Bulgaria Bongkar Monumen Tentara Uni Soviet di Ibu Kota Sofia

Setelah perdebatan sengit selama bertahun-tahun, pihak berwenang di Bulgaria mulai membongkar monumen tentara Uni Soviet yang mendominasi cakrawala ibukota dan secara luas dipandang sebagai simbol pengaruh Rusia di negara Balkan.

oleh Arny Christika Putri diperbarui 14 Des 2023, 12:05 WIB
Bulgaria membongkar monumen tentara Soviet di ibu kota Sofia
Setelah perdebatan sengit selama bertahun-tahun, pihak berwenang di Bulgaria mulai membongkar monumen tentara Uni Soviet yang mendominasi cakrawala ibukota dan secara luas dipandang sebagai simbol pengaruh Rusia di negara Balkan.
Para pekerja bersiap membongkar patung monumen Tentara Soviet di Sofia, Selasa, 12 Desember 2023. (AP Photo/Valentina Petrova)
Bulgaria pada hari Rabu mulai membongkar monumen tentara Uni Soviet yang mendominasi cakrawala ibu kota Sofia selama hampir 70 tahun dan secara luas dipandang sebagai simbol pengaruh Rusia di negara Balkan itu. (AP Photo/Valentina Petrova)
Monumen ini didirikan pada tahun 1954 untuk memperingati 10 tahun pasukan Soviet memasuki Bulgaria, yang bersekutu dengan Nazi Jerman pada Perang Dunia II. (AP Photo/Valentina Petrova)
Menyusul runtuhnya komunisme pada tahun 1989, dewan lokal di Sofia memutuskan untuk menghapus monumen tersebut, namun pemerintahan berikutnya enggan mengambil langkah terakhir. (AP Photo/Valentina Petrova)
Pada Rabu, setelah perdebatan sengit selama bertahun-tahun, para pekerja mulai membongkar instalasi setinggi 45 meter (147 kaki). (AP Photo/Valentina Petrova)
Mereka juga memindahkan patung-patung di atasnya, yang menunjukkan seorang tentara Soviet memegang senapan otomatis, seorang wanita dengan anaknya, dan seorang pekerja. (AP Photo/Valentina Petrova)
Vyara Todeva, gubernur regional Sofia, mengatakan bahwa selama 70 tahun monumen tersebut tak pernah dipugar dan telah muncul retakan-retakan serius pada patung-patung itu. (AP Photo/Valentina Petrova)
Polisi dikerahkan untuk mengamankan area di sekitar monumen dan mencegah kemungkinan bentrokan antara pihak yang mendukung dan yang menentang pemindahannya. (AP Photo/Valentina Petrova)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya