Jubir Sebut Menko Luhut Sudah Mulai Aktif Kerja

Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi menutuskan, Menko Luhut meski sudah aktif bekerja tapi belum kapasitas penuh.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Des 2023, 18:44 WIB
Juru Bicara Menko Marves sekaligus Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Jodi Mahardi menuturkan, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan telah mulai aktif bekerja. (Foto:Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara (jubir) Menko Marves sekaligus Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Jodi Mahardi menuturkan, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan telah mulai aktif bekerja.

"Sudah mulai aktif, tapi masih belum gaspol. Belum kapasitas penuh agendanya,” tutur Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (16/12/2023).

Jodi menuturkan, Menko Luhut juga telah menghadap dan melapor ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Menko LBP telah aktif sebagai Menko kembali. Beberapa hari yang lalu sudah menghadap ke Presiden dan lapor,” tutur dia.

Menko Luhut diketahui berada di Singapura untuk menjalani pemulihan kesehatan. Luhut menjalani perawatan di Singapura sejak Oktober 2023.

Luhut sempat menghadiri agenda pelantikan dan kenaikan pangkat menantunya, Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) pada 29 November 2023.

Menko Luhut sempat hadir secara virtual lewat tayangan video di salah satu konferensi di ajang COP28 Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 3 Desember 2023.

Selama Menko Luhut mendapatkan perawatan di Singapura, Presiden Jokowi menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim.

Menko Luhut Pandjaitan melalui akun instagram pribadi @luhut.pandjaitan pada Selasa, 10 Oktober 2023 menyampaikan kalau dirinya disarankan oleh dokter untuk beristirahat selama beberapa hari. Kondisi kesehatan Menko Luhut tiba-tiba melemah setelah menghadiri suatu kegiatan.

“Tiba-tiba saya merasa kelelahan yang amat luar biasa. Rasa lelah ini tak seperti yang biasa saya rasakan selepas bekerja,” ujar dia.

Kemudian Luhut dibawa istrinya ke salah satu rumah sakit di Jakarta untuk tindakan preventif lebih lanjut. Dengan kondisi kesehatan seperti itu, Menko Luhut selama beberapa hari tidak diizinkan oleh tim dokter untuk beraktivitas seperti biasa.

Usai mendapat tawaran dari kolega-nya yakni Senior Minister Singapura Teo Chee Hean dan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakhrisnan, Menko Luhut memutuskan menjalani tahap pemulihan di Singapura, sekaligus melakukan pemeriksaan medis dan evaluasi yang lebih menyeluruh.


Menko Luhut Tetap Kerja di Tengah Masa Pemulihan, Bertemu John Kerry hingga Telepon Menlu China

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Special US Presidential Envoy for Climate, John Kerry yang menjenguknya di Singapura. (Dok Kemenko Marves)

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan masih terus menjalankan pemulihan kesehatannya di Singapura.Namun di sela-sela masa pemulihan tersebut, Menko Luhut masih tetap bekerja. 

Menko Luhut telah melakukan serangkaian pertemuan dan dialog penting. Terbaru, Menko Luhut bertemu dengan Special US Presidential Envoy for Climate, John Kerry yang menjenguknya di Singapura hingga berkomunikasi via telepon dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi dan juga dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong.

Dalam pertemuan dengan John Kerry, Menko Luhut membahas potensi besar Indonesia dalam pemanfaatan Carbon Capture Storage di depleted reservoir dan saline aquifer, yang memiliki potensi hingga 400 giga ton dan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi emisi di sektor migas dan sektor lainnya.

Menko Luhut juga menyampaikan harapannya untuk diskusi lebih lanjut dan meminta John Kerry agar dapat menghubungi White House Senior Advisor to the President for Energy and Investment, Amos Hochstein, guna membahas kerja sama di bidang critical minerals.

 

 

 


Hubungan Baik

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, terus melanjutkan upaya penanganan masalah polusi udara di wilayah Jabodetabek sebagaimana yang diinisiasi oleh Presiden Jokowi dalam rapat terbatas di Istana beberapa waktu lalu.

“Inisiatif ini dapat menghasilkan dana miliaran dolar yang akan sangat bermanfaat bagi rakyat Indonesia, serta membantu memacu perkembangan teknologi negara kita, sejalan dengan komitmen kita terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan,” ujar Menko Luhut dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/11/2023).

Pada kesempatan yang sama, Menko Luhut juga menyampaikan rasa terima kasih kepada AS atas pembebasan dana Pertamina sebesar 300 juta dolar AS yang sempat mengendap di Venezuela.

“Kita sebelumnya mengalami kendala karena permasalahan antara Amerika dan Venezuela, yang menyebabkan dana Pertamina tertahan selama hampir 3-4 tahun, dan Amerika telah membantu menyelesaikan hal tersebut,” ungkap Menko Luhut.

Menko Luhut menambahkan, bantuan ini menandakan hubungan baik dan kepercayaan yang kuat antara Indonesia dan Amerika, yang membuka jalan untuk kerja sama lebih lanjut di masa depan.


Kereta Cepat

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menghadiri Marine Spatial Planning and Expo Service 2023, di Pullman Central Park, Jakarta, Selasa (19/9/2023). Menko Luhut angkat bicara soal Rempang. (Tira/Liputan6.com)

Berikutnya, Menko Luhut juga menerima telepon dari Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dimana dirinya menyampaikan rasa apresiasi dan kebahagiaan Presiden Xi atas peresemian Kereta Cepat Jakarta Bandung yang telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo secara langsung beberapa waktu yang lalu. Selain itu juga Menko Luhut menyampaikan kegembiraannya atas peresmian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) yang saat ini begitu ramai digandrungi masyarakat.

"Rata-rata penumpang harian Kereta Cepat Whoosh saat ini mencapai hingga 18 ribu, dengan peningkatan jadwal perjalanan sejalan dengan bertambahnya minat masyarakat menggunakan kereta cepat." terang Menko Luhut

Dukungan yang diterima Menko Luhut dari Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, selama pemulihannya juga semakin memperkuat hubungan Indonesia-Singapura. PM Lee membuka peluang kerja sama di bidang kesehatan antarkedua negara, termasuk rencana pembangunan ekosistem kesehatan di Bali yang serupa dengan Singapura.

Menindaklanjuti hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo akan bertemu dengan Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, untuk meninjau fasilitas kesehatan di Singapura yang akan dijadikan benchmark.

“Di Bali, kita punya RSUP Sanglah. Tugas kita adalah melatih SDM dan manajemennya. Ini membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 5 tahun, jadi kita harus segera memulainya. Kerja sama dengan Singapura dalam membangun ekosistem kesehatan yang berkualitas akan sangat bermanfaat,” pungkas Menko Luhut.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya