Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani membantah soal capres Prabowo Subianto yang tidak tahan menjadi oposisi karena tak bisa berbisnis.
Sebagai orang dekatnya, Muzani mengaku Prabowo tidak pernah berkata seperti itu.
Advertisement
"Saya ini paling dekat dengan Pak Prabowo. Pak Prabowo enggak pernah pidato seperti itu. Pak Prabowo enggak pernah ngomong seperti itu," kata Muzani di TKN Fanta Headquarters, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/12).
Sekjen Gerindra ini selalu menghitung berapa kali Prabowo bertemu dengan Anies. Dia mengaku, Prabowo tidak pernah bicara tidak tahan menjadi oposisi karena sulit berbisnis.
"Dan saya bisa hitung kapan Pak Anies ketemu dengan Pak Prabowo. Ngomongnya di mana, apa segala macam, pidato di mana, saya enggak pernah dengar," katanya.
Dia pun mempertanyakan kebenaran perkataan Anies. Muzani menyebut, perkataan Anies tidak bersumber.
"Jadi menurut saya itu yang diomongin Mas Anies tidak bersumber, yang saya enggak pernah dengar," tutupnya.
Anies: Prabowo Tidak Tahan Jadi Oposisi
Saling sindir antar para calon presiden (capres) mewarnai debat perdana capres 2024 yang diadakan oleh KPU RI. Salah satunya adalah segmen tentang penguatan demokrasi, ketika capres nomor urut satu Anies Baswedan terlibat perdebatan frontal dengan capres nomor urut dua Prabowo Subianto.
Momen itu mencuat ketika perdebatan menjurus ke persoalan oposisi yang disebut “melemah” oleh Anies di era pemerintahan saat ini. Anies bahkan menyayangkan seorang Prabowo adalah politisi yang tidak tahan menjadi oposisi.
Padahal, sambungnya, oposisi penting dan sama-sama terhormat kedudukannya dengan pemerintah yang berkuasa.
“Seperti yang disampaikan Pak Prabowo, Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi. Apa yang terjadi? Beliau sendiri menyampaikan, bahwa tidak berada di kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha. Karena itu harus berada dalam kekuasaan”, kata Anies.
Advertisement
Kekuasaan Bukan soal Bisnis dan Uang
Padahal, sambung Anies, kekuasaan lebih dari soal bisnis, kekuasaan lebih dari soal uang, kekuasaan adalah soal kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat.
Sebelumnya, Anies menyoroti soal menurunnya kualitas demokrasi terkait berkurangnya kebebasan berbicara dan melemahnya oposisi yang seharusnya jadi penyeimbang pemerintah, selain proses pemilu yang bebas dan adil. Anies juga menyinggung soal reformasi pembiayaan politik untuk partai politik.
Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com