Menginap di Desa Wisata, Serasa Liburan ke Kampung Halaman

Merasakan sensasi liburan berbeda, seperti halnya pulang ke kampung halaman adalah satu pengalaman baru yang akan dialami wisatawan ketika mengunjungi desa wisata. Bukan sekadar berwisata dengan berfoto-foto maupun mengunjungi tempat ikonik suatu destinasi, wisatawan bisa merasakan keramahtamahan penduduk lokal.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 16 Des 2023, 18:02 WIB
Wisatawan asing saat berbaur dengan masyarakat di desa wisata terong, Belitung. (Dok: Instagram @desawisatakreartif_terong)

Liputan6.com, Jakarta - Merasakan sensasi liburan berbeda, seperti halnya pulang ke kampung halaman adalah satu pengalaman baru yang akan dialami wisatawan ketika mengunjungi desa wisata. Bukan sekadar berwisata dengan berfoto-foto maupun mengunjungi tempat ikonik suatu destinasi, wisatawan bisa merasakan keramahtamahan penduduk lokal.

Liburan serasa pulang ke kampung halaman, hal inilah yang menjadi nilai jual desa wisata. "Konsepnya adalah datang sebagai tamu dan pulang sebagai keluarga, karena memang pelayanan di homestay lebih mengedepankan azas kekeluargaan" ungkap Iswandi, perintis sekaligus Ketua PIC Desa Wisata Kreatif Terong, Belitung, saat wawancara melalui sambungan telepon dengan Liputan6.com, Kamis, 14 Desember 2023.

Namun, meski di desa fasilitas yang ditawarkan tetap tak kalah dengan penginapan yang dikelola secara profesional. Mulai dari tempat tidur, kipas angin, kamar mandi dan toilet, handuk, sarapan pagi, bahkan kopi dan teh disiapkan 24 jam di rumah warga lokal yang ditinggali wisatawan.

Tarifnya pun bersahabat, saat ini sekitaran Rp250 ribu per kamar untuk satu malam dengan kapasitas dua tamu. Harga tersebut biasanya sudah termasuk dengan sarapan pagi. 

Berbagai kalangan dari mahasiswa, rombongan dari instansi pemerintah, keluarga, dan backpacker kerap menjadi tamu di Desa Wisata Kreatif Terong. "Wisatawan mancanegara dari Jepang, Buthan, Finlandia dan Belanda juga ada yang menginap di desa kami," sambung Iswandi.

Ia pun menyebut bahwa kebanyakan setidaknya tamu yang pernah menginap akan kembali lagi untuk liburan dua hingga tiga kali di waktu yang berbeda. Berbagai pilihan homestay yang jumlahnya sekitar 22 kamar di desa tersebut juga dapat dilihat melalui situs resmi Desa Wisata Terong. Pihak pengelola juga sudah bekerja sama dengan layanan aplikasi pemesanan akomodasi seperti Tiket.com hingga Booking.com.

 


Paket Wisata Memetik Sayur hingga Telusur Mangrove

Wisatawan sedang memetik sayuran dengan masyarakat setempat di Desa Wisata Terong, Belitung. (Dok: Instagram @desawisatakreatif_terong)

Desa Wisata Kreatif Terong sendiri sudah masuk 75 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Tak hanya fokus pada keramahtamahan warga lokal yang menyambut wisatawan, Desa Wisata Kreatif Terong juga memiliki banyak atraksi menarik yang memikat tamu.

Atraksi budaya serta kearifan lokal turut dikemas menjadi paket wisata dan tamu bisa memilih sesuai dengan minat. Paket wisata telusur mangrove salah satu yang terbaru ditawarkan.

Sebelumnya ada pula wisata memetik sayuran, hingga memasak menu khas Belitung bersama warga. "Model promosi dan tata kelola sudah dikelola menjadi satu manajemen Desa Wisata Kreatif Terong," sebut Iswandi lagi. 

Dengan pemulihan pariwisata pasca pandemi, dalam dua bulan terakhir yaitu November hingga awal Desember 2023 disebutkan semua homestay sudah penuh. Rata-rata wisatawan yang sudah familiar dengan desa ini, mereservasi melalui website maupun lewat Instagram resminya.

