Ratusan Warga Gelar Aksi Damai Bela Palestina di Depan Kedubes Amerika Serikat

Sejumlah massa yang telah memadati kawasan gedung Kedubes AS sejak pagi tadi kompak menyuarakan pembebasan Palestina.

oleh Tim News diperbarui 17 Des 2023, 11:36 WIB
Ratusan warga menggelar aksi damai bela Palestina di depan kantor Kedubes Amerika Serikat, Minggu (17/12/2023). (Merdeka.com/ Rahmat Baihaqi)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan warga yang tergabung dari Majelis Ormas Islam (MOI) menggelar aksi damai bela Palestina di depan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, Jakarta, Minggu (17/12/2023). Aksi tersebut digelar menyusul situasi di Palestina yang masih digempur oleh tentara Zionis Israel.

Nampak sejumlah massa yang telah memadati kawasan gedung Kedubes AS sejak pagi tadi kompak menyuarakan pembebasan Palestina. Dukungan mereka untuk pembebasan Palestina itu semakin kompak dengan berbagai atribut yang dibawa

Mulai dari berbagai ukuran bendera Palestina yang dikibarkan hingga poster kecaman Israel menggunakan Genosida.

Aksi damai yang digelar di depan Kedubes Amerika Serikat ini lantaran Presiden Joe Biden yang secara terang-terangan mendukung tentara Zionis Israel. Mereka juga mengancam Amerika untuk menghentikan dukungan terhadap Israel.

"Hei Biden! Kami meminta anda menghentikan kejahatan perang dan untuk menghormati Islam atau Amerika dihapus dari muka bumi," kata seorang orator di atas panggung, Minggu (17/12/2023).

Aksi damai ini berfokus di depan gedung Dubes AS yang dihadiri oleh sejumlah tokoh pergerakan Islam lainnya seperti Persatuan Umat Islam, Al Irsyad, Ikadi, Hidayatullah dan sebagainya.

Sementara untuk lalu lintas, kepolisian telah menutup lalu lintas Jalan Medan Merdeka Selatan mengarah ke Gambir atau sebaliknya. Direncanakan massa akan meninggalkan lokasi acara sekitar pukul 10.00 WIB

 

 


Tuntutan Massa Aksi Bela Palestina

Ratusan warga menggelar aksi damai bela Palestina di depan kantor Kedubes Amerika Serikat, Minggu (17/12/2023). (Merdeka.com/ Rahmat Baihaqi)

Massa aksi bela damai Palestina menuntut agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengucilkan Amerika Serikat. 

"Menuntut PBB melakukan pengucilan terhadap AS yang menggunakan hak vetonya pada resolusi gencatan senjata untuk kemanusiaan di Gaza," kata orator di panggung acara.

Massa juga mengutuk Kebijakan Amerika yang tidak mendukung gencatan senjata yang diusulkan oleh PBB. Padahal mayoritas negara di PBB telah mendukung gencatan senjata tersebut dengan alasan kemanusiaan di Gaza.

"Memprotes keras pemerintah AS atas dukungan penuh baik dana maupun militer terhadap kejahatan perang dan genosida yang dilakukan oleh zionis laknatullah Israel," tegas orator.

Massa pembela Palestina juga menyatakan sikap untuk mendukung penuh terhadap pemerintahan Indonesia seperti yang telah disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam forum PBB. Ia menilai perbuatan Israel termasuk dalam pelanggaran HAM berat dan tidak dapat dibenarkan.

Massa juga meminta agar pemerintah menarik duta besar Indonesia dari Amerika Serikat.

"Menuntut dibukanya seluruh pintu perbatasan menuju Gaza, agar bantuan kemanusiaan, dapat masuk," lanjut orator.

Lebih lanjut, mendorong agar negara-negara timur seperti Arab Saudi, Mesir, Jordania berperan aktif untuk membantu Palestina.

 


Joe Biden: Saya Adalah Zionis

Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Dok. Kemlu AS)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan kembali bahwa dia adalah seorang Zionis. Ia mengucapkan itu pada acara Hannukah di Gedung Putih pada 11 November lalu.

Hannukah adalah perayaan tradisional bagi kelompok Yahudi. Zionisme merupakan posisi mendukung berdirinya negara Yahudi, yakni Israel, di wilayah Palestina.

"Saya adalah Zionis," tegas Joe Biden, dikutip dari YouTube White House, Kamis (14/12/2023).

Ucapan Joe Biden disambut meriah oleh para hadirin. Joe Biden pun mengingatkan bahwa sudah sejak dulu ia mendukung Zionisme, meski kontroversial. 

Presiden tertua dalam sejarah AS itu turut menyentuh isu perang yang sedang terjadi di Jalur Gaza. Biden berkomitmen bahwa AS akan terus membantu Israel.

"Sampai mereka menyingkirkan Hamas," tegas Joe Biden. 

Meski begitu, Joe Biden menegaskan bahwa perlu ada kehati-hatian, sebab "opini publik seluruh dunia bisa berubah dalam semalam". 

Joe Biden mengaku telah mengenal Bibi (julukan Netanyahu) sejak lama. Ia mengaku menyayangi Netanyahu, tetapi sulit untuk setuju dengannya. 

Lebih lanjut, Joe Biden mengaku muak terkait semakin bertambahnya anti-semitisme di Amerika Serikat, termasuk di kampus. Ia pun berkata akan terus memastikan keselamatan warga Yahudi. 

Hingga kini, Israel masih belum menunjukkan tanda-tanda ingin melakukan gencatan senjata dengan Hamas. Perang di Jalur Gaza lantas terus berlangsung dan korban jiwa masih terus bertambah.

 

 

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

Infografis Keprihatinan Serangan Militer Israel di Gaza Selatan (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya