Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru saja menggelar debat calon presiden (capres) pertama pada Selasa (12/12/2023) malam.
Keramaian debat capres pertama ini pun tidak juga terjadi di media sosial X alias Twitter, di mana banyak warganet yang berkomentar soal penampilan ketiga calon presiden.
Advertisement
Analisa cepat di media sosial X juga dilakukan oleh Drone Emprit, salah satunya mengenai analisis sentimen warganet di platform milik Elon Musk tersebut.
Dalam pemaparan mengenai analisis sentimen yang didapatkan Tekno Liputan6.com, Rabu (13/12/2023), terlihat capres nomor satu, Anies Baswedan, mendapatkan 27 persen sentimen negatif, 9 persen netral, dengan 64 persen positif.
Porsi sentimen positif yang sama dengan Anies (64 persen) juga didapatkan oleh capres nomor tiga Ganjar Pranowo, dengan 13 persen sentimen netral dan 23 persen negatif.
Untuk capres nomor dua, Prabowo Subianto, mendapatkan sentimen dari pengguna Twitter yang lebih tipis antara positif (48 persen) dan negatif (41 persen), dengan 11 persen netral.
Lebih lanjut, melalui akun X-nya, pendiri Drone Emprit @ismailfahmi, juga menjelaskan mengenai Peta Social Network Analysis (SNA). Fahmi menyebutkan, terlihat ada empat klaster besar yang ia temukan yaitu Pro Anies, Pro Prabowo, Pro Ganjar, dan Netral.
Fahmi menjelaskan, klaster netral jadi yang paling besar, di mana mereka selama ini tidak fokus memposisikan diri mendukung salah satu paslon.
Klaster Netral
Fahmi menjabarkan, di klaster ini, warna merah atau sentimen negatif paling besar diperlihatkan oleh klaster netral, terhadap capres dengan node orange, yaitu capres 02.
Selain itu menurut Fahmi, klaster ini juga banyak membicarakan node warna biru, yaitu capres 01 (Anies).
"Karena topik pembahasan mereka lebih banyak ke kedua capres tersebut, berakibat posisi mereka di peta SNA berada dekat dengan kedua klaster capres. Ganjar tidak banyak dibahas oleh klaster Netral, sehingga posisinya jauh," cuitnya.
Sementara untuk klaster Pro Anies, lebih banyak membicarakan Anies secara positif, dan Prabowo secara negatif. Mereka tidak banyak membahas Ganjar.
Advertisement
Volume Percakapan Tentang Prabowo dan Ganjar
Di klaster Pro Ganjar, yang paling banyak dibahas adalah node hijau yaitu Ganjar, dan Prabowo warna orens.
Fahmi mengatakan, akun-akun besar di klaster Pro Ganjar lebih banyak membahas Prabowo, membuat volume percakapan tentang Ganjar jadi lebih sedikit, karena top influencer-nya lebih tertarik membahas Prabowo.
Di klaster Pro Prabowo, menurut Fahmi, meski ukuran klasternya paling kecil, namun banyak dibahas oleh klaster netral, capres 01, dan 03, membuat volume percakapan tentang Prabowo sangat tinggi nomor dua.
"Tak banyak akun besar dalam klaster ini. Dua di antaranya adalah @PartaiSocmed dan @Gerindra. Mereka paling banyak membicarakan node orens atau Prabowo," cuit Fahmi.