Studi: Obesitas Parah Meningkat pada Anak-anak di Amerika Serikat

Studi baru menambah bukti bahwa obesitas parah menjadi lebih umum terjadi pada anak-anak kecil di Amerika Serikat.

oleh Tim Global diperbarui 20 Des 2023, 21:31 WIB
Ilustrasi obesitas, perut buncit. (Photo by Andres Ayrton/Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Studi baru menambah bukti bahwa obesitas parah menjadi lebih umum terjadi pada anak-anak kecil di Amerika Serikat.

Terdapat harapan bahwa anak-anak yang tercakup program pangan pemerintah akan melawan tren angka obesitas. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa angka tersebut menurun sekitar 10 tahun lalu pada anak-anak tersebut. Namun, hasil penelitian baru yang dirilis pada Senin (18/12) dalam jurnal Pediatrics menunjukkan angka tersebut sedikit meningkat pada 2020.

Peningkatan tersebut sejalan dengan data nasional lainnya, yang menunjukkan sekitar 2,5% dari seluruh anak usia prasekolah mengalami obesitas parah pada periode yang sama, dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (20/12/2023).

"Kami telah melakukan dengan baik dan kini kami melihat tren peningkatan ini," kata salah seorang penulis studi tersebut, Heidi Blanck dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat. "Kami kecewa melihat temuan ini."

Studi tersebut mencermati anak-anak berusia 2 hingga 4 tahun yang terdaftar dalam program Perempuan, Bayi dan Anak-anak (WIC), yang menyediakan makanan sehat dan layanan lain untuk anak-anak usia prasekolah di keluarga berpenghasilan rendah. Anak-anak itu ditimbang dan diukur.

Tim peneliti mendapati bahwa 2,1% anak-anak dalam program itu mengalami obesitas parah pada 2010. Enam tahun kemudian, angka itu turun menjadi 1,8%. Namun pada 2020, jumlahnya naik menjadi 2% atau sekitar 33.000 dari 1,6 juta lebih anak yang mengikuti program WIC.

dPeningkatan signifikan terlihat di 20 negara bagian dengan angka tertinggi di California, 2,8%. Peningkatan signifikan juga tampak pada beberapa kelompok ras dan etnis. Tingkat tertinggi, sekitar 2,8%, terjadi pada anak-anak ari kelompok Hispanik.

Para ahli mengatakan obesitas parah pada usia dini hampir tidak dapat diperbaiki dan sangat terkait dengan masalah kesehatan kronis dan kematian dini.

Tidak jelas mengapa peningkatan tersebut terjadi, kata Blanck.


Orang Obesitas di AS Pilih Operasi

Ilustrasi obesitas. (dok. Jarmoluk/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Semakin banyak orang di Amerika Serikat melakukan operasi untuk melawan kegemukan. Proses olahraga dan diet dianggap tidak efisien. 

Dilansir VOA Indonesia, Minggu (18/6/2023), para remaja itu dan orang tua mereka mengatakan mereka memilih opsi operasi dan obat setelah bertahun-tahun menjalani program diet dan olahraga yang tidak membuahkan hasil signifikan.

John Simon III awalnya adalah balita montok yang tumbuh menjadi anak laki-laki yang gemuk, kata ibunya. Saat siswa sekolah menengah di California itu berusia 14 tahun, berat badannya melonjak menjadi lebih dari 195 kilogram dan mengalami kondisi medis yang mengancam jiwa.

"Kegemaran saya pada makanan sangat memprihatinkan. Anda tahu, saya benar-benar suka makanan pada saat itu. Itulah satu-satunya yang menyenangkan bagi saya," jelasnya.

Sekarang, delapan bulan setelah operasi penurunan berat badan yang mengangkat sebagian perutnya, Simon telah kehilangan lebih dari 75 kilogram. Kesehatannya membaik dan harapannya akan masa depan meningkat.

Simon termasuk di antara sekelompok kecil remaja, yang jumlahnya terus bertambah di AS, yang memilih cara drastis untuk menurunkan berat badan, yakni operasi dan obat-obatan baru yang mengatur ulang metabolisme.

Intervensi agresif ini didukung oleh beberapa ahli yang menangani obesitas pada anak, termasuk Doktor Janey Pratt, seorang ahli bedah Universitas Stanford yang melakukan operasi pada Simon.

"Simon telah menempuh berbagai cara. