Liputan6.com, Jakarta - Presiden Komisaris PT Kino Indonesia Tbk (KINO), Harry Sanusi mengurangi kepemilikan saham KINO pada 13 Desember 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (17/12/2023), Harry Sanusi menjual 21.800.000 saham KINO dengan harga Rp 1.400 per saham. Dengan demikian, total penjualan saham senilai Rp 30,5 miliar.
Advertisement
“Tujuan dari transaksi divestasi dengan status kepemilikan langsung,” demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI.
Setelah pelepasan saham tersebut, Harry Sanusi memiliki 104.475.257 saham KINO atau setara 7,31 persen. Sebelumnya, ia mengenggam 126.275.257 saham atau setara 8,83 persen.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 15 Desember 2023, saham KINO melemah 1,89 persen ke posisi Rp 1.300 per saham. Saham KINO dibuka stagnan di kisaran Rp 1.325 per saham. Saham KINO berada di level tertinggi Rp 1.335 dan terendah Rp 1.300 per saham. Total frekuensi perdagangan 102 kali dengan volume perdagangan 912 saham. Nilai transaksi Rp 119,2 juta.
Sebelumnya, Harry Sanusi telah menjual saham KINO pada 30 November 2023. Presiden Komisaris Kino Indonesia Harry Sanusi melepas 27.357.143 saham KINO dengan harga Rp 1.400 per saham. Total nilai penjualan saham KINO sebesar Rp 38,3 miliar.
"Tujuan dari transaksi divestasi, status kepemilikan langsung,” tulis Harry Sanusi.
Dengan penjualan saham itu, Harry mengenggam 126.275.257 saham KINO atau setara 8,883 persen dari sebelumnya 153.632.400 saham KINO atau setara 10,75 persen.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 1 Desember 2023, saham KINO stagnan di posisi Rp 1.420 per saham. Saham KINO dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.430 per saham. Saham KINO berada di level tertinggi Rp 1.430 dan terendah Rp 1.420 per saham. Total frekuensi perdagangan 8 kali dengan volume perdagangan 30 saham. Nilai transaksi Rp 4,3 juta.
Kinerja Kuartal III 2023
PT Kino Indonesia Tbk (KINO) mencatat kinerja keuangan positif hingga akhir kuartal III 2023. Perseroan catat pertumbuhan penjualan dan mencetak laba bersih.
Penjualan Kino Indonesia naik 3,99 persen menjadi Rp 2,94 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,83 triliun. Beban pokok penjualan susut 1,4 persen menjadi Rp 1,73 triliun hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,76 triliun.
Dengan demikian, laba kotor tercatat Rp 1,21 triliun hingga akhir September 2023. Laba kotor perseroan bertambah 12,99 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,07 triliun.
Perseroan mencatat beban penjualan turun menjadi Rp 779,74 miliar hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 943,43 miliar. Beban umum dan administrasi susut menjadi Rp 241,33 miliar hingga akhir kuartal III 2023. Beban umum dan administrasi hingga kuartal III 2022 tercatat Rp 291,69 miliar.
Advertisement
Aset Perseroan
Perseroan alami kenaikan beban bunga dari Rp 124,01 miliar menjadi Rp 129,35 miliar. Perseroan mencatat rugi atas penjualan aset tetap Rp 4,3 miliar dari periode sama tahun sebelumnya untung Rp 10,26 miliar. Perseroan alami kenaikan pendapatan bunga menjadi Rp 2,03 miliar hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,19 miliar.
PT Kino Indonesia Tbk mencatat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 58,22 miliar hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 250,22 miliar. Dengan demikian, laba per saham dasar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 44 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 172.
Perseroan mencatat ekuitas Rp 1,59 triliun hingga akhir September 2023 dari Desember 2022 Rp 1,53 triliun. Total liabilitas perseroan susut menjadi Rp 2,95 triliun hingga akhir kuartal III 2023 dari Desember 2022 Rp 3,14 triliun. Aset perseroan turun menjadi Rp 4,55 triliun hingga akhir kuartal III 2023 dari akhir 2022 Rp 4,67 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 216,20 miliar hingga akhir Septemebr 2023 dari Desember 2022 Rp 194,55 miliar.
Kinerja Semester I 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan penurunan baik dari sisi penjualan maupun laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (4/8/2023), penjualan KINO pada semester I 2023 tercatat sebesar Rp 1,89 triliun. Raihan itu susut 5,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2 triliun.
Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan Kino Indonesia turun tipis menjadi Rp 1m23 triliun dibanding semester I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,2 triliun. Dengan begitu, perseroan membukukan laba kotor RP 769,32 miliar, turun 3,69 persen dibandingkan semester I 2022 sebesar Rp 798,81 miliar.
Pada periode ini, perseroan membukukan beban penjualan sebesar RP 500,14 miliar, beban umum dan administrasi Rp 147,12 miliar, beban bunga Rp 87,42 miliar, dan rugi bersih selisih kurs Rp 4,13 miliar. Kemudian perseroan juga membukukan rugi laba penjualan aset tetap senilai Rp 3,6 miliar, beban administrasi bank Rp 2,53 miliar, pendapatan bunga RP 1,33 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp 14,8 miliar.
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I 2023 sebesar Rp 31,74 miliar. Laba ini turun 29,23 persen dibandingkan semester I 2023 di mana perseroan mengantongi laba Rp 44,85 miliar.
Aset KINO sampai dengan 30 Juni 2023 turun menjadi Rp 4,58 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 4,68 triliun.
Liabilitas turun menjadi Rp 3,02 triliun dari sebelumnya Rp 3,14 triliun. Sementara ekuitas sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi Rp 1,56 triliun dibandingkan posisi akhir Desember 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,53 triliun.
Advertisement