3 Alasan Pramudya Kusumawardana Tinggalkan Pelatnas PBSI

Pemain ganda putra Pramudya Kusumawardana memutuskan untuk mengakhiri kariernya sebagai pebulu tangkis di Pelatnas PBSI Cipayung.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 18 Des 2023, 20:19 WIB
Pramudya Kusumawardana tinggalkan Pelatnas PBSI. (Bola.com/Gregah Nurikhsani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemain ganda putra Pramudya Kusumawardana memutuskan untuk mengakhiri kariernya sebagai pebulu tangkis di Pelatnas PBSI Cipayung. Dia akan fokus pada pendidikan.

“Saya masih mementingkan pendidikan. Sebagian orang sudah tahu saya akan menekuni pendidikan Sports Science dan Sport Psychology. Saya ambil studi di luar karena merasa sistem di Indonesia belum mendukung untuk atlet profesional,” kata pada keterangan resmi PBSI, Senin (18/12/2023).

Selain fokus untuk melanjutkan studi di Australia, Pramudya mengungkapkan kesehatan mentalnya sempat terganggu sehingga mempengaruhi kehidupan pribadi.

“Hal ini tidak bagus untuk keseharian saya karena hal ini memiliki efek terhadap kehidupan, sehingga saya membutuhkan istirahat,” ungkap dia.

Tak hanya itu, Pramudya menilai peluang untuk mengikuti cabor bulu tangkis Olimpiade 2024 Paris bersama Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan juga terlampau berat.

“Saya rasa untuk ke sana, saya tidak punya kapabilitas atlet di Olimpiade berdasarkan progres dan statistik mengingat Indonesia punya historis yang besar di ajang tersebut,” kata dia.

 

 


Niat Mundur Sejak Awal Tahun 2023

Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan menjadi penentu kemenangan tim bulu tangkis beregu putra Indonesia atas Singapura dalam laga semifinal SEA Games 2023 di Badminton Hall Morodok Techo, Phnom Penh, Kamboja, Rabu (10/5/2023). Indonesia menang 3-1. (foto: PBSI)

Pebulu tangkis berusia 23 tahun itu mengaku sudah memiliki niat untuk mundur dari Pelatnas sejak awal tahun ini. Ia juga sudah berbicara dengan pelatih mengenai kesehatan mental dan berbagai pertimbangan lainnya, sehingga keputusan untuk gantung raket pun menjadi final.

“Saya kemudian berbicara dengan pelatih membicarakan hal ini dan juga telah berusaha di beberapa turnamen, di Japan Masters dan China Masters 2023 untuk berusaha keras agar mendapat hasil maksimal. Setelah turnamen itu kemudian keputusan saya akhirnya bulat untuk mundur,” jelasnya.

Pramudya tercatat menjadi bagian dari PBSI sejak 2018. Sebelum berada di sektor ganda putra, Pramudya pernah berpasangan dengan Ribka Sugiarto di ganda campuran. Sebelum berduet dengan Yeremia, ia juga pernah berpasangan bersama Rehan Naufal Kusharjanto dan Ghifari Anandaffa Prihardika.

 


Doakan yang Terbaik untuk Pasangan

Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan selanjutnya menghadapi pasangan China Liang Wei Keng/Wang Chang pada babak 8 besar Indonesia Open 2023. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pasangan Pram/Yere tampil cukup baik di sepanjang karier dengan meraih beberapa gelar seperti Spain Masters 2021, Belgian International 2021, Badminton Asia Championships 2022, dan dua medali SEA Games 2023 Kamboja.

“Suka duka telah dilewati bersama mulai dari debut di 2019 silam. Kami sama-sama saling menikmati proses hingga saat ini. Kami juga berkomitmen untuk sama-sama menjadi pasangan yang baik dengan memberikan dukungan satu sama lain,” kata Yeremia.

“Untuk Yeremia sukses terus untuk karier ke depannya. Maaf jika keputusan ini merugikan buat Yeremia dan dinilai kurang baik. Saya ucapkan terima kasih untuk semua memori saat juara bareng maupun dalam kondisi sulit,” imbuh Pramudya.

Infografis bulu tangkis. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya