Liputan6.com, Jakarta - Cuma ada satu Juru Bahasa Isyarat (JBI) dengan kotak kecil di pojok layar dalam debat capres perdana Selasa 12 Desember 2023 membuat aktivis Tuli, Surya Sahetapy, angkat bicara. Ia mengungkapkan bahwa hal tersebut kurang mengakomodasi kebutuhan teman-teman yang tidak dapat mendengar.
Lewat Instagram Storiesnya, pria yang juga dosen tamu National Technical Institute for the Deaf | RIT Amerika Serikat itu memperlihatkan saat debat capres pada Pemilu di Amerika Serikat antara Joe Biden dan Donald Trump. Selama jalannya debat tersebut menggunakan dua JBI.
Advertisement
Sementara itu, dalam debat capres di Indonesia kemarin hanya satu JBI. Menurut Surya Sahetapy, hal tersebut kurang lantaran terdapat tiga calon presiden serta dua moderator.
Guna mengakomodasi orang Tuli, Surya menyarankan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar menyediakan tiga juru bahasa isyarat plus satu alias ada empat JBI.
Selain itu, perlu juga untuk menghadirkan terjemahan mengenai apa yang dibicarakan moderator maupun calon presiden saat debat.
"Perlu sediakanan captioning bahasa Indoneisa (CC) dan 3+1 JBI yang mempresentasikan tiga pembicara dan moderator," kata Surya lewat pesan tertulis ke Liputan6.com ditulis Jumat (14/12/2023).
KPU Perlu Berdiskusi dengan Komunitas Tuli
Mengingat masih ada empat sesi debat capres jelang Pemilu 2024, Surya menyarankan KPU untuk mengajak komunitas Tuli berdiskusi. Sehingga, KPU bisa memahami hal yang dirasakan langsung oleh mereka yang memiliki kemampuan mendengar yang kurang atau tidak dapat mendengar sama sekali.
"Perlu berdiskusi dengan komunitas tuli," kata pria yang juga putra dari Dewi Yull ini.
JBI Cuma Satu, Kewalahan Representasikan Omongan Capres
Salah seorang pengikut Surya pun turut memberikan tanggapan terhadap saran Surya terhadap KPU. Menurut pemilik akun yang menggunakan alat bantu dengar itu mencoba mendengarkan juga memperhatikan JBI.
Menurut pemilik akun tersebut yang ada malah tampak JBI kewalahan dan tidak bisa menyampaikan secara utuh hal yang disampaikan calon presiden.
"Aku malah kasihan JBI-nya. Terlambat jadi beberapa kalimat yang dikatakan tiga capres tertingga hingga kurang full information," kata pemilik akun @jen***errnatatlie.
"Jadi, kurang efektif kalau cuma 1 JBI untuk tiga paslon," katanya lagi.
Sepakat dengan pendapat pengikutnya, Surya pun menyarankan masing-masing calon presiden diberi JBI.
"Nahh loh, masih ada mengeluh. Yang disampaikan calon presiden tidak bisa ditanggapi full oleh JBI, karena cuma 1 JBI. Tolong, dikasih JBI masi-masing calon presiden," kata Surya sembari memention @kpu_ri.
Advertisement
Sesi Debat Capres Selanjutnya
Masih ada empat sesi debat Capres jelang Pemilu 2024. Berikut tanggal beserta tema masing-masing sesi.
- Debat Kedua pada Jumat, 22 Desember 2023, dengan tema Pertahanan, Keamanan, Geo Politik dan Hubungan Internasional.
- Debat Ketiga pada Minggu, 7 Januari 2024 yakni dengan tema, Ekonomi (Kerakyatan dan Digital), Kesejahteraan Sosial, Investasi, Perdagangan, Pajak (Digital), Keuangan, Pengelolaan APBN dan APBD, Infrastruktur.
- Debat Keempat pada Minggu, 21 Januari 2024 dengan tema yaitu Energi, SDA, SMN, Pangan, Pajak Karbon, Lingkungan Hidup dan Agraria, dan Masyarakat Adat.
- Debat Kelima pada Minggu, 4 Febuari 2024 mengusung tema yaitu Teknologi Informasi, Peningkatan Pelayanan Publik, Hoaks, Intoleransi, Pendidikan, Kesehatan (Post Covid Society) dan Ketenagakerjaan.