Liputan6.com, Jakarta PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) sebagai sub holding PLN Group mendorong kesejahteraan masyarakat dan lingkungan di Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta, dengan menjalankan program penanaman pohon yang dijadikan subtitusi batu bara sebagai bahan bakar PLTU dan pengeolaan limbah pertanian.
Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) Iwan Agung Firstantara mengatakan, untuk melaksanakan program tersebut PLN EPI melakukan kajian pemetaan sosial (social mapping) telah disusun dalam kurun waktu tiga bulan sebelumnya di Kalurahan Gombang dan Karang Asem, Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta.
Advertisement
"Dari hasil kajian yang telah dilakukan, PLN EPI akan melaksanakan 16 program CSR prioritas dan 16 program pendukung pada periode 2023-2026," kata Iwan, Sabtu (16/12/2023).
Vice President (VP) Pengembangan Bisnis Pemasaran dan Perencanaan Biomassa PLN EPI, Anita Puspita Sari, mengungkapkan Program Desa Berdaya Energi ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendorong target Net Zero Emission (NZE) dan keberlanjutan bisnis. Di Dua Kalurahan ini pada Maret lalu, PLN EPI bekerja sama dengan Keraton Yogyakarta dan Pemerintah DIY, melakukan penanaman 50 ribu bibit tanaman Kaliandra, Gmelina (jati putih), Gamal dan Indigofera di 30 hektar lahan Sultan Ground serta tanah kas desa.
"Ranting pohon tersebut dapat dimanfaatkan untuk Cofiring Biomassa PLN pada pembangkit di PLTU Pacitan dan daunnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak warga di Gunungkidul," tutur Anita.
Pemberdayaan Ekonomi
Sekretaris PLN EPI Mamit Setiawan melanjutkan, selama tiga tahun ke depan di dua kalurahan, PLN EPI akan memprioritaskan pada program pemberdayaan ekonomi, program lingkungan, program sosial budaya dan program kesehatan masyarakat dan diharapkan berdampak positif bagi masyarakat.
Sebagai langkah awal program tersebut, PLN EPI melaksanakan dua program prioritas CSR Pemberdayaan Masyarakat yakni pelatihan, pendampingan dan pembuatan pakan ternak dan pupuk organik di Kelurahan Karang Asem dan Gombang, Gunung Kidul, DI Yogyakarta.
Energi Primer
Menurut Mamit, kedua program ini merupakan bentuk dukungan dan komitmen PLN EPI melakukan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. PLN EPI dalam menjalankan bisnis penyediaan energi primer akan selalu mengedepankan Environmental, Social, dan Corporate Governance (ESG) dan konsisten melaksanakan Sustainable Developement Goals atau SDGs.
"Melalui program Desa Berdaya Energi ini PLN EPI berharap dapat ikut meningkatkan transaksi kegiatan pertanian dan peternakan, menjaga kualitas lingkungan hidup, mengoptimalisasi modal sosial budaya serta turut berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat," tutur Mamit.
Ketua Bebadan Pangreksa Loka Keraton Ngayogyakarta, Raden Mas Gusthilantika Marrel Suryokusumo atau Gusti Marrel menyambut hangat program CSR PLN EPI yang dinilai bermanfaat bagi masyarakat. Program kerja sama dengan keraton ini memberikan manfaat secara lokal dan nasional serta mendukung energi hijau.
“Semoga terus berlanjut dan tentu saja perlu keterlibatan masyarakat, seperti pesan Ngarsa Dalem agar program ini bisa terus berjalan dan berkelanjutan. Program perintis ini mungkin masih dilakukan percobaan, maka ada yang tumbuh dan tidak, itu tidak apa-apa. Namun bagiamana caranya berkesinambungan,” katanya.
Advertisement
Pembuatan Pakan Silase
Pelatihan pembuatan pakan silase dan fermentasi pakan ternak dilatarbelakangi dari kelangkaan pakan ternak di dua kalurahan saat musim kemarau.
Sementara kalurahan memiliki potensi sumber daya alam yang bisa menjadi solusi dari isu tersebut, dimana pada musim panen limbah pertanian dari padi, ketela, dan jagung sangat melimpah. Limbah pertania tersebut dapat disimpan dengan metode pakan silase untuk digunakan pada musim kemarau dan bisa membantu menekan biaya pakan ternak.
Untuk itu PLN EPI mengajak Prof Gunawan dari BRIN Jogjakarta untuk memberikan pelatihan pembuatan pakan silase dan fermentasi pakan ternak kepada Gapoktan Tani Mulya dari Gombang dan Gapoktan Asem Mulyo dari Karang Asem selama tiga hari, selain itu PLN EPI akan pemberian bantuan alat sapras pembuatan silase, studi banding ke Bank Pakan Kelompok Tani Margomulyo Gunung Kidul serta pendampingan selama tiga bulan.
Sementara itu Pelatihan Pupuk Organik PLN EPI mengajak Dr. Joko Nugroho dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM untuk melakukan Pelatihan selama 7 hari agar Gapoktan memiliki pemahaman baru terkait pembuatan pupuk organik serta memiliki kemampuan membuat pupuk organik yang efektif, Selain pelatihan, PLN EPI juga mengajak Gapoktan untuk berkunjung ke Bumdes Kemudo Makmur Klaten dan Pendampingan selama 3 bulan.