Liputan6.com, Paser Kabupaten Paser merupakan salah satu penyangga IKN dan kini siap untuk menjadi populer dengan potensi wisata yang dimiliki. Nah, jika Anda penasaran dengan potensi wisata di wilayah ini, cobalah datang ke Taman Hutan Raya (Tahura) Lati Petangis.
Lokasinya tidak jauh, hanya sekitar 40 menit dari pusat kota Tanah Grogot dengan kendaraan roda empat. Tentunya Tahura Lati Petagis bisa menambah referensi untuk dikunjungi bagi Anda yang punya hobi traveling. Bukan cuma untuk wisatawan di luar Paser saja, Tahura Lati Petagis juga cocok untuk jadi rekomendasi liburan di akhir pekan yang seru.
Advertisement
Ketika memasuki wilayah ini, Anda akan disambut dengan suara kicauan burung yang nyaring terdengar. Aroma dedaunan basah tercium sangat khas. Tahura Lati Petangis memiliki luasan mencapai 3.445,37 hektare yang terbagi lima blok, yaitu blok pemanfaatan, perlindungan, koleksi, rehabilitasi dan khusus.
Tempat wisata ini menjadi rumah bagi sejumlah satwa, seperti lutung dahi putih yang menjadi maskot Tahura Lati Petangis. Juga ada beruang madu, koala, monyet, uwa-uwa dan burung rangkong atau enggang. Untuk flora, ada pohon endemik yaitu ulin.
Selain itu, untuk tanaman hutan terdiri dari beberapa jenis, yaitu sengon, trembesi, dan mahoni. Di Tahura Lati Petangis juga dilakukan pembibitan atau persemaian beberapa jenis buah, antara lain rambutan, alpukat, durian, mangga, elai hingga budidaya madu kelulut.
Berbagai fasilitas dapat dinikmati oleh pengunjung. Saat ini tepat di Pit 1 selain ada danau juga tersedia pondok seluang, menara pantau, gazebo, anjungan dan beberapa titik yang seru untuk berswafoto. Nah untuk tiket masuknya sangat terjangkau, hanya Rp7.500 bagi orang dewasa dan anak-anak cukup mengeluarkan kocek Rp5ribu.
Analisis Kepariwisataan Disporapar Kabupaten Paser, Yasser Mubaraq mengatakan, setiap hari, Tahura Lati Petangis tak pernah sepi pengunjung. Mereka yang datang bukan sekadar wisatawan saja, namun juga para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ingin melakukan penelitian terkait flora dan fauna.
"Jadi sudah pasti, datang ke sini, tidak mengecewakan. Saya jamin itu, sayang kalau sudah ke Paser tapi tak menyempatkan diri ke tempat wisatanya," ujar Yasser Mubaraq.
(*)