Liputan6.com, Jakarta - Kisah singkat dan menarik datang dari perempuan cantik nonmuslim berasal dari Pare Kediri yang datang ke pengajian dai muda pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam.
Tampilannya sungguh cantik dengan berjilbab hitam, tidak akan ada yang mengira jika melihat sekilas bahwa ia beragama Kristen Protestan, karena saat menggenakan hijab begitu luwes.
Namanya Wanda, asal Pare Kediri. Dia bekerja di daerah Wates sebagai seorang terapis.
Awalnya ia beredialog dengan Gus Iqdam, mengenai nama, alamat dan seputar dirinya. Ada hal yang bikin terkejut, yaitu kedatangannya ke tempat pengajian tersebut lantaran diajak temannya, dan sekaligus diajak untuk log ini atau mualaf.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Wanda Diajak Temannya Ikut Ngaji dan Log In
Saat itu, ia agak malu-malu dalam berkisah, sampai Gus Iqam meminta untuk menceritakan kedatangannya, dan pekerjaannya.
"Sudah gak papa cerita saja, kerjanya apa. Terus kenapa kesini, ayo crita Nda, biar buat motivasi yang lain, saudara Kristen saja seneng ikut ngaji, kok yang Islam kowah kowoh," ujar Gus Iqdam, seperti dalam unggahan di platform TikTok di akun @Iklan Pagi.
"Kalih rencange diajak log in Pak," jawab Wanda.
"Lha apa sekarang kamu tak bimbing. Kamu mau to, udah sir, eh kamu pingin, udah pingin? Sekarang mau disaksikan orang sebanyak ini," ungkap Gus Iqdam.
Advertisement
Ternyata Wanda Belum Mau Log In
Dengan menggelengkan kepala dan menutup mulutnya, ia menjawab, "mboten," kata Wanda.
"Oh yo wis, aku gak mekso, nek wes sir, neng pondok neng omahku, tapi aku ra mekso," kata Gus Iqdam.
Wanda mengaku ini pengajian bersama muslim pertama kalinya. Sampai Gus Iqdam heran sampai Wanda rela berdandan menggunakan hijab.
Bahkan sampai Gus Iqdam menanyakan, apa tidak canggung, sebagai orang yang berbeda keyakinan.
Dengan banyak diam dengan alasan malu, Wanda tetap mengaku bahwa pengajian Gus Iqdam seru, tak hanya itu, ia mengatakan 'insya Allah' jika dirinya akan kembali mendatangi pengajian Gus Iqdam berikutnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul