Penggunaan Internet Naik di Tahun 2023, Google Masih Menjadi Layanan Terpopuler

Cloudflare melaporkan pada tahun 2023 ini terjadi peningkatan lalu lintas internet global sebesar 25%, Google masih menjadi yang pertama, OpenAI menjadi tren teratas, sementara Twitter alias X mengalami penurunan.

oleh Mustika Rani Hendriyanti diperbarui 16 Des 2023, 07:01 WIB
Kepraktisan internet membuat penggunanya jadi lebih mudah untuk mengakses segala informasi

Liputan6.com, Jakarta - Trafik internet global meningkat di tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini berdasarkan laporan terbaru dari perusahaan kinerja dan keamanan Cloudflare.

Hasil laporan mengungkap, pada tahun 2023 ini terjadi peningkatan lalu lintas internet global sebesar 25 persen. Hal ini mencerminkan adanya peningkatan ketergantungan pada layanan online.

Diketahui pula, ponsel pintar alias smartphone menjadi perangkat yang paling banyak digunakan untuk mengakses internet di tahun ini, dengan persentase sebesar 40 persen. Uniknya, sepertiga di antaranya adalah pengguna perangkat Apple.

Demikian pula di wilayah yang menyediakan layanan SpaceX Starlink. Pengguna tampaknya dengan cepat mengadopsi layanan ini untuk mengakses internet.

Google Jadi Situs Paling Banyak Diakses di Internet

Mengutip Computerworld, Sabtu (16/12/2023), dalam laporan Tinjauan Tahunan Cloudflare, Google mempertahankan posisinya sebagai situs internet terpopuler,  diikuti oleh Facebook, Apple, dan TikTok.

Sementara itu, di tengah meningkatnya penggunaan internet, tantangan yang dihadapi juga semakin kompleks. Mulai dari pemadaman internet atau peretasan.

Pemadaman internet di tahun ini melonjak hingga lebih dari 180 insiden di seluruh dunia, yang sebagian besar disebabkan oleh penutupan yang dilakukan pemerintah regional maupun nasional. Angka ini meningkat dari tahun 2022 lalu dengan angka pemadaman sebanyak 150.

Adapun untuk kerentanan internet yang baru-baru ini diungkapkan dan menjadi target populer adalah HTTP/2 Rapid Reset, ditemukan oleh Cloudflare pada Oktober 2023.

Masalah keamanan umum yang memengaruhi layanan internet adalah ransomware, malware, dan serangan phishing, yang mengganggu semua aspek bisnis, kata Scott Dowsett, Field CTO di perusahaan keamanan siber Anomali.

 


OpenAI Menjadi Tren di Tahun 2023

Ilustrasi Penggunaan Internet Credit: pexels.com/pigjumbo

Selain internet, kategori layanan AI generatif yang paling banyak digunakan di tahun ini adalah OpenAI, diikuti oleh Character AI, Quillbot, dan Hugging Face.

Bersamaan dengan itu, sebuah penelitian terbaru Ofcom di Inggris menemukan bahwa remaja dan anak-anak cenderung lebih banyak menggunakan AI (kecerdasan buatan) generatif dibandingkan orang dewasa.

Regulator mengatakan studi terbarunya menunjukkan bahwa empat dari lima remaja berusia 13-17 tahun kini menggunakan alat AI generatif, termasuk chatbot seperti ChatGPT. Bahkan, 40 persen dari remaja berusia 7-12 tahun juga menggunakan teknologi tersebut.

Seperti yang diketahui, AI generatif menjadi tren yang menonjol secara global pada tahun 2023 ini, setelah kemunculannya sekitar akhir November 2022 dengan peluncuran OpenAI.

Menurut laporan Cloudflare, desas-desus tersebut membantu OpenAI menjadi terkenal di awal tahun ini. Seiring berjalannya waktu, layanan AI generatif lainnya juga mulai menunjukkan kemajuan.

Adapun yang paling terkenal adalah ChatGPT OpenAI, Character.ai, QuillBot, Hugging Face, Poe, Perplexity, Wordtune, Bard, ProWritingAid, dan Voicemod.

 


X Alias Twitter Mengalami Penurunan dari Tahun Lalu

Logo X Alias Twitter 3D. (Unsplash/BoliviaInteligente)

Sementara itu, platform media sosial Twitter atau X milik Elon Musk adalah salah satu layanan internet yang mengalami tahun yang kurang baik.

Layanan dari aplikasi X ini sempat mencapai puncaknya di peringkat ke-8 pada tahun 2022, selama dimulainya perang di Ukraina. Kemudian di tahun ini platform ini mengalami penurunan.

Aplikasi X mengalami fluktuasi antara posisi ke-12 dan ke-16 di tahun 2022, kemudian menurun ke posisi 13 dan 19.

Pada tahun 2023, tercatat bahwa X atau Twitter mengalami peningkatan popularitas di akhir pekan, terutama antara tanggal 15 April dan 10 Juni, memuncak pada posisi ke-11 atau ke-12.

Lonjakan ini terutama terlihat sebelum tanggal 14 Mei, di mana mereka secara konsisten berada di peringkat ke-11, dan kemudian menetap di peringkat ke-12 dari tanggal 14 Mei hingga 10 Juni, selaras dengan event-event penting sepak bola Eropa.

Namun, setelah final Liga Champions Eropa pada 10 Juni, X tidak lagi mencapai level tersebut.


Google Ungkap Topik Paling Dicari via Google Year in Search 2023

Ilustrasi internet. Dok: huffingtonpost.com

Sementara itu, Google mengungkapkan berbagai topik yang paling dicari di dunia selama tahun ini melalui Year in Search 2023.

Adapun, berbagai kategori yang diungkap berdasarkan Google Trends tahun ini mulai dari peristiwa, orang, aktor, aktris, game, hingga film.

Perang Israel di Gaza, jadi peristiwa dengan pencarian paling tinggi untuk kategori News di Google tahun ini, diikuti peristiwa tenggelamnya kapal selam Titanic, dan gempa bumi Turki.

Sementara itu, aktor pemeran Hawkeye, Jeremy Renner, jadi yang paling dicari untuk kategori Actor, usai dirinya mengalami kecelakaan terlindas Snowplow di awal tahun ini.

Mengutip laman resmi Google Trends, Rabu (13/12/2023), mendiang Matthew Perry, jadi tokoh yang meninggal dunia dengan pencarian tertinggi di Google Search tahun ini.

Untuk film, Barbie menempati posisi pertama yang paling dicari tahun ini, menyusul Oppenheimer berada di posisi dua.

Selain itu, banyak pengguna Google yang mencari soal Hogwarts Legacy, membuatnya judul gim ini berada di posisi teratas untuk kategori Games, mengalahkan The Last of Us di posisi dua.

Menariknya, makanan khas wilayah Papua dan Maluku, Papeda, masuk ke daftar resep yang paling banyak dicari di Google pada tahun ini. Meski begitu, daftar Google Year in Search 2023 khusus untuk Indonesia, saat artikel ini ditulis, belumlah dirilis.

Musim Semi Internet (liputan6.com/deisy)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya