Kenalkan Tabung Gas Komposit, Berteknologi AI Bikin Distribusi Tepat Sasaran

Pemanfaatan tabung gas komposit menjadi salahsatu solusi aman dan efisien bagi Masyarakat.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Des 2023, 16:45 WIB
Ilustrasi tabung gas/credit: unsplash.com/chuttersnap

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan investasi nasional PT Dinamika Utama Jaya resmi menjalin kerjasama dengan perusahaan asal Korea Selatan HNX Co Ltd untuk mengembangkan tabung gas komposit atau Compressed Natural Gas (CNG) di Indonesia.

Menurut CEO PT DInamika Utama Jaya Zaenal Aziz, pemanfaatan tabung gas komposit tentunya menjadi salahsatu solusi aman dan efisien bagi Masyarakat. Hal ini juga dapat mendukung implementasi distribusi tabung gas komposit yang dilakukan pemerintah secara efektif dan tepat sasaran.

“Compressed Natural Gas (CNG) merupakan bahan bakar gas yang dibuat dengan melakukan kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam. Saat ini jumlah CNG cukup berlimpah di Indonesia, relatif aman untuk digunakan masyarakat karena terbuat dari komposit dan tidak mudah meledak, serta cukup efisien dapat digunakan pemerintah agar pemanfaatannya dapat lebih tepat sasaran," jelas Zaenal Aziz (CEO PT Dinamika Utama Jaya).

Kerjasama pengembangan tabung gas komposit antara korporasi asal Indonesia dan Korea Selatan bernilai investasi sekitar 500 Miliar. Kerjasama korporasi asal Indonesia dan Korea Selatan ini dilakukan melalui 2 line industri dengan target awal menghasilkan kapsitas produksi sekitar 500 ribu tabung gas per tahun yang dapat dimanfaatkan untuk masyarakat.

Saat ini jumlah tabung di Indonesia mencapai 60 Juta tabung, dan diharapkan akan terus tumbuh pada 5 tahun hingga 10 tahun ke depan melalui pengembangan kerjasama kedua korporasi tersebut.

 


Manfaatkan Teknologi AI

CEO PT Dinamika Utama Jaya Zaenal Aziz dan CEO HNX Co Ltd Yong Guk Oh melakukan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) pengembangan tabung gas komposit atau Compressed Natural Gas (CNG) di Jakarta. Target awal kerjasama korporasi Indonesia dan Korea Selatan ini sebanyak 2 line industri dengan nilai investasi sekitar 500 Miliar dan akan menghasilkan sekitar 500 ribu tabung gas per tahun untuk masyarakat. Compressed Natural Gas (CNG) merupakan bahan bakar gas yang dibuat dengan melakukan kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam.

Dalam implementasinya, pendistribusian tabung komposit relatif dapat mudah dilacak penerimaannya dengan memanfaatkan teknologi AI dan QR, serta KTP yang telah terintegrasi dalam data. Hal ini tentu dapat membantu meminimalisir terjadinya salah sasaran kelompok Masyarakat penerima secara kurang tepat.

“Kerjasama antara perusahaan kami dengan HNX Co Ltd nantinya dapat membantu program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan tabung gas komposit bagi masyarakat. Kami berharap keberadaan kami dapat menjadi mitra strategis pemerintah, karena dalam implementasinya kami telah melakukan riset bersama perusahaan Korea Selatan sejak tahun 2009”, tambah Zaenal Aziz.

Dinamika Utama Jaya Group merupakan salahsatu perusahaan di bidang Investasi terkemuka nasional. Perusahaan tersebut menjadi Induk usaha dari perusahaan yang bergerak dalam bidang energi, transportasi logistik, penyedia rempah dan produk komoditas, serta penyedia jasa layanan IT.

Anak usahanya meliputi Dinamika Utama Pangan (penyedia kebutuhan sembako dan rempah), Dinamika Utama Teknologi (penyedia jasa layanan IT), Dinamika Utama Energi (pengembangan pabrikasi tabung LPG komposit dan energi matahari), Dinamika Utama Bahari (penyedia transportasi logistik laut untuk LPG).


25.000 Tabung LPG Oplosan di Tangerang Digerebek Polisi

Petugas mengecek tabung LPG bersubsidi yang diamankan di Jakarta, Jumat (15/7/2022). Sebanyak, 3.344 tabung gas non subsidi yang dijual di pasaran sebagai barang bukti yang telah diamankan bersama 14 tersangka. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya, Pertamina mengapresiasi keberhasilan pihak Kepolisian dalam melakukan penggerebekan terhadap dugaan pengoplosan LPG 3 Kg di wilayah Kelurahan Parung Jaya, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang pada 22 November 2023 lalu.

