Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengangkat Tsamara Amany sebagai staf khusus menteri di bidang kebijakan publik.
"Sekarang saya tambah lagi Bu Tsamara nih, ini bu atau mbak. Nah ini staf khusus baru yang saya minta untuk fokus di public policy," ujar Erick saat menghadiri Peluncuran Employee Well-Being Policy di Jakarta, Rabu 13 Desember 2024.
Advertisement
Erick menyampaikan, pertimbangan pengangkatan Tsamara sebagai staf khusus menteri karena Kementerian BUMN memerlukan suara anak muda, sebagai jembatan untuk menyambung aspirasi apa yang diperlukan oleh anak muda.
Salah satu peran Tsamara dalam kebijakan publik di Kementerian BUMN adalah memasukkan masalah kesehatan mental dalam program Employee Well-Being Policy.
"Salah satu diskusi dengan Tsamara adalah mental health, bahwa 70 persen generasi muda itu ada indikasi mental health. Dengan inspirasi itu, saya diskusi dengan Pak Tedi (Tedi Bharata Deputi SDM BUMN) akhirnya kami terapkan," kata Erick.
Kementerian BUMN baru saja meluncurkan program Employee Well-Being Policy untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan bahagia untuk mendorong produktivitas, motivasi, kepuasan dan ketertarikan karyawan yang berpengaruh langsung pada kinerja perusahaan.
Beberapa layanan baru yang diterapkan dalam Employee Well-Being Policy adalah jaminan kesehatan selain BPJS, layanan kesehatan mental, pengelolaan jaminan kesehatan, komunitas olahraga, literasi finansial dan daycare.
"Salah satu contoh yang penting sekali daycare ini diterapkan di seluruh perusahaan-perusahaan, financial support literasi, itu perlu karena kadang kita lupa menabung, padahal namanya jabatan umur ada saatnya," ucapnya.
Profil Tsmara Amany
Tsamara Amany sendiri bukan nama asing di bidang politik. Walaupun terhitung masih berusia muda, dirinya telah banyak bergeliat di bidang politik sejak masih duduk di bangku kuliah.
Dikutip dari berbagai sumber, Tsamara lahir di Jakarta pada 24 Juni 1996. Wanita berusia 27 tahun ini merupakan putri dari pengusaha tambang, Muhammad Abdurachman Alatas.
Saat masih berstatus sebagai seorang mahasiswi di Universitas Paramadina, Tsamara sempat menjadi staf magang Gubernur DKI pada Januari-April 2016 untuk membantu Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Pada tahun yang sama, Tsamara pun mendirikan organisasi Perempuan Politik. Berbekal pengalaman tersebut, ia lantas diberi jabatan sebagai Ketua DPP bidang eksternal PSI sejak 2017.
Tahun 2019, Tsamara juga mendapat kepercayaan untuk menjadi juru bicara pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019.
Advertisement
Jadi Caleg DPR
Pada tahun yang sama, Tsamara juga maju sebagai calon anggota legislatif dari daerah pemilihan Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan luar negeri.
Dirinya sukses memboyong suara terbesar kedua (sekitar 140 ribu) di daerah pemilihannya, hanya kalah dari politisi senior PKS Hidayat Nurwahid. Sayangnya, Tsamara tak bisa maju ke Senayan lantaran PSI gagal mencapai 4 persen ambang batas parlemen.
Setahun berselang, Tsamara memilih untuk mengambil studi master bidang Public Policy & Media Studies di New York University. Ia berangkat ke Amerika Serikat melalui beasiswa Fullbright, dan berhasil menuntaskan pendidikan tingkat S2 tersebut pada Desember 2022.
Di tahun yang sama, Tsamara juga melepas jabatannya di PSI yang dipegangnya selama sekitar 5 tahun. Melansir keterangan di akun LinkedIn pribadinya, Tsamara Amany kini berstatus sebagai CEO Altsa Kreatif Indonesia sejak Agustus 2022.
Baca Juga
Erick Thohir Kecewa, Timnas Indonesia Seharusnya Bisa Melindas Laos dan Filipina serta Lolos Semifinal Piala AFF 2024
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Erick Thohir Menilai Timnas Indonesia Punya Kualitas yang Cukup untuk Tembus Semifinal Piala AFF 2024