bisa menjaga peluang lolos. Namun, pada matchday keenam fase grup A, mereka malah kalah 0-1 dari Munchen.

Bukan hanya kekalahan, Manchester United yang hanya mengoleksi 4 poin dari 5 pertandingan tak bisa melangkah ke babak 16 besar setelah pada laga lain di grup sama FC Copenhagen menang 1-0 atas Galatasaray di Parken Stadium.

Kemenangan itu sudah cukup membawa Copenhagen lolos ke babak selanjutnya dengan raihan 8 poin, sedangkan Galatsaray hanya mampu mengumpulkan 5 angka. Munchen sendiri lolos sebagai juara grup.


Ten Hag Ungkap Alasan soal Performa Manchester United

Erik Ten Hag menjadi salah satu pelatih yang terancam kehilangan pekerjaan. Performa MU yang angin-anginan membuat nama sang pelatih mencuat sebagai orang yang harus bertanggung jawab atas melemahnya penampilan MU musim ini. (AFP/Oli Scarff)

Sebelumnya, platih Manchester United, Ten Hag, menjelaskan alasan di balik tidak konsistennya permainan tim dalam setiap pertandingan musim ini.

Menurutnya, ketidakstabilan performa disebabkan oleh banyaknya pergantian pemain di lini pertahanan MU akibat cedera, yang pada akhirnya merusak harmoni tim.

“Tahun lalu, kami memiliki tim reguler, dengan tidak banyak perubahan, terutama di lini belakang kami,” tuturnya dikutip dari situs resmi MU.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya