Penyebab Kematian Matthew Perry Diungkap karena Efek Akut Ketamine

Kematian Matthew Perry dinyatakan sebagai kecelakaan.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 18 Des 2023, 12:00 WIB
Matthew Perry. (Rich Fury/Invision/AP, File)

Liputan6.com, Jakarta Lewat sebulan dari kepergian Matthew Perry untuk selamanya, mulai muncul titik terang mengenai penyebab kematiannya. Dilansir dari People dan Variety pada Senin, (18/12/2023), dalam laporan toksikologi yang disampaikan Badan Pemeriksa Medis Los Angeles, AS, disebutkan sang aktor meninggal karena efek akut ketamine.

Menurut Lembaga Administrasi Obat-obatan AS, ketamine adalah obat yang bisa memberikan sensasi merasa tenang dan rileks, imobilitas, terbebas dari rasa sakit, hingga amnesia.

Namun, tidak diketahui dengan cara apa zat ini masuk ke tubuh Matthew Perry. Bintang Friends ini sendiri, memulai perawatan dengan menggunakan ketamine, sekitar satu setengah minggu sebelum kepergiannya. Kabar yang beredar, ia melakukan perawatan ini untuk depresi dan gangguan kecemasan.

Namun tenaga koroner menggarisbawahi bahwa ketamine yang menyebabkan sang aktor meninggal dunia bukan berasal dari terapi, karena waktu half-life (konsentrasi obat dalam tubuh berkurang menjadi tinggal setengah) ketamine hanya sekitar tiga sampai empat jam saja.

Faktor-faktor lain yang disebutkan berkontribusi terhadap kematian sang aktor antara lain tenggelam, penyakit arteri koroner, dan efek obat buprenorfin yang digunakan untuk mengobati gangguan penggunaan opioid.

Kematiannya dinyatakan sebagai kecelakaan.


Ditemukan di Bak Mandi

Matthew Perry. (Photo by Brian Ach/Invision/AP)

Diberitakan sebelumnya, Matthew Perry meninggal dunia pada 28 Oktober 2023 dalam usia 54 tahun. Jenazahnya ditemukan di bak mandi rumahnya. Pihak berwenang menemukan bintang serial Friends tak sadarkan diri sekitar pukul 4 sore.

Selain itu, disampaikan juga bahwa tidak ada tanda-tanda penggunaan narkoba atau hal-hal mencurigakan lain di sekitar rumah Matthew Perry. Sementara, TMZ menyampaikan dari seorang sumber bahwa sang aktor sempat melakukan aktivitas fisik pada pagi harinya.


Yayasan Amal Matthew Perry Foundation

Lusinan karangan bunga dengan kalimat seperti “saat kita semua kehilangan teman” ditumpuk di sudut barat daya Bedford and Grove dekat restoran The Little Owl. (Adam GRAY / AFP)

Di akhir hidupnya, Matthew Perry begitu blak-blakan mengungkap upayanya untuk bangkit dari kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang yang pernah membelitnya. Ia bahkan mendirikan yayasan amal, untuk membantu orang-orang yang bernasib sama sepertinya.

Setelah kematiannya, Yayasan Amal Matthew Perry Foundation yang ia dirikan, menyatakan akan meneruskan perjuangan yang sang aktor.


Tak Ingin Friends yang Disebut Pertama

“Hal terbaik tentangku, adalah jika seseorang mendatangi saya dan berkata, 'Aku enggak bisa berhenti minum. Bisakah Anda menolongku?' Saya bisa berkata ya kemudian melakukannya," kata Matthew Perry dalam podcast Q with Tom Power pada November 2022.

Ia melanjutkan, “Dan aku sudah mengatakan ini sejak lama: Ketika aku tiada, aku tak ingin Friends menjadi hal pertama yang disebut-sebut—saya ingin itu (membantu orang lepas dari kecanduan) menjadi hal pertama yang disebutkan. Dan aku akan menjalani sisa hidupku untuk membuktikannya.”

Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya