Liputan6.com, Jakarta - Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi dengan kolom letusan teramati sekitar 300 meter di atas puncak, atau 457 meter dari atas permukaan laut, pada Jumat pagi (15/12/2023), pukul 06.58 WIB.
Advertisement
Pantauan Liputan6.com pada aplikasi Magma ESDM, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 48 mm dan durasi 15 detik.
Warga dan wisatawan diimbau tetao mematuhi radius bahaya yang sudah ditetapkan, dengan tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.
Sebelumnya, Kamis (15/12/2023) kemarin, Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda kembali mengalami erupsi dan menyemburkan abu vulkanik setinggi sekitar 800 meter di atas puncak gunung atau 957 meter di atas permukaan laut pada Kamis pukul 10.10 WIB.
Erupsi yang terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 52 mm dan durasi 20 detik itu kolom abu kelabu dari Gunung Anak Krakatau mengarah ke utara.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Andi Suardi, mengatakan bahwa status aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini berada di Level III atau Siaga.
Menurut catatan yang dikutip dari situs Magma ESDM, Gunung Anak Krakatau menjadi gunung api paling aktif di Indonesia, dengan jumlah letusan sebanyak 133 sepanjang 2023. Disusul Gunung Ili Lewotolok di Lembata dengan 108 letusan, dan Gunung Ibu dengan 60 letusan yang teramati sepanjang 2023.