Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) memprediksi akan ada kenaikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) hingga LPG pada momen Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Namun, pasokan energi dari kedua jenis tersebut dipastikan tetap aman.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting melihat adanya tren peningkatan konsumsi BBM dan LPG di momen Nataru. Sebagai tanggung jawabnya, dia memastikan distribusi BBM tak akan mengalami kendala.
Advertisement
"Nataru ini, memang akan ada peningkatan yang cukup tajam gitu ya tapi kami memastikan bahwa penyaluran energi ke pelosok negeri ini tidak ada kendala," kata Irto di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Kamis (14/12/2023).
Pihaknya memprediksi, puncak pergerakan masyarakat di momen Natal 2023 akan terjadi pada 22 Desember 2023. Sementara, puncak arus balik Natal akan terjadi di 26 Desember 2023.
Sementara itu, puncak pergerakan libur Tahun Baru 2024 diprediksi terjadi pada 29 Desember 2023 dan puncak arus balik di 1 Januari 2024. Peningkatan trafik ini otomatis akan meningkatkan konsumsi BBM.
"Untuk ketahanan stok sendiri, kami pastikan dalam posisi yang aman hari ini untuk JBT Solar sendiri jadi solar ada di posisi 17 hari, untuk minyak tanah ada 51 hari. Pertalite itu dalam posisi 19 hari untuk jenis bahan bakar umum atau ini Pertamax dan Pertamax series maupun Pertadex series ya itu di 38 sampai 76 hari, artinya stok itu mencukupi," bebernya.
Kemudian, stok LPG sendiri dinilai masih mampu menampung kebutuhan dengan posisi stok 17 hari kedepan. Dia mengatakan, biasanya akan ada peningkatan stok ke tempat penyalur. "Kita akan meningkatkan stok di daerah di tempat-tempat penyalur itu bisa 2 sampai 3 hari dari biasanya," tegas Irto Ginting.
Janji Amankan Pasokan BBM dan LPG
PT Pertamina (Persero) membentuk satuan tugas khusus selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2024. Aspek pasokan bahan bakar minyak (BBM) hingga LPG menjadi perhatian untuk diamankan perusahaan energi tersebut.
Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Satgas Pertamina mulai bekerja pada 15 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024 mendatang. Dia memastikan keamanan pasokan dari hulu hingga ke hilir agar bisa dinikmati masyarakat.
“Satgas Nataru akan bekerja mulai 15 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024. Pertamina siaga 24 jam untuk menjamin pasokan energi dan menjaga kelancaran distribusi energi dengan dukungan dan kerja sama dengan instansi terkait,” kata Fadjar.
Pada sisi hulu, Fadjar menegaskan produksi terus digenjot oleh Pertamina. Bahkan, sudah ada tren sejak Oktober 2023 yang mencapai 1 juta barel.
“Produksi terus akan dijaga sesuai targetnya dengan terbukti pencapaian bulan Oktober sudah mencapai 1 juta barel setara minyak ekuivalen,” ungkapnya.
Advertisement
Distribusi BBM
Kemudian, dari sisi distribusi yang ditangani oleh PT Pertamina International Shipping (PIS) juga diperhatikan. PIS menyiapkan sekitar 329 kapal untuk menyakurkan BBM dan LPG.
PT Pertamina Patra Niaga di dektor hilir pun akan turun tangan untuk memastikan masyarakat bisa mengakses BBM hingga LPG. Tak cuma itu, Pertamina menyiapkan motor pengantar BBM yang disebut motorist.
“Yang menarik kita siapkan motorist kurang lebih ada 185 motorist yang bisa langsung melakukan delivery service BBM juga LPG langsung kepada masyarakat,” ujar Fadjar.
Kerahkan Pelita Air
Lebih lanjut, lini bisnis aviasi milik Pertamina, Pelita Air juga turut bersiap. Saat ini maskapai pelat merah itu mengerahkan 11 unit pesawat untuk penerbangan komersial.
Kapasitas penumpang juga meningkat dari 220 ribu menjadi 241 ribu per bulan. Pelita Air melayani masyarakat untuk rute Jakarta ke Padang, Pekanbaru, Palembang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Pontianak, Balikpapan, Banjarmasin dan Sorong.
"Pelita Air yang sampai saat ini juga sudah siap mengoperasikan 11 armadanya,” pungkasnya.