Gus Iqdam Terpana Bertemu Siti Atiqoh Istri Ganjar Pranowo: Wah Masih Muda Sekali, Sugeng Rawuh

Inilah komentar pertama yang meluncur dari Gus Iqdam saat keduanya bertemu saat rutinan Senin malam (18/12/2023).

"Monggoh pinarak Bu Atiqoh, yang mana Bu Atiqoh? Pinarak monggoh, wah masih muda sekali, sugeng rawuh, ngapunten- ngapunten," kata Gus Iqdam mempersilahkan Atiqoh untuk ikut dalam pengajiannya, seperti yang diunggah oleh akun TikTok @DEKENGANE.PUSAT.

Dengan santun Gus Iqdam mempersilakan istri Capres ini Sebagai tamu kehormatan ia diberikan tempat duduk di depan, tak jauh dari Gus Iqdam. Malam itu istri Ganjar Pranowo menggunakan kostum sederhana berwarna merah muda, membuat dirinya tambah muda.

Untuk diketahui perempuan kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah, pada tahun 1971 akrab dengan dunia pesantren. Ia merupakan cucu dari KH Hisyam A Karim, pendiri Pondok Pesantren PP Riyadus Sholikhin Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Iqdam memperkenalkan istri Ganjar Pranowo ini kepada seluruh jemaah yang hadir.

"Alhamdulillah matrsuwun rawuhipun Bu Atiqoh, Jadi Bu Atiqoh ini istrinya Pak Ganjar Pranowo, Alhamdulillah. Ya Alloh kulo nembe pertama kali ini," kata Gus Iqdam.

Gus Iqdam mengaku, sebelumnya sudah dapat kabar jika yang bersangkutan akan datang ke rumahnya. Dirinya sempat bingung dan bertanya tanya mana yang namanya Bu Atiqoh.

"Kulo baru pertama kali ini, saya dikabari orang-orang Insya Allooh Bu Atiqoh mau ke rumah njenengan (Gus Iqdam). Saya itu bingung yang mana beliaunya. Ternyata luar biasa masih muda njenengan ini. Dan luar biasa tawaduk luar biasa, masya Allah," ujar Gus Iqdam.

Awalnya Gus Iqdam memperkirakan kedatangannya akan gagal, karena sudah malam. Dan Gus Iqdam berjanji akan mengajak jalan-jalan Atiqoh jika datang lagi, untuk keliling bertemu jemaahnya terutama para garangan.

Beberapa waktu lalu Gus Iqdam bernah berpesan agar para jemaah tidak perlu kaget jika nanti secara langsung atau live streaming tiba tiba didatangi capres cawapres.

Gus Iqdam berjanji tidak akan berat sebelah untuk memilih salah satu. "Njenengan sing tenang, yang datang tidak mungkin ditolak," ujarnya seperti terabadikan dalam TikTok, @WONG PUSAT.

"Jika nanti ada yang datang di pengajian, atau di markas tenang saja, bukan berarti Gus Iqdam pilih ini," ungkap dai Blitar ini.

"Kalau ada capres cawapres, sowan ke Gus Iqdam atau ST, gak usah kecewa, jangan jadi jemaah yang gagal paham," pinta Gus Iqdam lagi.

Dalam suatu kesempatan Gus Iqdam mengeluarkan ramalan sesuatu yang 'nyrempet' soal Pilpres ini.

Diketahui, ada tiga paslon yang telah ditetapkan nomor urutnya oleh KPU.

Yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2 dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut tiga.

Tokoh agama seperti Gus Iqdam ini, pastinya menjadi buruan capres cawapres, dan juga para 'pemain' politik lainnya, seperti para caleg juga.

"Sampai detik ini tuh saya belum mengeluarkan pilihan saya siapa, rahasia di dalam hati saya," kata Gus Iqdam saat pengajian di rumah Soimah Pancawati pada gelaran Haul untuk leluhurnya di Pendopo Tulungo Jumat (24/11/2023).

Dengan latar belakangnya Gus Iqdam pendiri Majelis Sabilu Taubah (ST) yang memiliki jutaan pengikut baik di tanah air maupun luar negeri, ini pasti jadi buruan politik.

Jika dicermati, kata-kata pendakwah "dekengane pusat" ini bisa mengandung lebih dari satu tafsiran. Bisa diartikan sudah punya pilihan Capres tapi belum diumumkan, bisa pula hingga saat ini dirinya memang belum menjatuhkan pilihannya.

Gus Iqdam pun mengakui jika istrinya malah tak tahu siapa Capres pilihannya. "Bahkan istri saya tidak tahu. Aku tidak mewajibkan istri saya milih siapa, sudah, terserah kamu mau milih siapa, aku juga gitu. Yang penting kamu jangan meninggalkan aku," kata Gus Iqdam.

Terkait pesta demokrasi yang akan berlangsung di tahun 2024 ini. Ia tidak berkeinginan terseret lebih jauh dalam politik praktis ini.

Adanya hal itu, ia meminta jemaahnya untuk menyambutnya baik, dan jika ada yang pidato di majelisnya bukan berarti Gus Iqdam mewajibkan untuk memilih mereka. "Mereka minta didoakan ya didoakan saja," ungkapnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul