Anggota Batalyon Siberia etnis Rusia pro-Ukraina beristirahat di pelatihan militer dekat Kiev, Ukraina, Rabu (13/12/2023). Militer Ukraina telah membentuk batalyon tentara yang seluruhnya terdiri dari warga negara Rusia yang ingin berperang melawan invasi Rusia. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
Ukraina mengklaim kalau mereka telah membentuk satu batalyon berisi orang-orang Rusia yang ingin melawan negara mereka sendiri. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
Menurut laporan yang diterbitkan Bloomberg, sebagian besar tentara tersebut berasal dari kelompok etnis di Rusia yang melakukan perjalanan melalui negara ketiga untuk bergabung dengan batalyon di Ukraina. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
Juru Bicara Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina Andriy Yusov mengatakan kalau para pejuang di Batalyon Siberia telah menerima tanda panggilan untuk melindungi identitas mereka. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
Andriy Yusov memastikan kalau mereka telah diperiksa dan diuji secara menyeluruh. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
Batalyon tersebut tidak merekrut tentara Rusia yang ditangkap. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
Laporan Bloomberg mengutip para pejabat Ukraina di kamp pelatihan, para prajurit tersebut diperkirakan segera dikirim ke garis depan. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
Etnis minoritas di Rusia, termasuk Yakut dan Buryat dari Siberia Timur, diperlakukan seperti warga negara kelas dua di Rusia dan dilaporkan terlalu banyak terwakili dalam kekalahan tempur mereka. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
Sebelumnya, aktivis Yakut dan Buryat mengatakan mereka melihat kemenangan Ukraina sebagai peluang untuk memperoleh kemerdekaan dari Rusia, menurut The New Voice of Ukraine. (AP Photo/Efrem Lukatsky)