Liputan6.com, Jakarta - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan mereka ingin agar pada 2029, semua wilayah di Indonesia, termasuk desa, sudah dikover internet.
Hal ini seperti diungkapkan oleh Direktur Utama BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar, di kantor BAKTI, Jakarta, Jumat (15/12/2023). Selain itu, dia juga mengungkapkan sejumlah prioritas yang dilakukan di 2024.
Advertisement
"2024 kita akan melanjutkan pemeliharaan yang dilakukan saat ini untuk BTS dan akses internet yang sudah tersedia, tapi kita juga merencanakan perbaikan kualitas layanan melalui terestrialisasi dan pemanfaatan Satria-1," kata Fadhilah.
"Kalau sampai 2029 tentu kita ingin semua wilayah di Indonesia, minimal di tingkat desa sudah terkover internet, walaupun tidak akan full, karena kita kan punya desa sangat banyak dan tersebar, ada desa yang penduduknya hanya 20 KK, itu tidak harus melalui tower atau BTS," tuturnya.
Selain itu, Fadhilah juga mengatakan bahwa tidak lama lagi, sekitar 4.000 BTS 4G yang sudah dibangun akan diresmikan oleh pemerintah.
2023 Tak Mudah Buat BAKTI
Dalam kesempatan tersebut, Fadhilah juga mengakui bahwa 2023 bukan merupakan tahun yang mudah buat BAKTI.
Seperti diketahui, awal tahun ini, BAKTI Kominfo tersandung kasus korupsi pengadaan Base Transceiver Station atau BTS 4G di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Kasus ini membuat mantan Dirut BAKTI Anang Latief dan Mantan Menkominfo Johnny G. Plate jadi tersangka.
"Ombaknya sangat besar, memang bukan tahun yang mudah buat kami di direksi, di manajemen, untuk menyelesaikan target-target di tahun 2023," kata Fadhilah.
Lanjutkan Pembangunan BTS di 2024
Meski begitu, ia mengatakan bahwa tahun ini dirinya juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya saat ia menjadi pimpinan BAKTI, termasuk dari media dan industri.
"Walaupun memang ada tetap kritik, itu menurut saya menjadi bagian dari dinamika pembangunan. Saya tahu, kita semua mengharapkan penggunaan uang negara menjadi efisien," katanya.
"Jadi beberapa kritik, beberapa solusi yang menurut teman-teman di industri, ini harusnya lebih baik dibanding yang satu, itu juga tetap kami perhatikan," tutur Fadhilah.
Lebih lanjut, di 2024, Fadhilah berharap agar lokasi-lokasi BTS yang sempat bermasalah dengan hukum, juga dapat dilanjutkan lagi pembangunannya dan dapat memberikan manfaat dengan masyarakat.
"Karena memang berbeda dengan penyediaan akses internet, untuk lokasi BTS ini benar-benar dibangun di wilayah yang sangat tertinggal, terluar, terpencil, perbatasan, dan terdepan," kata Fadhilah.
"Jadi memang desa-desa yang selama ini mungkin di antara mereka ratusan penduduknya adalah orang-orang yang menerima layanan seluler atau internet," ia mengimbuhi.
Fadhilah menambahkan, BAKTI juga mengapresiasi dukungan maupun kritik yang diberikan oleh media terhadap kinerja mereka. Ia berharap agar ke depannya, kerja sama antara BAKTI Kominfo dan media dapat terus diperkuat.
"Peran media sebagai pengawas dan juga sebagai lembaga yang memberikan langkah-langkah antisipatif kepada BAKTI Kominfo itu sangat membantu kami untuk meluruskan niat awal BAKTI," kata Fadhilah.
"Bahwa kita memang menuju suatu kondisi di mana digital divide ini akan kita selesaikan melalui pembangunan infrastruktur TIK," pungkasnya.
Advertisement
Kominfo Lanjutkan Operasional BTS 4G di Daerah 3T
Sebelumnya, Kementerian Kominfo melanjutkan kontrak layanan BTS 4G untuk masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Menurut Menkominfo Budi Arie Setiadi, operasional layanan BTS 4G dilanjutkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo saat penyerahan DIPA Kementerian Tahun Anggaran 2024. Hal ini dilakukan agar pemanfaatan alokasi anggaran pemerintah fokus pada hasil.
Adapun kelanjutan operasional BTS 4G dilakukan seiring penandatanganan kontrak operation & maintenance BTS 4G yang sudah dibangun dan jadi aset BAKTI.
"Dengan kelanjutan operasional BTS 4G ini, layanan sinyal dari site BTS aset BAKTI bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara optimal," kata Budi Arie, dalam keterangan pers Kominfo, dikutip Senin (4/12/2023).
Penandatanganan kontrak operation & maintenance BTS 4G berlangsung setelah kesepakatan pengakhiran kontrak payung antara BAKTI Kominfo dan perwakilan konsorsium BTS 4G pada hari Rabu (29/11/2023).
Penandatanganan kontrak dilakukan antara antara Dirut BAKTI dengan perwakilan konsorsium.
Untuk konsorsium Paket 1 dan 2, Kemitraan Fiberhome, Telkominfra, dan MTD, penandatanganan diwakili oleh Deng Mingsong. Sementara Konsorsium Paket 3, Kemitraan Lintasarta, Huawei, dan Sei diwakili oleh Ginandjar Alibasjah.
Sedangkan untuk konsorsium Paket 4 dan 5, Kemitraan IBS dan ZTE Indonesia diwakili oleh Makmur Jaury.
Sebelumnya, penerbitan kontrak Operation & Maintenance BTS 4G ini sempat tertunda karena kasus hukum yang tengah berjalan.
Namun, BAKTI melakukan evaluasi secara menyeluruh dan melakukan koordinasi dengan Tim Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Kejaksaan Agung untuk mendapatkan bantuan review dan pendampingan.