Tim Krimsus Polda Banten melakukan penyelidikan lokasi penimbunan LPG 3 Kg di Kota Tangerang yang diduga akan dioplos ke LPG Non Subsidi 12 Kg dan 50 Kg dengan barang bukti berupa tabung gas yang diperkirakan berjumlah 25.000 tabung dan 16 kendaraan pengangkut.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan menjelaskan pengoplosan gas LPG merupakan tindak pidana yang menimbulkan kerugian bagi negara dan masyarakat serta sangat berbahaya karena prosesnya dilakukan tidak sesuai standar keamanan.

Berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri ESDM Nomor 17 dan 5 tahun 2011 disebutkan bahwa Aparat kepolisian merupakan institusi yang ditunjuk sebagai anggota tim koordinasi LPG 3 kg tentang Pembinaan dan Pengawasan Pendistribusian Tertutup LPG Tertentu di Daerah.

Ketentuan tersebut menyatakan bahwa kepolisian daerah termasuk dalam keanggotaan tim koordinasi provinsi bersama SKPD terkait, badan usaha pelaksana penyedia dan pendistribusian LPG tertentu serta dewan pimpinan cabang Hiswana Migas.

“Jika masyarakat menemukan dan mencurigai adanya praktik - praktik kecurangan di lapangan, dapat melaporkan kepada aparat yang berwenang atau melaporkan ke Pertamina Call Center 135, ” jelas Eko.

Eko mengingatkan kembali bahwa LPG 3 kg merupakan LPG bersubsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin, sehingga harus tepat sasaran, Pertamina mengajak seluruh masyarakat untuk membantu mengawal dan melaporkan apabila terdapat indikasi penyalahgunaan LPG bersubsidi, termasuk di antaranya pengoplosan dan juga penggunaan yang tidak sesuai peruntukannya.

Pertamina juga menghimbau kepada seluruh jalur distribusi resmi LPG untuk tidak memberikan celah terhadap upaya penyalahgunaan LPG 3 kg.


Pertamina Patra Niaga Jamin Fasilitas, Layanan dan Pasokan Energi selama Libur Natal dan Tahun Baru

Pekerja menata tabung gas elpiji 3Kg di salah satu agen di kawasan Jakarta, Senin (13/6/2022). PT Pertamina (Persero) menerima tambahan belanja BBM dan LPG sebesar Rp235 miliar. Dengan tambahan alokasi subsidi tersebut, Pemerintah bersama Pertamina memastikan sampai hari ini harga Pertalite, Solar Bersubsidi dan LPG 3 Kg tidak naik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral bersama seluruh instansi terkait memastikan keamanan dan kesiapan layanan masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru. Rakor ini dihadiri juga oleh perwakilan dari PT Pertamina Patra Niaga.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, sejumlah kebijakan telah disiapkan, khususnya untuk mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat dan perubahan cuaca di masa libur Natal dan Tahun Baru. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, diperkirakan terjadi lonjakan jumlah pemudik selama masa Nataru 2023 – 2024 ini sebesar 43% dibanding tahun lalu.

“Kami terus berkoordinasi secara intensif terkait kebijakan-kebijakan yang akan dikeluarkan, dengan berbagai kementerian dan lembaga maupun stakeholder terkait. Semoga pergerakan masyarakat di masa libur Nataru bisa terlaksana secara tertib, lancar, serta selamat, sebagaimana yang kita harapkan bersama,” ujar Menhub dalam keterangan tertulis, Selasa (12/12/2023).

Hadir juga Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra menyampaikan peran krusial Pertamina Patra Niaga terkait kesiapan fasilitas dan layanan energi, serta Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga, Eduard Adolof Kawi yang menyampaikan kesiapan operasi untuk mendukung kelancaran distribusi selama masa libur Natal dan Tahun Baru ini.

Mars Ega Legowo Putra mengatakan, Pertamina Patra Niaga berperan dan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan mengantisipasi hal-hal yang sifatnya tidak terduga dalam pergerakan masyarakat selama masa libur Natal dan Tahun Baru ini.

“Seperti yang kita tahu, kondisi cuaca menjadi salah satu perhatian utama. Selain itu, pergerakan masyarakat juga akan sangat besar serta terpecah dalam beberapa kegiatan baik melakukan perjalanan mudik, berwisata, merayakan Natal, dan merayakan tahun baru yang tersebar di beberapa titik,” ujar Mars Ega.

 

Infografis Rencana Migrasi Kompor Gas LPG 3 Kg ke Kompor Listrik Induksi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya