Biar Tak Sering ke Bengkel, Kenali 5 Penyebab Bearing Roda Mobil Cepat Rusak

Bearing roda adalah komponen mekanis yang memungkinkan roda kendaraan berputar dengan bebas di sekitar sumbu pusatnya. Fungsinya adalah untuk mendukung beban kendaraan dan memfasilitasi gerakan putar yang halus. Bearing roda digunakan di berbagai jenis kendaraan, termasuk mobil, truk, sepeda motor, dan sepeda.

oleh Andhika Naufal Satria diperbarui 14 Des 2023, 11:03 WIB
Banyak mekanik langsung memasang bearing roda tanpa menambahkan gemuk.

Liputan6.com, Jakarta - Bearing roda adalah komponen mekanis yang memungkinkan roda kendaraan berputar dengan bebas di sekitar sumbu pusatnya. Fungsinya adalah untuk mendukung beban kendaraan dan memfasilitasi gerakan putar yang halus. Bearing roda digunakan di berbagai jenis kendaraan, termasuk mobil, truk, sepeda motor, dan sepeda.

Penyebab bearing roda mobil cepat rusak biasanya dikarenakan mobil terlalu sering digunakan untuk medan off-road. Bearing roda mobil sendiri memiliki fungsi untuk pergerakan ban, ada beberapa penyebab bearing roda mobil cepat rusak.

Auto 2000 memberikan informasi terkait 5 penyebab bearing roda mobil cepat rusak di bawah ini. 

1. Jalanan Rusak

Setiap mobil memiliki kemampuan berbeda-beda di dalam melewati jalanan rusak. Maka dari itu Anda bisa mengetahui perbedaannya dari peruntukkan mobil, komponen kaki-kaki yang digunakan, hingga bentuk ban dan jenis ban mobil. 

Namun ketika mobil tersebut terlalu sering melewati jalanan rusak tanpa ada kemampuan untuk melaluinya sepanjang waktu, maka bearing roda mobil bisa bermasalah. Lama kelamaan bearing roda mobil pasti cepat rusak.  

2. Air

Ternyata air bisa membuat bearing roda mobil cepat rusak. Air yang masuk ke dalam bearing roda sebenarnya bukan perkara yang bagus. Mengapa bisa begitu? 

Sistem kerja bearing membutuhkan pelumas agar bisa optimal. Namun sayangnya ketika bercampur dengan air, sudah pasti daya lumasnya menjadi berkurang. Padahal pelumas berguna untuk meminimalisir proses gesekan komponen di dalamnya. Selain itu juga menghindari kondisi aus.

Tapi saat air sudah masuk ke bearing dan merusak kerja dari pelumas, maka tinggal menunggu waktu saja hingga menjadi rusak. 

Untungnya kondisi bearing kemasukan air bukanlah perkara yang sering ditemukan mobil biasa. Kerusakan bearing akibat air lebih sering muncul di mobil off-road ataupun yang melewati area banjir selama beberapa kali. 

 


3. Gemuk

Gemuk atau grease adalah media pelumas untuk memberikan kontribusi kepada kinerja bearing. Kalau gemuk yang dipakai memiliki kualitas jelek, maka dampak buruknya cukup besar. 

Ketika proses gesekan itu terus berlanjut, maka timbul panas yang sebenarnya tidak terlalu dipermasalahkan karena merupakan hal wajar. Jika kualitas gemuk memang bagus, panas yang timbul tidak akan menjadi permasalahan.  

Sayangnya, panas yang terus muncul lalu dipadukan dengan kualitas gemuk buruk adalah kombinasi bahaya. Volume gemuk akan menyusut, bahkan bisa mengering. Akhirnya pelumasan bearing menjadi tidak bekerja dengan baik dan membuat bearing rusak.  

4. Menggunakan Ban Ukuran Besar

Ban berukuran besar identik dengan mobil untuk off-road. Tentu saja penggunaannya cocok untuk medan terjal, bebatuan, dan dengan beberapa lubang dalam. Dari sisi penampilan juga lebih gagah.

Sayang seribu sayang, ukuran ban yang lebih besar juga mempengaruhi kekuatan bobotnya. Beban yang akan ditanggung bearing roda menjadi lebih besar dibandingkan ban standar dengan pemakaian normal. Hal ini sebenarnya terhitung wajar. Oleh karena itu, jika memang Anda senang dengan aktivitas mobil off-road, persiapkan diri untuk mendapati bearing rusak. AutoFamily juga wajib berhati-hati dan mengenali penyebab ban mobil habis. 

5. Suspensi

Pada dasarnya, bearing roda sudah didesain untuk menerima beban pada bagian dan sudut tertentu. Namun kemampuan tersebut harus sesuai standar pabrik. Apalagi jika ada kerusakan pada bagian suspensi. Sudah pasti membuat bearing menjadi rusak. Jadi AutoFamily wajib juga memperhatikan komponen suspensi. 

Masalahnya adalah kerusakan suspensi mempengaruhi spooring roda. Artinya keausan ban tidak merata  dan membuat permukaannya menjadi benjol. Ban benjol bisa menimbulkan vibrasi yang merusak bearing juga. 

Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya