Liputan6.com, Jakarta - Para pegiat isu inklusif menyemarakkan peringatan Hari Disabilitas Internasional atau HDI sepanjang bulan Desember.
Salah satu yang tak ingin menyia-nyiakan momen ini adalah Yayasan Ananda Mutiara Indonesia (Y-AMI) Kabupaten Malang.
Advertisement
Tahun ini, yayasan disabilitas yang genap berusia empat tahun menggelar pentas seni bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Acara dihelat pada Sabtu 9 Desember 2023 di Auditorium Hall, Malang Creative Center, Malang, Jawa Timur.
Dalam acara ini, anak-anak disabilitas di bawah naungan Y-AMI Malang unjuk kebolehan lewat karya seni pertunjukan seperti bermain musik, menyanyi, angklung, lomba fesyen, tari-tarian nusantara, hingga penampilan atraksi beladiri beraliran jujitsu.
Para penonton yang hadir dibuat terkesan oleh penampilan menawan anak-anak berkebutuhan khusus, salah satunya Dwi.
Dia adalah penyandang autisme yang membawakan bait puisi berjudul “Batik” dan memainkan keyboard sambil bernyanyi lagu ciptaannya sendiri yang berjudul “Meski Tak Sempurna.”
Dalam kesempatan itu, ketua Y-AMI Kabupaten Malang, Dewi Andryani Tarigan, mengungkapkan kebahagiaannya. Pasalnya, dia dan tim dapat memfasilitasi anak-anak berkebutuhan khusus untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam bidang seni.
Di sisi lain, dia juga bisa merayakan dua momen penting sekaligus. Yakni hari ulang tahun Y-AMI Malang keempat yang jatuh pada 9 Desember dan Hari Disabilitas Internasional tanggal 3 Desember.
Upaya Promosi Inklusi
Perempuan yang akrab disapa Nani menjelaskan, tujuan utama diadakannya pentas seni itu adalah sebagai edukasi dan upaya mempromosikan inklusi sosial kepada masyarakat.
“Tujuan pentas seni kali ini untuk memperkenalkan ke masyarakat bahwa anak berkebutuhan khusus juga bisa berkarya dan berkreasi,” kata Nani kepada Disabilitas Liputan6.com melalui keterangan tertulis, dikutip Senin (18/12/2023).
Nani pun bersyukur karena acara ini berjalan lancar dan dihadiri ratusan pengunjung dan anak-anak berkebutuhan khusus.
Advertisement
Harapan di Balik Acara
Nani berharap, acara ini dapat menjadi momen agar anak-anak disabilitas tidak lagi dipandang sebelah mata.
“Anak-anak berkebutuhan khusus tidak lagi dipandang sebelah mata, karena mereka juga bisa berkarya,” katanya kepada Disabilitas Liputan6.com melalui pesan singkat, Senin (18/12/2023).
Dia juga menjelaskan, kenapa masyarakat perlu tahu bahwa anak-anak disabilitas memiliki potensi masing-masing.
“Agar pola pikir masyarakat berubah, tidak terus under estimate,” ucapnya.
Dia juga berharap agar acara serupa dapat dilakukan di tahun-tahun mendatang. “Semoga,” katanya singkat.