Menteri Agama: PTKN Harus Banyak Berubah Dengan Menciptakan Berbagai Inovasi

Kementerian Agama (Kemenag) bertekad mewujudkan Pendidikan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) yang semakin berkualitas tinggi dan adaptif dengan perkembangan zaman.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 15 Des 2023, 04:08 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Dokumentasi Kementerian Agama)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Agama (Kemenag) bertekad mewujudkan Pendidikan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) yang semakin berkualitas tinggi dan adaptif dengan perkembangan zaman.

Menurut Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, ada enam strategi untuk mempercepat pencapaian target besar tersebut.

“PTKN harus banyak berubah dengan menciptakan berbagai inovasi baik dari sisi keilmuan, sarana pendidikan, hingga pangsa kerja para lulusan,” kata pria karib disapa Gus Men ini, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (14/12/2023).

Lewat enam strategi tersebut, Gus Men optimistis kampus-kampus PTKN ke depan akan menjadi idola baru bagi mahasiswa dan masyarakat. Menurut dia, PTKN adalah aset yang luar biasa bagi masa depan Indonesia.

“Makanya PTKN harus sadar dengan kebutuhan zaman. Buat banyak terobosan, jangan kaku agar tidak tenggelam,” ujar Gus Men.

Gus Men menjelaskan, ada enam strategi yang diusung Kementerian Agama untuk mewujudkan kampus-kampus PTKN semakin bermutu dan menjadi incaran masyarakat. Pertama soal peningkatan akreditasi. Gus Men mengungkapkan, dari 59 PTKN di Indonesia, kini sudah ada sembilan kampus yang masuk dalam golongan akreditasi 'unggul'.

“Dengan data ini, maka masih ada 50 PTKN yang masih dalam kategori 'baik sekali'. Akreditasi ini tolong dikejar dengan serius. Diperbanyak studi banding di antara PTKN, ini kan bisa. Bagaimana itu cara menaikkan akreditasi," ujar Gus Men.

Strategi kedua, pemanfaatan teknologi sistem informasi. Gus Men mendorong seluruh PTKN untuk membiasakan dengan penggunaan teknologi sistem informasi agar kampus bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang tumbuh sangat pesat ini.

“Seperti anak-anak kita ini kan akrab dengan teknologi digital. Mereka lebih banyak berinteraksi dengan gadget-nya daripada orang lain. Kita mau beradaptasi, atau tenggelam?" ujar Gus Men.

 


Para Rektor Buat Terobosan Perekrutan

Ketiga, Gus Men meminta para rektor untuk membuat terobosan dalam perekrutan calon mahasiswa.

Dia mengusulkan pimpinan PTKN memiliki chief marketing officer (CMO) yang tugasnya khusus difungsikan sebagai pimpinan dalam hal pemasaran (marketing).

“Selama ini tugas CMO di perguruan tinggi dirangkap oleh bidang kehumasan. Dengan tim khusus, Gus Men yakin nantinya banyak orang akan semakin tertarik berkuliah di PTKN,” jelas dia.

Keempat, PTKN memiliki jurusan yang sangat spesifik namun dibutuhkan pasar kerja. Untuk itu, Gus Men menginstruksikan kepada PTKN untuk segera membuat terobosan dengan menciptakan program studi yang menarik sekaligus prospektif.

“Buat program studi yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lain dengan memproyeksi kebutuhan pasar," kata Gus Men.

Kelima, career center di PTKN. Keberadaan career center ini penting karena sebagai media atau jembatan mahasiswa untuk memasuki pasar kerja.

Gus Men yakin, dengan career center maka kampus dan mahasiswa juga lebih dini menyiapkan segala yang dibutuhkan saat memasuki dunia kerja.

“Sehingga lulusan akan mudah terserap dan tak lagi bingung ke mana bekerja,” yakin dia.

 


Perkuat Jejaring Internasional

 

 

Keenam, PTKN harus perkuat jejaring internasional. Gus Men mendorong civitas kampus PTKN untuk rajin mengikuti konferensi tingkat internasional.

Selain menambah kualitas dari sisi keilmuan, forum-forum internasional juga sangat efettif untuk membangun jejaring.

“Kalau ada forum internasional di Indonesia, ikuti. Kalau forumnya ada di luar negeri, kejar," dia menandasi.

 Sebagai informasi, demi mempercepat peningkatan kualitas ini, pada Kamis (7/12/2023) Gus Men telah mengumpulkan 58 rektor PTKN seluruh Indonesia.

Kegiatan ini juga dihadiri Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Ali Ramdhani, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, Direktur Diktis Kemenag Zainul Hamdi, jajaran Stafsus, Staf Ahli, dan Tenaga Ahli Menag.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya