Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Kamis, 14 Desember 2023. Indeks Dow Jones melonjak seiring imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun anjlok di bawah 4 persen.
Selain itu, kenaikan mengejutkan dalam penjualan ritel memberikan keyakinan lebih lanjut kepada investor pada 2024 akan membawa ekonomi yang lemah.
Advertisement
Dikutip dari CNBC, Jumat (15/12/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menyentuh rekor tertinggi dengan kenaikan 158 poin atau 0,43 persen ke posisi 37.248,35.
Pada perdagangan Rabu kemarin, indeks Dow Jones sentuh level di atas 37.000 untuk pertama kali. Indeks S&P 500 menguat 0,26 persen ke posisi 4.719,55. Indeks Nasdaq menanjak 0,19 persen ke posisi 14.761,56.
Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun turun di bawah 4 persen untuk pertama kalinya sejak Agustus seiring pelaku pasar memasang taruhan pada penurunan suku bunga pada 2034.
Potensi penurunan suku bunga ini direspons positif seiring indeks Dow Jones melonjak lebih dari 1 persen pada perdagangan Rabu pekan ini yang mencapai rekor tertinggi di atas 37.000. Hal ini setelah the Federal Open Market Committee (FOMC) mengindikasikan akan menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2024.
“The Fed menyampaikan poros dovish yang kami perkirakan menjelang pertemuan pada Desember. Meskipun kami tidak memperkirakan the Fed akan langsung menerapkan bias pelonggaran, kami memperkirakan the Fed akan beralih ke fungsi reaksi lebih seimbang, dan jika terjadi kami pikir the Fed akan melakukan hal itu,” ujar Ekonom Bank of America, Michael Gapen.
Saham Teknologi Lesu
Saham Solar menguat seiring imbal hasil turun. The Invesco Solar ETF (TAN) naik lebih dari 8,1 persen seiring SunRun dan Enfase masing-masing naik 20 persen dan 12 persen.
Saham Moderna bertambah 9,3 persen setelah data uji coba menunjukkan eksperimen vaksin kanker eksperimennya mengurangi risiko kematian dan kambuh saat digunakan bersama Keytruda dari Merck.
S&P akan segera bergabung dengan indeks Dow Jones dalam rekor tertingginya karena indeks ini berjarak kurang dari 1,6 persen dari rekor penutupan sepanjang masa pada Januari 2022.
Indeks Nasdaq berjarak sekitar 8 persen dari rekor penutupannya dan sekitar 9 persen dari rekor penutupannya.
Sementara itu, nama-nama perusahaan yang mencatat kapitalisasi pasar terbesar memasuki wilayah negatif di tengah penguatan pasar yang lebih luas. Saham Microsoft dan Netflix merosot 2,3 persen. Saham Amazon dan Alphabet masing-masing turun 1,1 persen dan 0,9 persen.
Saham Apple dan Meta Platforms merosot masing-masing 0,2 persen dan 0,5 persen. Indeks S&P 500 naik 0,2 persen, sedangkan indeks Nasdaq bertambah 0,1 persen.
Advertisement
Indeks Saham Kapitalisasi Kecil Menguat
Di sisi lain, saham-saham kapitalisasi kecil menguat pada perdagangan Kamis, 14 Desember 2023. Hal ini seiring investor menyambut berita suku bunga terbaru.
Indeks Russell 2000 yang fokus pada perusahaan kecil melonjak hampir 3 persen. Perusahaan-perusahaan kapitalisasi kecil juga mendapatkan dorongan saat ada indikasi penurunan tingkat suku bunga mengingat hubungan antara suku bunga dan kondisi pembiayaan.
Langkah ini dilakukan setelah anggota komite the Federal Reserve prediksi tiga kali atau lebih pemotongan pada 2024.
Penutupan Wall Street pada 13 Desember 2023
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat signifikan pada perdagangan Rabu, 13 Desember 2023. Indeks Dow Jones melonjak hingga sentuh rekor tertinggi pada perdagangan Rabu pekan ini.
Hal ini terjadi setelah the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS mengisyaratkan menurunkan suku bunga beberapa kali pada 2024 sehingga memuaskan investor yang berharap bank sentral AS pada akhirnya akan mulai mengakui tren perlambatan inflasi dengan sikap moneter yang tidak terlalu agresif.
Mengutip CNBC, Kamis (!4/12/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 512,30 poin atau 1,4 persen ke posisi 37.090,24. Hal ini menandai pertama kalinya indeks acuan ditutup di atas angka 37.000, melampaui rekor sebelumnya yang dibuat pada Januari 2022.
Sentimen The Fed
Pada sesi tertingginya, indeks Dow Jones menyentuh 37.094,85. Indeks S&P 500 menguat 1,37 persen ke posisi 4.707,09 melewati level 4.700 untuk pertama kalinya sejak Januari 2022. Sedangkan indeks Nasdaq mendaki 1,38 persen ke possi 14.733,96. Tiga indeks saham acuan tersebut menyentuh level tertinggi dalam 52 minggu.
Bank sentral AS mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25 persen-5,5 persen seperti yang diharapkan. Namun, hal yang lebih penting adalah bank sentral tersebut prediksi tiga kali penurunan suku bunga pada 2024 yang lebih besar dari yang ditunjukkan sebelumnya.
Investor makin berharap agar the Fed memberikan sinyal lebih jelas mereka akan mulai menurunkan suku bunga tahun depan seiring dengan pelonggaran data inflasi baru-baru ini.
Pernyataan pertemuan the Fed mengakui inflasi “telah mereda” selama setahun terakhir dan bank sentral resmi menurunkan prediksi inflasi 2024 dengan tingkat suku bunga turun 2,4 persen dari 2,6 persen.
“The Fed telah memberikan pasar hadiah liburan awal hari ini ketika akhirnya untuk pertama kalinya mereka berkomentar positif mengenai inflasi,” ujar Presiden Bolvin Wealth Management, Gina Bolvin.
Ia menuturkan, tampaknya the Fed bergerak ke arah pasar, bukan pasar yang bergerak ke arah the Fed. “Reli sinterklas mungkin akan terus berlanjut,” ujar dia.
Advertisement