12 Kasus Covid-19 Ditemukan di Surabaya, Dinkes Ingatkan Prokes Jelang Nataru

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina mengungkapkan, dalam kurun waktu satu minggu terakhir, kasus harian Covid-19 mencapai rata-rata 10-12 kasus. Tetapi sebagian besar bergejala ringan dengan proses penyembuhan rawat jalan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 14 Des 2023, 22:04 WIB
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina. (Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina mengungkapkan, dalam kurun waktu satu minggu terakhir, kasus harian Covid-19 mencapai rata-rata 10-12 kasus. Tetapi sebagian besar bergejala ringan dengan proses penyembuhan rawat jalan.

"Bahkan, secara imunitas, para pasien tersebut terbilang cukup baik yang dibuktikan dengan CT Value (Cycle Threshold Value) dengan rata-rata di atas 30," ujarnya, Rabu (13/12/2023).

Nanik mengatakan, rata-rata pasien terpapar Covid-19 sudah vaksin primer. Kemudian untuk rawat inap masih terkendali sampai dengan saat ini, tetapi pihaknya tetap siaga dan waspada.

"Tiap minggu kami juga tetap melakukan monitoring dan evaluasi. Yakni, evaluasi terhadap potensi risiko di masing-masing wilayah juga tetap dilakukan,” ucapnya.

Menurutnya, gejala yang dialami oleh pasien terindikasi Covid-19 hampir sama dengan sebelumnya, seperti mengalami batuk, pilek, nyeri telan, demam, dan nyeri otot. Meski demikian, rata-rata herd immunity masyarakat sudah terbentuk lebih dari 70 persen.

Akan tetapi, Nanik mengingatkan bahwa masyarakat tidak boleh lengah terhadap risiko penularan Covid-19, khususnya para pelaku perjalanan luar negeri.

“Itu sebetulnya adalah gejala khas yang ada pada penyakit ISPA atau Influenza. Tetapi ini menjadi bentuk kewaspadaan kita bersama, ketika ada gejala yang mengarah pada Covid-19, sebaiknya ke Fasyankes untuk difasilitasi pemeriksaan PCR. Kita siap untuk melakukan pemeriksaan tersebut,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Nanik, pihaknya meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran COVID-19. Masyarakat dihimbau untuk tetap konsisten dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) atau protokol kesehatan, serta memastikan riwayat vaksinasi.

Selain itu, kata Nanik, bahwa secara umum, dalam implementasinya, Surabaya tetap konsisten melakukan kewaspadaan dan deteksi dini terhadap Covid-19.

“Dibuktikan dengan seluruh Puskesmas se-Surabaya yang aktif melakukan pemeriksaan PCR. Pemkot Surabaya juga konsisten melakukan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment), serta memberikan pelayanan vaksinasi. Kami memastikan seluruh logistik vaksinasi di Puskesmas terpenuhi,” ucapnya.


Tingkatkan Kewaspadaan

Ilustrasi Virus Corona COVID-19. (Freepik)

 

Nanik menjelaskan, penyebaran Covid-19 menjadi pengingat dalam meningkatkan kewaspadaan, dan kesiapan masing-masing Fasyankes di Kota Pahlawan. Sebab, memasuki momentum libur Natal dan Tahun Baru, mobilitas masyarakat diprediksi akan mengalami peningkatan.

“Di Surabaya dengan kesiapan kami di masing-masing Fasyankes sudah siap dengan harapan semua terkendali. Kami juga berharap masyarakat dapat mengakses layanan vaksin bagi yang belum lengkap riwayat vaksinasinya,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Nanik mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster kedua yang dapat diakses di seluruh Puskesmas di Kota Pahlawan. Hal ini dilakukan untuk memberikan tambahan proteksi kepada masyarakat.

Sebab, penggunaan vaksin merupakan salah satu upaya yang cost effective dalam memberikan perlindungan tambahan kepada masyarakat, dengan harapan bisa meningkatkan titer antibodi bagi orang yang belum lengkap riwayat vaksinasi.


Kemenkes Siapkan Layanan Vaksinasi COVID di Jalur Mudik Nataru

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) sedang mempersiapkan layanan vaksinasi COVID di jalur mudik Natal 2023 dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Upaya ini demi memudahkan masyarakat mengakses layanan vaksinasi.

Persiapan layanan vaksinasi COVID saat Nataru 2024 di atas disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy.

Layanan vaksinasi di jalur mudik Nataru juga salah satu upaya antisipasi penyebaran COVID menyusul kenaikan kasus yang sedang terjadi di Indonesia.

"Yang dipersiapkan itu nanti dari Kemenkes adalah membuka (layanan) vaksinasi bagi mereka yang belum vaksinasi (primer) dan booster," kata Muhadjir di Istana Negara Jakarta pada Senin, 11 Desember 2023.

"Kemudian kita siapkan lebih 143 posko mudik Nataru oleh Kemenkes terkait kebijakannya."

Menilik kasus COVID-19 yang naik jelang Nataru, Muhadjir meminta masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan. Utamanya adalah masyarakat diharapkan menjalankan protokol kesehatan dan mewaspadai penularan virus Corona.

"Yang penting pemudik, orang-orang yang melakukan pergerakan selama Nataru ya waspada adanya COVID-19," ucap Muhadjir Effendy.

Infografis Yuk Kurangi Mobilitas Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Periode Nataru. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya