Liputan6.com, Surabaya - Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin mengungkapkan, sebayak 13.034 personel gabungan yang bakal disiagakan pada Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
"Selain personel, ada juga 143 pos pengamanan, 42 pos pelayanan, dan sembilan pos terpadu yang akan disebar pada setiap titik di kabupaten kota sesuai karakteristik masing-masing," ujarnya, Sabtu (16/12/2023).
Advertisement
"Kita juga antisipasi potensi-potensi atau titik rawan, termasuk rawan longsor dan macet serta pertumbuhan kendaraan dan potensi mobilisasi pergerakan akan ada di penghujung tahun nanti," imbuh Komarudin.
Kasatgas Opsda Operasi Lilin Nataru 2024 ini memprediksi bakal ada ratusan juta orang yang merayakan Nataru. Menurutnya, jumlah tersebut tertinggi di Indonesia.
"Diprediksi akan ada 107 juta pergerakan dan Jatim menempati rangking pertama dengan perkiraan sekitar 17 persen dari perkiraan yang ada, artinya akan ada peningkatan aktivitas kegiatan," ucapnya.
Komarudin mengatakan, rakor lintas sektoral yang digelar hari ini untuk menentukan personel dan sarana prasarana supaya tepat sasaran. Termasuk penempatan pospam hingga pos terpadu berdasarkan kriteria masing-masing daerah.
"Misalnya, diantara tempat wisata, dimana nanti akan dikunjungi oleh saudara-saudara kita baik lokal maupun luar daerah, lalu titik-titik jalur penyeberangan, lalu tempat-tempat peribadatan (mulai 24 Desember 2023 sampai 1 Januari 2024)," ujarnya.
Polri Siapkan 129.923 Personel untuk Pengamanan Nataru Nasional
Kabag Ops Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Kombes Eddy Djunaedi mengungkapkan, pihaknya bakal menyiapkan 129.923 personel untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.
"Polri dalam hal ini menerjunkan sebanyak 129.923 personel dalam rangka pengamanan Nataru ini. Ini terdiri dari Polri, TNI, dan stakeholder terkait," kata Eddy saat konferensi pers secara virtual, Jumat (15/12/2023).
Selain itu, terdapat 1.748 pos pengamanan yang bakal didirikan. Lalu, dibangun juga 740 pos pelayanan dan 212 pos terpady dj seluruh Indonesia.
"Adapun kita juga melakukan, mendirikan pos-pos pengamanan, yaitu sebanyak 1.748 lokasi pos pengamanan. Pos pelayanan sebanyak 740 dan pos terpadu sebanyak 212 yang ada di titik-titik lokasi di seluruh Indonesia," ujar Eddy.
Terkait rekayasa lalu lintas, terdapat tiga skema yang disiapkan. Tiga skema itu adalah normal, padat, dan sangat padat.
"Pada skema normal itu sendiri, kita masih dalam melakukan kegiatan-kegiatan pada pola-pola pengaturan, penjagaan di strong-strong point, titik-titik trouble spot. Ini harus kita lakukan pengelolaan lebih awal," jelas Eddy.
Untuk skema padat, polisi bakal melakukan pengalihan arus dan pembatasan kendaraan. Terakhir, untuk skema sangat padat, polisi bakal membuat rekayasa buka tutup jalan.
"Buka tutup yang ada jalur tol maupun arah yang keluar arteri dan termasuk juga bagaimana kita melakukan one way nanti," imbuh Eddy.
Advertisement