Liputan6.com, Jakarta - BYD, produsen kendaraan listrik terkemuka di Tiongkok, menargetkan menjual 30.000 mobil listrik setiap tahun di Jepang dan berencana memiliki jaringan 100 dealer pada 2025.
Sebelum mengumumkan masuknya BYD secara penuh ke Jepang, Atsuki Tofukuji, presiden anak perusahaan distribusi BYD Auto Jepang, telah menyusun rencana penjualan yang sebagian besar berkisar pada penjualan digital yang memiliki Target tahunannya adalah menjual sekitar 300 kendaraan sport utility vehicle Atto 3, bersama dengan sekitar 500 mobil kompak Dolphin.
Advertisement
Dilansir Nikkei Asia, target saat ini sama sekali tidak mendekati skala yang diinginkan BYD sekarang. Liu Xueliang, manajer umum BYD untuk wilayah Asia Pasifik dan presiden BYD Jepang, mengatakan bahwa strateginya bergeser ke arah dealer dari penjualan online.
"Justru karena kami berada di Jepang, di mana tidak ada yang mengenal merek kami, maka kami harus mempertemukan orang-orang dengan kendaraan dan dealer," kata Liu. "Konsumen Jepang sangat sensitif terhadap otomotif, dan mereka akan sulit dijangkau melalui saluran online."
Di Jepang, BYD akan membangun jaringan dealernya sendiri dengan cara kontrak keagenan dengan dealer yang sudah mapan dan penjual utama barang dan aksesori otomotif. Hingga saat ini, BYD telah memiliki sekitar 50 agen dealer dari Hokkaido hingga Okinawa, termasuk outlet sementara.
BYD juga telah bekerja sama dengan Meiji Sangyo, sebuah perusahaan suku cadang mobil yang berbasis di Tokyo, untuk melatih para mekanik mobil listrik, yang jumlahnya sangat terbatas di Jepang. Staf dari dealer BYD pulang pergi ke garasi elektronik yang dioperasikan Meiji Sangyo di prefektur Kanagawa.
BYD Kembangkan Baterai Kendaraan Listrik Baru di Cina
BYD menandatangani kontrak senilai 10 miliar yuan untuk pabrik baru baterai kendaraan listrik di Xuzhou, sebuah kota yang berada di tengah-tengah antara Beijing dan Shanghai. Kapasitas produksi tahunan fasilitas ini, sebesar 30 GWh dan akan menjadi tempat untuk produksi baterai natrium-ion terbesar di dunia.
Pada 18 November 2023 lalu, anak perusahaan BYD, Findreams Battery dan raksasa sepeda roda tiga Huaihai Group menandatangani perjanjian untuk membangun pabrik baterai natrium-ion bersama-sama senilai 10 miliar yuan. Bahkan, ITHouse melaporkan, proses penandatanganan kerja sama ini berlangsung di kantor pusat BYD, di Shenzhen.
Disitat dari Carnewschina, perusahaan mengumumkan bahwa pihaknya akan menjadikan Xuzhou sebagai pusat produksi baterai untuk kendaraan mikro dan skuter, karena kendaraan listrik tersebut akan memiliki penggunaan paket natrium-ion terbaik.
Hal tersebut, bukan kerja sama pertama antara BYD dan Huaihai Group, karena kedua perusahaan juga bermitra membangun pabrik baterai standar pada November 2022.
Kedua perusahaan bersama-sama menginvestasikan 10 miliar yuan. Pabrik seluas 310.000 meter persegi ini hampir siap, dengan uji coba produksi akan dimulai pada Maret 2024.
Sementara itu, bagi BYD, mobil listrik Seagull dikabarkan menjadi kendaraan pertama yang diproduksi secara massal dengan baterai sodium-ion. Namun saat diluncurkan pada April 2023, roda empat ramah lingkungan ini masih hadir dengan baterai LFP Blade standar dari BYD.
Advertisement