Akuisisi 60% Saham PT Smelting, Freeport Indonesia Rogoh Kocek Rp 3,7 Triliun

Ekspansi kapasitas produksi PT Smelting oleh Freeport Indonesia merupakan salah satu bagian realisasi komitmen perusahaan dalam mendorong percepatan program hilirisasi produk tambang di Indonesia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Des 2023, 15:30 WIB
PT Smelting, menjadi pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) pertama dan saat ini menjadi satu-satunya di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan proyek ekspansi PT Smelting oleh PT Freeport Indonesia (PTFI), yakni penambahan kapasitas pemurnian konsentrat tembaga menjadi 1,3 juta ton per tahun di Gresik, Jawa Timur pada Kamis 14 Desember 2023.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menjelaskan, ekspansi kapasitas produksi PT Smelting oleh Freeport Indonesia merupakan salah satu bagian realisasi komitmen perusahaan dalam mendorong percepatan program hilirisasi produk tambang di Indonesia.

Freeport Indonesia mendanai seluruh biaya proyek ekspansi yang nilainya mencapai USD 250 juta, atau setara dengan Rp 3,7 triliun. Dengan demikian, kepemilikan saham PTFI di PT Smelting juga meningkat dari 39,5 persen menjadi lebih dari 60 persen.

"Ekspansi PT Smelting ini merupakan langkah strategis untuk mendukung upaya pemerintah meningkatkan nilai tambah melalui kebijakan hilirisasi tambang di Indonesia," ujar Tony dalam keterangan tertulis, Jumat (15/12/2023).

"Dengan penambahan kapasitas produksi di PT Smelting dan beroperasinya Smelter kedua PT Freeport Indonesia nanti, maka PTFI akan mampu memurnikan seluruh hasil produksi tambang sebanyak 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun di dalam negeri. Hal ini juga sekaligus memenuhi mandat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) terkait pembangunan smelter," paparnya.

 


Mode Produksi Penuh

PT Smelting, menjadi pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) pertama dan saat ini menjadi satu-satunya di Indonesia.

Sementara Presiden Direktur PT Smelting Hideya Sato mengungkapkan, ini merupakan proyek ekspansi keempat PT Smelting sejak didirikan pada 1996, menjadikan momentum ini babak baru dalam sejarah pertumbuhan PT Smelting.

"Dengan rampungnya pembangunan konstruksi pabrik baru, kami akan beralih ke mode produksi penuh pada awal tahun depan dengan memproses rata-rata 1,3 juta metrik ton konsentrat tembaga kering per tahun dan memproduksi 342.000 metrik ton katoda tembaga," ungkap Hideya.

Tony menambahkan, selain proyek ekspansi PT Smelting, PTFI saat ini juga tengah merampungkan pembangunan Smelter kedua di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Manyar, Gresik.

"Per akhir November 2023, progres konstruksi smelter PTFI mencapai 83 persen. Kami optimis konstruksi fisik akan selesai di akhir Desember 2023, dan mulai tahap pre-commissioning serta commissioning pada Januari hingga Mei 2024. Operasi smelter kedua PTFI akan mencapai kapasitas penuh di akhir Desember 2024," terangnya.

 


Kapasitas Pemurnian Tembaga Meningkat

Presiden Jokowi saat meresmikan ekspansi PT. Smelting, di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023). Foto: Setkab

Atas upaya ekspansi PT Smelting ini, Presiden Jokowi mengapresiasi upaya Freeport Indonesia meningkatkan kapasitas pemurnian tembaga dari 1 juta menjadi 1,3 juta ton per tahun.

"Ini menunjukkan komitmen PTFI, yang bekerja sama dengan Mitsubishi, untuk mendukung hilirisasi dengan melakukan ekspansi. Sehingga nilai tambah itu ada di Indonesia. Diharapkan juga dengan pembangunan PTFI Smelter di Manyar, tambah lagi 1,7 juta ton per tahun. Artinya smelter kita dapat memurnikan 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun," kata Jokowi.

Jokowi juga mengungkapkan bahwa dengan meningkatnya nilai tambah, maka akan muncul industri-industri baru. "Dengan upaya hilirisasi ini, yang kita harapkan lagi adalah munculnya industri baru dari produk-produk turunan tembaga tersebut, seperti copper foil. Semuanya harus dihilirisasikan agar nilai tambah dan kesempatan kerja itu ada di negara kita," pungkas Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya