Bawa Bekal Rendang Asli Payakumbuh Saat Liburan Akhir Tahun, Mengapa Tidak?

Produk rendang asli Payakumbuh ini merupakan salah satu yang dipromosikan dalam peluncuran kampanye 12.12 "Beli Lokal" Tokopedia dan TikTok.

oleh Asnida Riani diperbarui 14 Des 2023, 07:01 WIB
Rendang dalam kemasan produksi UniNam di peluncuran kampanye 12.12 "Beli Lokal" Tokopedia dan TikTok di bilangan Jakarta Selatan, 12 Desember 2023. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Kendati liburan berarti mencicip ragam kuliner lokal, ada beberapa waktu Anda mau pilihan yang aman, terlebih bila perginya cukup lama. Di liburan akhir tahun ini, membawa rendang asli Payakumbuh sebagai bekal makanan bisa jadi pilihan yang menarik.

Produk ini salah satunya dijual brand lokal, UniNam. Pemiliknya, Merri Aisir, bercerita bahwa bisnisnya dimulai dari kebiasaannya membawa bekal rendang saat bepergian.

"Saya picky eater, dan rendang mudah dibawa-bawa," kata dia saat menghadiri peluncuran kampanye 12.12 "Beli Lokal" inisiasi Tokopedia dan TikTok di bilangan Jakarta Selatan, Selasa, 12 Desember 2023.

Ia juga mengklaim bahwa produk rendang dalam kemasan produksinya tahan selama 12 bulan. "Tanpa pengawet dan tanpa MSG," sebut perempuan berdarah Minang ini, seraya menambahkan bahwa sekarang sudah ada 11 varian rendang yang bisa dipilih sesuai selera.

Merri pun memberi tips supaya rendang yang dibawa melancong tetap aman, tidak rusak maupun basi. "Pertama, taruh di suhu ruangan saja. Lalu, usahakan jangan terkena matahari langsung dan pastikan (sendok) bersih ketika menyendok, supaya rendangnya enggak bulukan," bebernya.

"Misalnya di jalan hanya ketemu roti, itu bisa juga dimakan dengan rendang. Gampang pokoknya," ia menambahkan. "Tuang saja kalau memang sudah cari sendok."

Di antara belasan opsi, Merri mengatakan bahwa rendang daging suwir jadi yang paling laris. "Kalau untuk anak-anak, yang best seller itu rendang telur (ayam)," imbuhnya.

 

 


Berapa Harganya?

Rendang dalam kemasan produksi UniNam di peluncuran kampanye 12.12 "Beli Lokal" Tokopedia dan TikTok di bilangan Jakarta Selatan, 12 Desember 2023. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Selain membawa comfort food saat melancong, membeli produk lokal juga berarti memberdayakan komunitas sekitar. Merri bercerita, walau pemasaran berpusat di Jakarta, rendang produknya masih dibuat langsung di Payakumbuh, Sumatra Barat.

"Kami melibatkan belasan orang untuk memasak," ucapnya. "Tapi kalau mau masuk Ramadan, bisa ada 30 orang di dapur, dan banyak perempuan setempat yang terlibat. Petani dan pemasok bahan-bahan lainnya juga diberdayakan dari sana (Payakumbuh).

Selain menjual produk satuan yang dibanderol mulai dari Rp35 ribu, pihaknya juga membuat hampers di berbagai momen selebrasi. "Desain memang dari saya, tapi pembuatannya tetap bekerja sama dengan perajin lokal (Payakumbuh)," tutur Merri.

Gaung pemberdayaan talenta lokal juga disuarakan merek fesyen Muslim, AyuNabella Jkt. Pemiliknya, Namira, menceritakan bahwa seluruh produksi produknya berpusat di Solo, Jawa Tengah, memberdayakan 50 penjahit lokal, sebut dia.

"Kami awalnya berjualan offline, tapi pandemi membuat kami sadar sudah saatnya beralih ke online," kata dia.

 

 


Berdayakan Produk Lokal

Peluncuran kampanye 12.12 "Beli Lokal" Tokopedia dan TikTok di bilangan Jakarta Selatan, 12 Desember 2023. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Namira menyambung, "Akhirnya kami lihat live TikTok, dan kayanya bisa dicoba karena cara berjualannya mirip dengan jualan di toko."

Hadir juga Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang menegaskan bahwa kualitas produk lokal sebenarnya tidak kalah dengan item internasional. "Kadang (penjual lokal) enggak percaya diri saja, atau enggak diberi kesempatan. Kata kuncinya memang kolaborasi," sebut Mendag.

Ia menyambung bahwa adanya e-commerce bukan untuk mematikan industri offline. Karena itu, pihaknya berjanji menata supaya ekosistemnya dapat bermanfaat. "Sekarang pun sudah saatnya pemilik toko offline untuk mengikuti perkembangan zaman dengan membuka toko online," ujar dia.

Selaras dengan semangat itu, Tokopedia dan TikTok bergandeng tangan menghadirkan kampanye "Beli Lokal" di momen Hari Belanja Nasional (Harbolnas) 2023, yang kemudian populer dengan sebutan 12.12. Mendag berkata, "Harbolnas merupakan kesempatan mengajak masyarakat Indonesia makin bangga menggunakan produksi buatan lokal."

Pada 2022, Harbolnas mencatat transaksi sebesar Rp22.7 triliun, meningkat sebesar 26 persen dari transaksi di tahun sebelumnya. Pembelian produk lokal tercatat meningkat hampir 18 persen pada tahun lalu dengan nilai Rp18 triliun.


Berburu Diskon

Peluncuran kampanye 12.12 "Beli Lokal" Tokopedia dan TikTok di bilangan Jakarta Selatan, 12 Desember 2023. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Mendag mengatakan, "Kami berharap transaksi Harbolnas 2023 akan meningkat seperti tahun-tahun sebelumnya, tentunya dengan pembelian produk lokal yang terus naik. Para pelaku usaha, terutama pelaku usaha lokal, dapat memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan penjualan dan memperluas pasar."

Presiden Tokopedia, Melissa Siska Juminto, menyebut bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhan, termasuk saat momen 12.12, lewat deretan inisiatif dan menghadirkan berbagai promo. Salah satunya adalah diskon hingga Rp100 ribu.

"Tokopedia sekarang merupakan rumah bagi lebih dari 14 juta UMKM lokal," sebut Melissa.

Kampanye "Beli Lokal" juga akan dapat ditemukan di aplikasi TikTok Indonesia untuk dapat memperluas jangkauan para pelaku usaha terutama UMKM. "Dengan hadirnya kampanye 'Beli Lokal' di aplikasi TikTok, para pelaku usaha, terutama UMKM lokal, dapat berinteraksi secara lebih atraktif dengan pembeli," ujar Direktur Eksekutif E-Commerce Tik Tok Indonesia, Stephanie Susilo. 

Infografis Bahan Pangan Lokal Alternatif yang Belum Populer  (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya