Pohon Ini Menangis karena Ditinggal Rasulullah

Ternyata Pohon Bisa Menangis, Begini Kisah Pohon Kurma yang Menangis di Depan Nabi Muhammad SAW

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Des 2023, 16:30 WIB
Pekerja Palestina menaiki pohon kurma saat akan memanen buahnya di perkebunan Al Zawayda, Jalur Gaza, Selasa (10/10). Hasil dari perkebunan ini digunakan memenuhi kebutuhan hidup warga di tengah perebutan wilayah perbatasan oleh Israel. (AP/Adel Hana)

Liputan6.com, Jakarta - Kisah pohon kurma yang menangis kepada Nabi Muhammad SAW kali ini mengajarkan kepada kita bahwa segala sesuatu di dunia ini, termasuk makhluk hidup dan tumbuhan, memiliki rasa dan perasaan.

Pohon mampu merasakan kasih sayang, kehilangan, dan kebahagiaan. Oleh karena itu, kita harus selalu bersikap baik kepada semua makhluk ciptaan Allah, termasuk hewan dan tumbuhan.

Di bawah teriknya matahari Madinah, dalam suasana Masjid Nabawi yang ramai dengan aktivitas umat Islam, berdiri sebuah pohon kurma yang menjulang tinggi.

Pohon kurma ini bukan sembarang pohon kurma, ia memiliki kisah istimewa yang terjalin dengan Rasulullah SAW, sang pembawa risalah Islam.

Mengutip Eramuslim.com, di antara cara Allah Ta’ala untuk meneguhkan para kekasih-Nya di muka bumi ini adalah dengan menganugerahkan kepada mereka berbagai bentuk mukjizat dan karomah. Mukjizat yang Allah turunkan untuk menguatkan hati Rasul-Nya sangat banyak dan beragam.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Pernyataan Sahabat Jabir

Ilustrasi Pohon Kurma (Sumber: Pixabay)

Dikutip dari buku Jangan Takut Hadapi Hidup karya Aidh Abdullah Al-Qarny, suatu saat Rasulullah SAW pernah berdiri dan berbicara di hadapan para sahabatnya. Setelah itu, beliau meminta sebuah mimbar dan diletakkan tepat berdampingan dengan sebatang pohon yang dulu menjadi tempat beliau bersandar. Saat itu, batang pohon tersebut menangis sedih karena harus berpisah dengan sang kekasih hati, Rasulullah SAW.

Sebatang pohon yang tak mampu mengucapkan sepatah kata pun, tidak pula mampu berbicara, apalagi makan, minum, memberikan manfaat maupun menjauhkan seseorang dari bahaya dan mudharat, ternyata ia mampu merasakan duka. Ia menangis di hadapan penglihatan dan pendengaran para sahabat!

Jabir pernah mengatakan, “Demi Allah, saat itu kami benar-benar mendengar suara batang pohon tersebut layaknya rintihan seekor unta betina yang sedang hamil dan banyak susunya yang harus berpisah dengan anaknya di tengah padang pasir.”

 


Rasulullah Mendekati Pohon Itu

Para juri mendiskusikan kualitas kurma selama Festival tahunan Kurma Liwa di kota Liwa, Abu Dhabi pada Rabu (17/7/2019). Festival Kurma Liwa juga menawarkan begitu banyak pengunjung muda untuk belajar, tentang sejarah pohon kurma dan keaslian budaya Arab. (AP Photo/Kamran Jebreili)

Di hadapan para sahabatnya, Rasulullah SAW melangkah mendekati batang pohon tersebut dan meletakkan tangannya yang suci agar ia berhenti menangis dan kembali tenang.

Allah Ta’ala berfirman, yang artinya

“Maka di antara mereka ada sekelompok orang yang termasuk telah menzalimi diri mereka sendiri, dan sebagian lainnya berada di posisi pertengahan, dan yang lainnya termasuk (as-Sabiqun) pendahulu dalam berbagai kebaikan.” (QS. Fathir ayat 32)

Karomah pada dasarnya merupakan pertolongan dan pengukuhan yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang beriman.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya