Liputan6.com, Vatican City - Paus Fransiskus mengatakan dia ingin dimakamkan di Basilika St. Mary Major di Roma bukan di Gua Vatikan atau kompleks makam kepausan yang terletak di bawah Basilika St. Petrus seperti para pendahulunya. Dengan demikian dia bisa berada dekat ikon favoritnya: Perawan Maria.
Fransiskus, yang akan berusia 87 tahun pada hari Minggu, juga menuturkan dia tidak pernah berpikir untuk mengundurkan diri tahun ini meskipun memiliki serangkaian masalah kesehatan. Dia mengaku telah mengonfirmasi perjalanan ke Belgia tahun depan dan sedang mempertimbangkan kunjungan ke Polinesia dan negara asalnya, Argentina.
Advertisement
"Memang benar bahwa semua perjalanan kini dipertimbangkan kembali," kata Paus Fransiskus kepada N+ dari stasiun televisi Meksiko Televisa, seperti dilansir AP, Kamis (13/12/2023). "Jika jaraknya dekat, itu bisa dilakukan. Jika jaraknya lebih jauh maka akan dipikirkan kembali. Ada batasannya."
Ini adalah wawancara pertama Paus Fransiskus sejak pemimpin umat Katolik itu mengumumkan menderita bronkitis akut, yang memaksanya membatalkan perjalanan bulan ini ke Dubai untuk berpartisipasi dalam konferensi iklim PBB.
Paus Fransiskus, yang salah satu paru-parunya diangkat saat masih muda, mengatakan dia sekarang sudah pulih dan merasa baik-baik saja.
Meski paus adalah tugas seumur hidup, Fransiskus menegaskan kembali kemungkinan pengunduran dirinya dan mengatakan dia harus bersiap menghadapi segala kemungkinan.
"Saya meminta Tuhan untuk mengatakan cukup, pada titik tertentu, hanya jika memang itu kehendak-Nya," tutur Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus telah mengatakan jika dia pensiun, seperti yang dilakukan Paus Benediktus XVI pada tahun 2013, dia ingin tinggal di luar Vatikan di suatu tempat di Roma di kediaman para pensiunan uskup. Paus Fransiskus telah lama menekankan perannya sebagai uskup Roma dan memiliki devosi khusus pada ikon Perawan Maria yang dipajang di Basilika St. Mary Major dekat stasiun kereta utama Roma.
Misalnya, setelah setiap perjalanan, Paus Fransiskus pergi ke basilika untuk berdoa di hadapan Salus populi Romani (Keselamatan umat Roma) - sebuah lukisan bergaya Bizantium yang menampilkan gambar Maria, mengenakan jubah biru, menggendong bayi Yesus.
"Ini adalah pengabdian saya yang luar biasa," kata Paus Fransiskus, sambil menambahkan bahwa dia telah memutuskan ingin dimakamkan di dekat basilika (St. Mary Major). "Tempatnya sudah disiapkan."
Diundang Presiden Argentina
Paus Fransiskus menderita dua kali serangan bronkitis tahun ini dan dirawat di rumah sakit selama sembilan hari pada Juni untuk memperbaiki hernia perut dan menghilangkan jaringan parut usus. Dia telah menggunakan kursi roda dan tongkat selama lebih dari setahun karena ligamen lututnya tegang.
Dalam perjalanannya, Paus Fransiskus membenarkan bahwa perjalanan ke negara asalnya Argentina "ditunda" dan presiden baru negara itu, Javier Milei, telah mengundangnya.
Selama kampanye, Milei yang menggambarkan dirinya sebagai "anarko-kapitalis" menyebut Paus Fransiskus sebagai "orang bodoh" karena membela keadilan sosial dan "perwakilan kejahatan di Bumi".
Advertisement
Rencana Kunjungan ke Belgia
Paus Fransiskus yang sempat ngobrol panjang lebar dengan Milei setelah dia menang, dinilai sudah memaafkannya.
"Dalam kampanye pemilu, candaan diucapkan dengan serius, namun hal-hal tersebut bersifat sementara, hal-hal yang digunakan untuk menarik sedikit perhatian, namun kemudian hilang dengan sendirinya," ungkap Paus Fransiskus.
"Anda harus banyak membedakan antara apa yang dikatakan seorang politikus dalam kampanye pemilu dan apa yang sebenarnya akan dia lakukan setelahnya."
Rencana kunjungan Paus Fransiskus sendiri ke Belgia adalah untuk merayakan ulang tahun ke-600 dua universitas Katolik utama di negara itu. Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (13/12) menyambut konfirmasi kunjungan Paus Fransiskus, para uskup Belgia mengatakan Paus Fransiskus diperkirakan akan tinggal satu atau dua hari dan tanggalnya masih belum ditentukan.