Liputan6.com, Jakarta Saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sejumlah prioritas dalam kemitraan ekonomi ASEAN-Jepang.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang di antaranya yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi.
Advertisement
Salah satu prioritas adalah terkait penguatan ketahanan pangan dan energi.
Di sektor pangan, Presiden mendorong agar ASEAN-Jepang memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan melalui pengembangan teknologi ketersediaan pupuk dan penyelarasan standar komoditas pertanian.
Kemudian untuk sektor energi, Jokowi menyampaikan bahwa Jepang berperan penting membantu ASEAN mempercepat transisi energi, termasuk melalui pembentukan Asia Zero Emission Center yang telah diumumkan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida.
"Kerja Sama ASEAN – Jepang juga dapat diarahkan untuk dorong investasi dan alih teknologi rendah karbon, termasuk pengembangan ASEAN Green Supergrid dan pemanfaatan ekonomi karbon,” kata Jokowi di Hotel The Okura, Tokyo, dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Kabinet, Senin (18/12/2023).
Prioritas lainnya adalah terkait percepatan transformasi digital.
Jokowi mengutip data yang menunjukkan bahwa potensi ekonomi digital ASEAN diperkirakan dapat mencapai 1 USD triliun pada tahun 2030 mendatang.
UMKM
Capaian itu akan terakumulasi dengan Peluncuran Ekonomi Digital ASEAN (DEFA) hingga USD 2 triliun Dolar AS.
"Sehingga kemitraan dengan Jepang untuk up-skilling dan re-skilling SDM [sumber daya manusia] serta infrastruktur konektivitas digital harus jadi prioritas,” jelas Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga mengatakan bahwa integrasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke ekosistem digital juga sangat penting dalam rangka memperluas akses pasar dan memperkuat ketahanan UMKM.
Jokowi menyebut, ASEAN Japan Center dapat membantu memfasilitasi transformasi tersebut.
Advertisement