Bantah Tarik Kader Jadi Menteri, NasDem: Kita Pendukung Jokowi Sampai Akhir Jabatan

Bantahan NasDem ini merespons pernyataan Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah yang menyebut partai pendukung capres nomor urut 1 Anies Baswedan bakal menarik menterinya dari kabinet Jokowi-Ma'ruf.

oleh Tim News diperbarui 14 Des 2023, 11:37 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) didampingi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) saat menghadiri perayaan ulang tahun ke-8 Partai Nasdem di JIExpo, Jakarta, Senin (11/11/2019). Surya Paloh menyambut langsung kedatangan Jokowi di HUT Nasdem. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Partai NasDem membantah akan menarik mundur kadernya dari jabatan menteri di Kabinet Indonesia Maju. NasDem menyatakan tetap mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai akhir masa jabatannya.

Hal ini menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah yang menyebut calon presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan akan mengumumkan bahwa partai pendukungnya menarik menteri dari pemerintahan.

"Tidak benar," kata Ketua DPP Partai NasDem Charles Meikyansyah kepada wartawan, Kamis (14/12/2023).

Partai NasDem menegaskan akan menjadi partai pendukung Presiden Jokowi sampai akhir masa jabatan. Sehingga tidak ada rencana untuk menarik menterinya.

"Kita pendukung Jokowi sampai akhir masa jabatannya," katanya.

Saat ini NasDem masih punya satu kadernya yang berada di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin, yaitu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanann (LHK) Siti Nurbaya.

Cuitan Fahri Hamzah

Sebelumnya, Fahri Hamzah menyampaikan ada kabar Anies Baswedan akan mengumumkan seluruh partai pendukungnya mundur sebagai menteri. Kata mantan wakil ketua DPR ini, langkah tersebut sebagai bagian memantapkan sebagai oposisi.

"Baru mendengar kabar baik bagi demokrasi kita bahwa calon presiden no. 1 akan mengumumkan bahwa seluruh partai pendukungnya akan mundur dari kabinet pekan ini. Katanya ini dlm rangka memantapkan posisi sbg oposisi di Pemilu nanti," kata Fahri Hamzah melalui akun Twitternya alias X.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Merdeka.com


NasDem Tegaskan Tetap Dukung Pemerintahan Jokowi

Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem, Ahmad Sahroni dalam konferensi pers di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2023). (Foto:Liputan6/Winda Nelfira)

Sebelumnya, Bendahara Umum (Bendum) Partai Nasdem Ahmad Sahroni menyatakan, partainya bakal tetap mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pemerintahan hingga akhir jabatan. Meskipun, dua menterinya di kabinet Indonesia Maju terjerat kasus korupsi.

"Ketua Umum (Surya Paloh) belum ada perintah untuk menarik diri dari pemerintahan Presiden Jokowi. Ketua Umum konsen bahwa tetap mendukung Jokowi sampai masa akhir jabatan 2024," kata Sahroni dalam konferensi pers di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2023).

Sahroni menyampaikan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berkomitmen mendukung kepemimpinan Jokowi, meskipun tidak lagi tersisa menteri Nasdem dalam kabinet.

"Itu perintah ketua umum. Jadi enggak ada urusan pokoknya, ketua umum tetap konsennya adalah dukung Presiden Jokowi sampai masa akhir jabatan 2024," ujar Sahroni.

 


2 Menteri NasDem Dicopot Karena Tersandung Korupsi

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan keterangan di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Kamis (5/10/2023). Sebelumnya, Syahrul telah menghadap Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh setibanya dia dari luar negeri pada petang kemarin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jelang Pemilu 2024, ada dua menteri Nasdem di Kabinet Indonesia Maju yang tersandung kasus dugaan korupsi. Antara lain Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Johnny G Plate.

Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebelumnya menjabat Menteri Pertanian. Dia, lalu mengundurkan diri dari jabatan Mentan karena terlibat dalam kasus dugaan pemerasan, gratifikasi, hingga tindak pidana pencucian uang (TPPU) di lingkungan Kementerian Pertanian.

Proses hukum terhadap SYL pun sedang berlangsung di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sedangkan Johnny G Plate dulunya menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Johnny G Plate diberhentikan dari jabatannya sebagai Menkominfo setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung.

Johnny terlibat dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020 sampai 2022.

Infografis Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Terjerat Dugaan Korupsi. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya