Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria berusia 54 tahun secara tidak sengaja menyebabkan ledakan di apartemennya setelah menyemprotkan insektisida untuk membunuh seekor kecoak. Insiden itu terjadi sekitar tengah malam pada 10 Desember 2023 di Kumamoto, sebuah kota di Jepang selatan.
Menurut laporan Mainichi Shimbun, dikutip dari Mothership, Rabu, 13 Desember 2023, pria itu melihat seekor kecoa di dalam apartemennya dan menyemprotkan insektisida dalam jumlah besar untuk membunuh hewan tersebut. Sekitar satu menit kemudian, terjadi ledakan yang memecahkan jendela balkon dan menyebabkan luka ringan pada pria tersebut.
Advertisement
Bekas ledakan terdeteksi di dekat meja pemanas selama penyelidikan. Menurut Pusat Urusan Konsumen Nasional Jepang, laporan mengenai ledakan tersebut diyakini disebabkan insektisida yang menyala setelah bersentuhan dengan stopkontak listrik dan sumber lainnya. Insektisida berpotensi menyebabkan kebakaran karena mengandung bahan kimia yang mudah terbakar.
Ini bukan pertama kalinya upaya membunuh kecoak mengakibatkan kecelakaan terkait kebakaran. Pada 2019, seorang pria di China berusaha membunuh hewan itu menggunakan api dan insektisida. Karena kejadian itu, tiga mobil terbakar.
Namun demikian, kecoak nyatanya tidak selalu diberitakan dalam konteks pembasmian. Tahun lalu, kebun binatang di Toronto, Kanada menawarkan cara unik merayakan Valentine Day. Mereka mempersilakan para pengunjung memberi nama kecoak untuk "menghormati seseorang." Melansir Global News, 17 Januari 2023), Konservasi Margasatwa Kebun Binatang Toronto, mitra kebun binatang yang berfokus pada memerangi kepunahan hewan, adalah pihak di belakang rencana tersebut.
Inisiatif Unik
"Mawar itu merah, violet itu biru… Apakah ada seseorang dalam hidup yang mengganggu Anda? Buat mereka merinding di Hari Valentine dengan menamai kecoak untuk menghormati mereka," goda halaman web konservasi satwa liar itu.
Mereka yang berdonasi akan diberikan sertifikat digital dengan nama kecoak, grafik digital yang dapat dibagikan, serta tanda terima pajak. Donasi minimum program ini adalah 25 dolar AS (sekitar Rp378 ribu).
Namun demikian, Kebun Binatang Toronto dan Toronto Zoo Wildlife Fund mengatakan ada batasan "penamaan, ujaran kebencian, dan kata-kata kotor" yang tidak akan ditoleransi. Pihaknya menjelaskan, "Kecoak memainkan peran ekologis yang sangat integral di rumah hutan hujan mereka dengan membantu membusukkan serasah hutan dan kotoran hewan dan, pada gilirannya, jadi makanan bagi banyak hewan lain."
2022 merupakan tahun pertama Konservasi Margasatwa Kebun Binatang Toronto mengadakan inisiatif tersebut, menurut The Star. Kelsey Godel, pengurus donasi dan koordinator keterlibatan untuk Toronto Zoo Wildlife Conservancy, mengatakan bahwa kebun binatang memutuskan memulai kampanye karena mereka "mengakui bahwa Hari Valentine tidak menyenangkan untuk semua orang."
Advertisement
Penggalangan Dana Serupa
Pihaknya juga mengatakan "terinspirasi" beberapa kebun binatang di AS yang telah mengadakan penggalangan dana serupa. Mereka yang ingin berpartisipasi dalam inisiatif ini didorong untuk berpikir lebih dari sekadar mantan pasangan.
"Anda dapat menamai kecoak dengan nama bos, mantan teman, kerabat, atau siapa pun yang telah 'mengganggu' Anda," kata Godel.
Donasi tersebbut dialokasikan untuk upaya konservasi kebun binatang dan penelitian ilmiah tentang spesies yang terancam punah. Meski kebun binatang tidak menyebutkan gol besar donasi, mereka mengatakan bahwa mereka telah menerima tanggapan yang sangat positif karena usulan nama kecoak sudah mulai masuk.
Sementara itu pada awal tahun ini, spesies kecoak baru telah ditemukan di hutan cagar alam di Singapura. Kecoak ini dinamai Pheromosa, yang diambil dari salah satu karakter Pokemon yang mirip kecoak. Pheromosa muncul pada generasi ke-7 seri video gim asal Jepang, Pokemon.
Melansir The Strait Times, 14 Maret 2023, awalnya spesies baru ini ditemukan setelah diperiksa dan dibandingkan dengan spesies kerabat terdekatnya dari Kalimantan. Salah satunya adanya perbedaan alat kelamin jantan.
Kecoak Dinamai dari Karakter Pokemon
Ahli entomologi Foo Maosheng merupakan salah satu penulis penemuan kecoak tersebut. Entomologi merupakan studi tentang serangga dan hubungannya dengan manusia, lingkungan, dan organisme lain.
Foo mengatakan, "Ada beberapa kesamaan antara Pheromosa dan kecoak halus yang kami temukan, seperti memiliki antena panjang, sayap yang menyerupai tudung, dan kaki ramping yang panjang."
Nama karakter Pokemon, Pheromosa, dipilih sebagai nama spesies kecoak baru itu karena sang penemu adalah penggemar Pokemon. "Baik kolaborator saya dan saya adalah penggemar Pokemon, jadi kami berpikir, mengapa tidak menamainya dengan nama Pokemon yang terinspirasi oleh kecoak," jelas Foo.
Dalam video gim Pokemon, Pheromosa termasuk karakter Ultra Beast yang menyerupai kecoak antropomorfik feminin. Warnanya putih dengan tubuh tipis. Penemuan Nocticola pheromosa, yang diterbitkan dalam Journal of Asia-Pacific Entomology pada 27 Februari 2023, menandai pertama kalinya seekor kecoak dari genus Nocticola ditemukan di Singapura.
Advertisement