Liputan6.com, Ngawi - Personel Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menggeledah rumah terduga tindak pidana terorisme di Desa Semen, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dan menyita sejumlah barang bukti.
Advertisement
Kepala Desa Semen Suyanto mengatakan penggeledahan dilakukan setelah tim Densus 88 menangkap terduga teroris SL (51) yang merupakan warga Tangerang. Dia diamankan Tim Densus 88 di jalan desa setempat setelah mengantar anaknya sekolah.
"Dia diamankan sekitar jam 07.00 pagi tadi di jalan, setelah mengantar anak sekolah," ujar Suyanto kepada wartawan di Ngawi, Senin (18/12/2023).
Menurut dia, setelah menggeledah, tim Densus sempat membawa sejumlah barang bukti dari rumah SL.
Berdasarkan informasi, petugas mengamankan sejumlah barang saat menggeledah seisi rumah seperti telepon genggam dan laptop milik terduga teroris.
Lebih lanjut ia menjelaskan, SL yang warga Tangerang tersebut sudah dua tahun tinggal di Desa Semen. Yang bersangkutan tinggal di rumah orang tua istrinya.
Namun, selama 2 tahun berada di desanya, kata Suyanto, SL belum pernah mengurus surat pindah domisili. Rumah yang ditinggali terduga teroris itu merupakan rumah mertuanya.
"Tidak laporan pindah ke RT, akhirnya RT bertanya karena sudah dua tahun. Alasannya setelah istrinya melahirkan akan kembali lagi ke Tangerang," kata Suyanto.
Warga desa setempat, Samiji, menambahkan jika keseharian terduga dikenal jarang berkumpul dengan warga dan tertutup. Samiji hanya mengetahui yang bersangkutan bekerja sebagai petani dan sering berkebun ketika ada di rumah.
"Kalaupun keluar rumah, biasanya ke masjid atau mengantar anaknya ke sekolah," kata Samiji.
Saat ini rumah terduga teroris sudah dipasangi garis polisi dan menjadi perhatian warga setempat.
9 Orang Terduga Teroris Ditangkap di Jateng
Sebelumnya, Detasmen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri menangkap sembilan orang terduga terorisme. Penangkapan ini dilakukan petugas pada Kamis, 14 Desember 2023.
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, penangkapan terhadap para terduga terorisme ini dilakukan di wilayah Jawa Tengah.
"Telah dilakukan penangkapan jaringan teror Jamaah Islamiyah sebanyak 9 orang WH, SW, TN, SP, SY, HR, MY, SD, TB pada hari Kamis tanggal 14 Desember 2023 dibeberapa wilayah Jawa Tengah meliputi daerah Sukoharjo, Sragen, Klaten dan Boyolali," kata Ramadhan dalam keterangannya, Kamis (14/12).
Dalam penangkapan itu, petugas juga turut mengamankan sejumlah barang bukti seperti senjata api hingga anak panah.
"6 pucuk senpi pendek, 10 pucuk PCP (senjata gas) kaliber 6 mm dan 8 mm, 2 anak panah crossbow, amunisi 5.56: 70 butir (aminisi senpi laras panjang), amunisi 3,8 spesial," sebutnya.
"Senpi pendek 107 butir (amunisi laras pendek), amunisi cal 9,9: 69 butir (amunisi laras pendek)," pungkasnya.
Advertisement