Melihat Tempat Penampungan Sementara Pengungsi Rohingya di Sabang Aceh

oleh Arnaz Sofian diperbarui 19 Des 2023, 10:05 WIB
Pengungsi Rohingya Sabang Aceh
Sekitar satu juta orang telah melarikan diri ke Bangladesh, dan dari sana ribuan orang mempertaruhkan nyawa mereka setiap tahun dalam perjalanan laut yang panjang dan mahal untuk mencapai Malaysia atau Indonesia.
Pengungsi Rohingya berkumpul di tempat penampungan sementara sebuah pelabuhan di Pulau Sabang, Provinsi Aceh, Indonesia, Senin (18/12/2023). Sebagian besar Muslim Rohingya menjadi sasaran tindakan keras militer Myanmar pada tahun 2017 dan menjadi sasaran penyelidikan genosida Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)
Sekitar satu juta orang telah melarikan diri ke Bangladesh, dan dari sana ribuan orang mempertaruhkan nyawa mereka setiap tahun dalam perjalanan laut yang panjang dan mahal untuk mencapai Malaysia atau Indonesia. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)
Namun demikian, mahasiswa dan masyarakat Sabang menuntut agar Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi atau UNHCR untuk segera memindahkan warga etnis Rohingya yang ada di Sabang ke daerah lain. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)
Keberadaan etnis Rohingya di kawasan Pelabuhan CT-1 Sabang dinilai telah menimbulkan gejolak gelombang penolakan di tengah masyarakat. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)
Penolakan itu juga telah disampaikan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Sabang saat menggelar aksi damai di Tugu Simpang Garuda dan depan Dermaga CT-1, Kota Sabang, pada Senin (18/12) sore. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)
Aksi tersebut mulai berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, yang dihadiri sekitar 300 orang warga. Dalam aksinya, masyarakat dari lintas usai tersebut juga membentang spanduk penolakan terhadap etnis Rohingya dan UNHCR. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)
Pada spanduk juga, massa aksi menuntut agar aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas apabila ada masyarakat lokal yang menjadi agen dugaan perdagangan manusia, atau membantu penyeludupan warga etnis Rohingya ke Sabang. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)
Sebelumnya, ada sekitar 139 orang warga etnis Rohingya yang masih bertahan di kawasan Pelabuhan CT-1, Kota Sabang, pasca pendaratan pada Sabtu (2/12) lalu. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya