Liputan6.com, Jakarta Chainlink (LINK) adalah jaringan oracle terdesentralisasi yang bertujuan untuk menghubungkan smart contract dengan data dari dunia nyata. LINK Coin dikembangkan oleh Sergey Nazarov, dengan Steve Ellis sebagai salah satu pendiri lainnya.
Advertisement
Dilansir dari Coinmarketcap, token kripto Chainlink yaitu LINK atau Chainlink Coin melakukan Initial Coin Offering (ICO) pada September 2017, mengumpulkan USD 32 juta atau sekitar Rp 496,5 miliar (asumsi kurs Rp 15.516 per dolar AS), dengan total suplai 1 miliar token LINK. LINK, sebagai kripto asli jaringan oracle terdesentralisasi Chainlink, digunakan untuk membayar operator node komputer.
Karena jaringan Chainlink memiliki sistem reputasi, penyedia node yang memiliki LINK dalam jumlah besar dapat diberi hadiah dengan kontrak yang lebih besar, sementara kegagalan untuk menyampaikan informasi yang akurat berakibat pada pengurangan token.
Pada perdagangan Selasa (19/12/2023), LINK Coin mencatatkan performa cukup apik. Berdasarkan data Coinmarketcap, harga LINK adalah Rp 228.268 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp 10,6 triliun.
LINK Coin menguat 5,56 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 13, naik dari peringkat sebelumnya di 19. Kapitalisasi pasar LINK Coin Rp 129,9 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 491,5 juta LINK dari maksimal suplai 1 miliar LINK.
Apa Itu Oracles?
Chainlink adalah platform yang bertujuan untuk menjembatani celah antara smart contract berbasis teknologi blockchain (yang dibuat meluas oleh Ethereum), dan aplikasi dunia nyata. Karena blockchain tidak dapat mengakses data di luar jaringan mereka, oracle (instrumen defi) diperlukan untuk berfungsi sebagai penyuplai data dalam smart contract.
Dalam kasus Chainlink, oracle terhubung ke jaringan Ethereum. Oracle menyediakan data eksternal (misalnya suhu, cuaca) yang memicu pelaksanaan smart contract setelah memenuhi kondisi yang telah ditentukan. Peserta pada jaringan Chainlink diberi insentif (melalui hadiah) untuk menyediakan akses kepada smart contract atas daftar data eksternal.
Jika pengguna menginginkan akses ke data off-chain, mereka dapat mengirimkan kontrak permintaan ke jaringan Chainlink. Kontrak ini akan mencocokkan kontrak yang meminta dengan oracles yang sesuai. Kontrak tersebut mencakup kontrak reputasi, kontrak pencocokan pesanan, dan kontrak agregat. Kontrak agregat mengumpulkan data dari oracle yang dipilih untuk menemukan hasil yang paling akurat.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.