Tapi ternyata desa wisata ini juga sudah beradaptasi dengan teknologi dan bekerja sama dengan salah satu bank, sehingga wisatawan bisa pesan melalui aplikasi mobile untuk paket wisata yang ada. Namun, masih ada tantangan di Belitung menurut Iswandi, di mana sebagai daerah kepulauan jadwal penerbangan masih terbatas dan harga tiket ke Belitung masih terbilang mahal.

"Ketika ke Belitung orang masih pikir-pikir, karena kalau dibanding Bali harga tiket pesawatnya lebih murah," beber Iswandi yang berharap ke depannya pemerintah bisa juga menambah intensitas penerbangan, karena saat ini hanya ada lima jadwal keberangkatan per hari menuju Belitung.


Keramahtamahan Lokal ala Desa Wisata Pemuteran Bali

Wisatawan asing dari Jerman sedang melihat babi hitam saat berlibur di Desa Wisata Pemuteran, Bali. (Dok: Instagram @pokdarwis_pemuteran)

Wisatawan juga bisa merasakan keramahtamahan warga lokal di Desa Wisata Pemuteran yang ada di pulau dewata Bali. Bali yang sering diibaratkan surga, bagi turis asing juga memiliki banyak pilihan desa wisata yang bisa ditinggali.

Ketua Pokdarwis Segara Giri Pemuteran, I Ketut Sutrawan mengatakan, para penduduk yang kini mengembangkan homestay di Desa Wisata Pemuteran dulunya rata-rata adalah pegawai hotel. Pengalaman warga bekerja selama bertahun-tahun bahkan belasan dan puluhan tahun dijadikan modal untuk mengelola homestay milik pribadi.

"Pelayanan kami tidak jauh dari hotel, tapi harganya jauh lebih terjangkau," ungkap pria yang akrab disapa Wawan ode itu saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 15 Desember 2023.

Wawan pun sempat bercerita kalau rata-rata warga yang dulunya saat masih bekerja di hotel sudah membeli tanah, kemudian membangun beberapa kamar untuk dijadikan homestay atau vila. Sambil menabung, mereka mempersiapkan itu untuk persiapan setelah kelak tak lagi bekerja di hotel.

Pengalaman dan keramahtamahan selayaknya di hotel itu kemudian bisa dirasakan tamu homestay di Desa Wisata Pemuteran. Setelah pandemi pariwisata di desa tersebut juga perlahan pulih, sekitar 70 persennya menurut Wawan sudah seperti sedia kala dan tentunya dengan banyak wisatawan yang menginap di homestay ikut memberdayakan warga lokal.  


Suguhan Alam Desa dengan Keindahan Gunung dan Laut

Wisatawan berada di pantai desa wisata pemuteran, Bali. (Dok: Instagram @pokdarwis_pemuteran)

Tak sedikit turis yang jatuh cinta dengan Desa Wisata Pemuteran setelah tinggal berhari-hari. Mereka para turis kadang bisa ikut berbagai acara tradisi yang kebetulan dilaksanakan saat sedang tinggal, sehingga tamu bisa ikut berbaur dengan masyarakat dan budaya setempat.  

Dengan potensinya, Desa Wisata Pemuteran memiliki dengan kondisi alam tropis, hijau dan asri. Lokasinya yang dekat pemandangan Gunung Pulaki bahkan sangat cocok untuk trekking.

Mengutip dari laman resmi Jaringan Desa Wisata, Sabtu (16/12/2023), di arah diselatan akan disuguhkan pemandangan pegunungan dan utara anda akan melihat hamparan pantai yang indah dengan berbagai trumbu karang dan habitat laut yang dijaga oleh masyarakat. Pantai Pemuteran juga memiliki banyak terumbu karang unik.

Setiap tahunnya desa ini mengadakan acara tahunan yang dinamakan Pemuteran Bay Fest. Ajang tersebut juga masuk 100 kalender event di Indonesia atau CoE Indonesia. Pemuteran Bay Festival mempersembahkan selebrasi budaya dengan semangat komunitas dengan berlandaskan ecotourism sebagai keunggulan yang ditonjolkan pengelola desa.

 

Infografis Ragam Akomodasi di Sektor Bisnis Hotel. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya