Banyak Jembatan Kereta Api Berusia 100 Tahun, KNKT: Masih Aman Dilalui

KNKT mengungkap ada puluhan jembatan kereta api berusia di atas 100 tahun diperlukan monitoring secara khusus

oleh Vatrischa Putri Nur Sutrisno diperbarui 14 Des 2023, 17:30 WIB
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Dr Ir Soerjanto Tjahjono dalam Media Rilis Capaian Kinerja KNKT (Liputan6.com/Vatrischa Putri Nur Sutrisno)

Liputan6.com, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan transportasi (KNKT) membeberkan capaian kinerjanya selama satu tahun pada periode kerja tahun 2023 ini pada Kamis (14/12/2023).

Dalam acara ini, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan bahwa ada puluhan jembatan kereta api yang berumur lebih dari 100 tahun.

 

"Kalau jumlah pastinya kami tidak hafal, tetapi ada puluhan jembatan kereta api yang usianya di atas 100 tahun," ujar Soerjanto.

Jembatan rel kereta api yang sudah berumur ini tentunya memerlukan perhatian dan perawatan yang lebih khusus untuk tetap digunakan, sehingga bisa menjamin keselamatan penumpang kereta api.

Masih Aman Digunakan

Soerjanto mengatakan, meski telah berusia lebih dari 100 tahu, jembatan rel kereta api tersebut masih aman untuk digunakan.

"Kami ada istilah-istilah ya untuk menilai bagaimana kesehatan jembatan. Ini sudah ada perbaikan-perbaikan untuk bisa diefektifkan. Ada indikasi yang warna hijau, kuning dan merah. Warna kuning dan merah harus memperoleh perawatan secara khusus. Tapi boleh dikatakan, secara umum masih bisa, memang usianya di atas 100 tahun tapi tidak perlu dikhawatirkan," beber Soerjanto.

Soerjanto juga menyampaikan bahwa KNKT telah memberikan rekomendasi, salah satunya kepada kepada Ditjen Perkeretaapian Kemenhub dan PT Kereta Api Indonesia (KAI), agar memberikan perhatian dan monitoring khusus dalam memberikan penilaian terkini terhadap jembatan-jembatan kereta api tersebut.


Kasus Kecelakaan Moda LLAJ

Ilustrasi Kecelakaan Motor

Moda LLAJ mencatat terjadi penurunan angka kecelakaan, yang mulanya ada 18 kasus di tahun 2021 dn 15 kasus di 2022, sekarang hanya 10 kasus di 2023.

Kasus paling menonjol di Moda LLAJ di antaranya adalah kasus kecelakaan tunggal jatuh bus pariwisata ke jurang di kawasan Wisata Guci, lalu kecelakaan di Exit Tol Bawen, dan kecelakaan truk tronton di Jalan Perintis Kemerdekaan.

Adapun Soerjanto mengatakan bahwa yang paling banyak mengalami kecelakaan adalah angkutan barang dan penyebab terjadinya kecelakaan LLAJ paling utama adalah karena rem blong.

"Masih terjadinya karena rem blong. Yang paling banyak alami rem blong adalah angkutan barang. Menurut investigasi kami, ini disebablan oleh gagalnya sistem rem break dengan gagalnya diafragma untuk daya penekannya," jelasnya.

Ada pun total laporan akhir yang diselesaikan oleh Moda LLAJ ada 7 buah.

 


Kecelakaan Penerbangan

Ilustrasi Kecelakaan Pesawat (Liputan6.com/Ari Wicaksono)

KNKT menjelaskan hasil investigasinya sepanjang tahun 2023. KNKT mencatat bahwa moda yang paling banyak menyumbang angka terbesar kecelakaan adalah Moda Penerbangan.

Moda Penerbangan menyumbang sebanyak 7 kasus kecelakaan dan 13 kejadian serius, dengan jumlah investigasi kategori runway excursion (keadaan di mana pesawat meinggalkan permukaan runway dengan tidak tepat atau menyimpang) yang mendominasi.

Kecelakaan Moda Penerbangan banyak terjadi di Provinsi Papua, dengan total 4 kecelakaan dan 5 kejadian serius terjadi di Papua. Kejadian paling menonjol adalah insiden pesawat Cessna C208B yang menabrak gunung di Papua dan Boeing 737 yang mengalami kejadian tail strike sebanyak 4 kali.

Moda Penerbangan tercatat telah menyelesaikan 13 laporan awal, 15 laporan akhir, dan memberikan 11 rekomendasi kepada Otoritas Penerbangan Sipil Indonesia, Operator Pesawat Udara, Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan, dan Operator Bandar Udara.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya