Liputan6.com, Jakarta Persidangan yang dijalani aktor Marvel Jonathan Majors terkait kasus penganiayaan terhadap mantan kekasih yang membelitnya, telah mendekati babak akhir. Dalam sidang pembacaan putusan pada Senin (18/12/2023) kemarin, enam juri menyatakannya bersalah dalam dua dakwaan.
Diwartakan People, persidangan telah berjalan selama lebih dari dua minggu, dan pihak penggugat yakni Grace Jabbari juga sudah menyampaikan sejumlah bukti. Mantan kekasih pemeran Kang The Conqueror ini mengklaim sang aktor memang sosok yang kasar dan tak jarang main fisik selama hubungan mereka.
Advertisement
Untuk memperkuat klaim ini, Grace Jabbari menyodorkan bukti berupa percakapan teks mereka, yang terjadi pada September 2022—atau beberapa bulan sebelum penganiayaan yang membuahkan gugatan hukum ini terjadi pada Maret 2023.
Dalam percakapan mereka, terungkap Grace Jabbari mengalami cedera dan ingin pergi ke dokter, tapi dihalangi oleh Jonathan Majors.
“Aku takutnya kamu enggak paham tentang apa yang bisa terjadi kalau kamu pergi ke rumah sakit. Mereka bertanya-tanya kepadamu, dan menurutku kamu enggak akan bisa melindungi kita, bahkan bila kamu berbohong pun bisa mengarah pada penyelidikan dan mereka bisa curiga,” begitu pesan yang dikirimkan Jonathan Majors ketika masih berstatus sebagai kekasih Grace Jabbari.
Sambil menangis, Grace Jabbari membacakan pertukaran pesan teks mereka di persidangan. Di tengah jalan, ia menangis tersedu sedan, sehingga akhirnya digantikan pihak jaksa.
Grace Jabbari Memohon Supaya Boleh ke Dokter
“Kalau pergi, aku akan bilang dokter kepalaku terbentur. Aku akan menunggu sehari lagi, karena aku enggak bisa tidur dan butuh obat penahan sakit yang lebih kuat,” begitu balasan Grace kala itu.
Ia juga mengatakan tak akan mengungkap apa yang terjadi, karena masih ingin bersama Jonathan Majors.
Advertisement
Ancam Bunuh Diri
Balasan aktor 34 tahun ini ternyata nyelekit. Ia mengungkap bahwa sang kekasih hanya ingin bertahan bersamanya agar tak merasa malu di hadapan keluarga dan sahabat. Yang lebih ngeri, ia bahkan membawa-bawa ancaman (maaf) bunuh diri kepada sang kekasih.
“Kemarin malam aku mempertimbangkan membunuh diriku atau pulang ke rumah,” kata dia.
Jonathan Majors melanjutkan, “Kamu kemarin malam bilang membutuhkan cinta dan aku menyingkirkan perasaanku dan memberimu itu. Aku juga BUTUH cinta. Atau mungkin aku adalah seorang monster dan pria jahat yang tak pantas mendapatkannya dan lebih baik bunuh diri saja.
Masih Berkukuh Tak Bersalah
Sementara itu, pengacara Jonathan Majors masih berkukuh kliennya tak bersalah. Kuasa hukum menyebut bahwa kliennya langsung dianggap bersalah karena berkulit hitam, sementara Grace berkulit putih.
“Mereka melihat Tuan Majors dan langsung mengambil keputusan,” kata sang kuasa hukum, mengenai polisi yang menangkap kliennya. “Mereka memutuskan siapa korban dan siapa penjahatnya.”
Advertisement