Liputan6.com, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan transportasi (KNKT) membeberkan hasil investigasi sepanjang tahun 2023. Ternyata moda transportasi yang paling banyak menyumbang angka kecelakaan terbanyak adalah moda penerbangan atau pesawat terbang.
Moda penerbangan menyumbang sebanyak 7 kasus kecelakaan dan 13 kejadian serius, dengan jumlah investigasi kategori runway excursion (keadaan di mana pesawat meinggalkan permukaan runway dengan tidak tepat atau menyimpang) yang mendominasi.
Advertisement
Kecelakaan moda penerbangan banyak terjadi di Provinsi Papua, dengan total 4 kecelakaan dan 5 kejadian serius terjadi di Papua.
Kejadian paling menonjol adalah insiden pesawat Cessna C208B yang menabrak gunung di Papua dan Boeing 737 yang mengalami kejadian tail strike sebanyak 4 kali.
Moda Penerbangan tercatat telah menyelesaikan 13 laporan awal, 15 laporan akhir, dan memberikan 11 rekomendasi kepada Otoritas Penerbangan Sipil Indonesia, Operator Pesawat Udara, Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan, dan Operator Bandar Udara.
Meski begitu, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Dr Ir Soerjanto Tjahjono menyatakan bahwa ada beberapa laporan yang belum terselesaikan.
"Kemudian ada beberapa hal yang belum bisa diselesaikan karena permasalahan kompleks dan perlu waktu panjang untuk menyelesaikan laporan tersebut," ungkap Soerjanto saat memaparkan capaian kinerja KNKT selama satu tahun pada periode kerja tahun 2023 ini pada Kamis (14/12/2023).
Hal ini karena pola kecelakaan Moda Penerbangan sama seperti sebelumnya, Soerjanto juga membeberkan, tetapi ternyata hasil investigasi membuktikan bahwa pilot belum mengetahui dengan jelas apa penyebab kecelakaan.
Kemudian, Moda Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) mengikuti dengan menyumbang sebanyak 10 kecelakaan, Moda Pelayaran sebanyak 6 kecelakaan, dan Moda Perkeretaapian sebanyak 4 kecelakaan.
Investigasi Moda LLAJ
Moda LLAJ mencatat terjadi penurunan angka kecelakaan, yang mulanya ada 18 kasus di tahun 2021 dan 15 kasus di 2022, sekarang hanya 10 kasus di 2023.
Kasus paling menonjol di Moda LLAJ di antaranya adalah kasus kecelakaan tunggal jatuh bus pariwisata ke jurang di kawasan Wisata Guci. Kemudian kecelakaan di Exit Tol Bawen, dan kecelakaan truk tronton di Jalan Perintis Kemerdekaan.
Adapun Soerjanto mengatakan bahwa yang paling banyak mengalami kecelakaan adalah angkutan barang dan penyebab terjadinya kecelakaan LLAJ paling utama adalah karena rem blong. Adapun total laporan akhir yang diselesaikan Moda LLAJ ada 7 buah.
"Masih terjadinya karena rem blong. Yang paling banyak alami rem blong adalah angkutan barang. Menurut investigasi kami, ini disebablan oleh gagalnya sistem rem break dengan gagalnya diafragma untuk daya penekannya," jelas dia.
Advertisement
Moda Transportasi Lainnya
Untuk kecelakaan Moda Pelayaran, berdasarkan data dari tahun 2013 sampai 2023, kecelakaan banyak terjadi karena kebakaran yang bersumber dari eksternal kapal, yakni truk (53%) dan kendaraan (47%) yang diangkut.
Sepanjang tahun 2023, Moda Pelayaran telah menyelesaikan 11 laporan akhir. Kecelakaan yang paling menonjol adalah ledakan dan kebakaran tangki minyak Kristin, kebakaran kapal Ro-Ro, dan kebakaran 62 kapal ikan di pelabuhan Tegalsari.
Soerjanto menerangkan sulitnya mencegah kebakaran kapal ini karena sulit mengidentifikasi barang-barang yang diangkut kapal, khususnya di daerah penyebrangan.
"Ini yang jadi keprihatinan kita, karena sudah ada peraturan-peraturan bagaimana membawa barang-barang di kapal itu dicek dulu. Tapi kalau di penyebrangan itu sulit karena masa kita bongkar satu-satu, dan pengemudi sendiri tidak tahu isinya apa. Itu yang jadi catatan kita bagaimana kebakaran di kapal buat penanganan lebih baik," terang Soerjanto.
Kereta Api
Terakhir, dipaparkan Moda Perkeretaapian telah menyelesaikan 3 laporan awal, 1 laporan akhir, dan 1 draft laporan akhir.
Moda Perkeretaapian, tercatat mengalami penurunan kecelakaan secara tajam. Namun, masih ada beberapa kasus seperti kecelakaan KA 17 (Argo Semeru) di KM 520+4 dan beberapa kasus anjloknya rel kereta.
"Nah, hal lain seperti yang kemarin viral di Sentul, di Kulonprogo, karena (anjloknya rel) itu disebabkan pemuaian di rel karena tingginya temperatur, ya, maka terjadi pergeseran di rel tersebut," jelasnya.
Advertisement