Ekonomi Inggris Susut 0,3 Persen, Dibebani Suku Bunga dan Cuaca Buruk

Sebagian besar ekonom memperkirakan perekonomian Inggris akan menyusut hanya 0,1 persen. Namun sektor jasa, manufaktur, dan konstruksi semuanya mengalami kontraksi.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 14 Des 2023, 11:15 WIB
Orang-orang melintasi distrik perbelanjaan Regent Street dengan bendera Union tergantung menandai Platinum Jubilee untuk 70 tahun kepemimpinan Ratu Elizabeth II, di London, Rabu (18/5/2022). Tingkat inflasi Inggris naik ke level tertinggi dalam 40 tahun pada bulan April karena invasi Rusia ke Ukraina memicu kenaikan lebih lanjut dalam harga makanan dan bahan bakar. (AP Photo/Matt Dunham)

Liputan6.com, Jakarta Perekonomian Inggris menyusut lebih dari perkiraan pada Oktober 2023, karena suku bunga yang lebih tinggi menekan konsumen dan cuaca buruk melanda negara tersebut.

Melansir BBC, Kamis (14/12/2023) ekonomi Inggris turun 0,3 persen di bulan Oktober, setelah pertumbuhan 0,2 persen di bulan September 2023.

Pengeluaran rumah tangga telah terbebani oleh kenaikan suku bunga ketika Bank of England berupaya mengatasi inflasi.

Bank sentral Inggris akan membuat keputusan suku bunga berikutnya pada hari Kamis.

Sementara itu, sektor ritel dan pariwisata dilanda cuaca buruk pada Oktober 2023 ketika Badai Babet melanda Inggris.

Sebagian besar ekonom memperkirakan perekonomian Inggris akan menyusut hanya 0,1 persen. Namun sektor jasa, manufaktur, dan konstruksi semuanya mengalami kontraksi.

Perekonomian Inggris mengalami stagnasi dan Perdana Menteri Rishi Sunak berjanji untuk mempercepat pertumbuhan.

Mengomentari angka-angka terbaru, Kanselir mengakui pelemahan ekonomi tidak dapat dihindari, sementara suku bunga melakukan tugasnya untuk menurunkan inflasi.

Perekonomian Inggris

Menurut angka terbaru, perekonomian Inggris datar dalam tiga bulan hingga Oktober dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

ONS mengatakan sektor jasa menjadi pendorong terbesar penurunan ekonomi pada bulan Oktober, dengan kontraksi terlihat di sektor teknologi informasi, hukum, dan produksi film.

“Hal ini juga diperparah dengan penurunan yang meluas di sektor manufaktur dan konstruksi, yang sebagian disebabkan oleh cuaca buruk, seperti angin kencang dan banjir yang terjadi saat Badai Babet,” kata Darren Morgan, direktur statistik ekonomi lembaga tersebut.

Hingga bulan September, Bank of England telah menaikkan suku bunga sebanyak 14 kali berturut-turut dalam upaya mengendalikan inflasi.

Namun, meskipun menaikkan suku bunga dapat mengurangi inflasi, hal ini juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi dengan membuat konsumen dan dunia usaha menjadi lebih mahal untuk meminjam uang. Suku bunga BoE telah berada pada level tertinggi dalam 15 tahun terakhir sebesar 5,25 persen, dan diperkirakan akan tetap tinggi untuk beberapa waktu.


Inggris Diramal Masih Bisa Lolos dari Resesi

Pembeli melewati tanda di etalase toko di Oxford Street di London, Rabu (15/2/2023). Tingkat inflasi tahunan di Inggris turun menjadi 10,1% pada Januari 2023 dari 10,5% pada Desember, di bawah perkiraan pasar 10,3%. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)

Yael Selfin, kepala ekonom di KPMG Inggris, mengatakan Inggris kemungkinan akan lolos dari resesi namun rumah tangga akan menghadapi kesulitan karena sekitar 1,5 juta hipotek dengan suku bunga tetap akan berakhir tahun depan dan pembayaran kembali masyarakat meningkat.

Dia yakin Bank of England tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada hari Kamis dan kemungkinan tidak akan mulai menurunkan suku bunga sampai inflasi yang saat ini sebesar 4,6 persen mendekati target 2 persen.

Gubernur Bank Dunia, Andrew Bailey baru-baru ini memperingatkan bahwa penurunan suku bunga tidak akan terjadi di masa mendatang.

Dalam sebuah wawancara dengan situs berita lokal Chronicle Live saat berkunjung ke Timur Laut Inggris, dia mengatakan bahwa dia prihatin atas potensi pertumbuhan ekonomi Inggris.

"Tidak ada keraguan bahwa angka ini lebih rendah dibandingkan dengan yang pernah saya alami selama saya bekerja," ujarnya.


Gara-Gara Inflasi Tinggi, Ekonomi Inggris Stagnan di Kuartal III 2023

Angka tersebut melesat jauh bila dibandingkan dengan indeks inflasi di bulan sebelumnya yang hanya dipatok 10,1 persen. (AP Photo/Alberto Pezzali)

Perekonomian Inggris mencatat pertumbuhan yang datar atau stagnan pada kuartal III 2023.  Penurunan di sektor jasa diimbangi penguatan di sektor konstruksi.

Mengutip CNBC International, Jumat (10/11/2023), melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto Inggris tidak menunjukkan pertumbuhan kuartalan dalam tiga bulan hingga akhir September, setelah sempat tumbuh 0,2 persen pada kuartal sebelumnya. 

Namun secara tahunan, PDB Inggris pada kuartal III tumbuh lebih tinggi 0,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.

Output sektor jasa Inggris turun 0,1 persen pada kuartal ini, namun penurunan tersebut diimbangi oleh peningkatan kinerja konstruksi sebesar 0,1persen, sementara sektor produksi stagnan.

Menteri Keuangan Inggris, Jeremy Hunt, mengungkapkan bahwa inflasi yang tinggi masih menjadi satu-satunya hambatan terbesar bagi pertumbuhan ekonomi di negara tersebut, dengan indeks harga konsumen tetap berada di angka 6,7 persen secara tahunan pada bulan September.

"Cara terbaik untuk menumbuhkan perekonomian kita secara berkelanjutan saat ini adalah tetap berpegang pada rencana kita dan menekan inflasi," ujar Hunt.

"Pernyataan Musim Gugur akan fokus pada bagaimana kita membuat perekonomian tumbuh kembali secara sehat dengan membuka investasi, membuat masyarakat kembali bekerja dan mereformasi layanan publik sehingga kita dapat mencapai pertumbuhan yang dibutuhkan," pungkasnya.

Lindsay James, ahli strategi investasi di Quilter Investors, mengatakan angka ekonomi Inggris di kuartal ketiga mengkonfirmasi perlambatan yang semakin ditandai oleh indikator-indikator utama dalam beberapa bulan terakhir, dengan belanja konsumen dan aktivitas bisnis menunjukkan adanya keretakan yang juga melemahkan permintaan tenaga kerja.

"Data bulan September memberikan kejutan positif berkat kuatnya sektor jasa Inggris, namun tidak cukup untuk mengimbangi data negatif bulan Juli dan menghasilkan pertumbuhan apa pun di kuartal ketiga dibandingkan kuartal sebelumnya,” papar James.

"Meskipun dapat menghindari resesi tahun ini, tidak adanya pertumbuhan saat ini berarti perekonomian Inggris stagnan dengan hanya pertumbuhan ekonomi sebesar 0,2 persen dalam enam bulan terakhir," dia berkata.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya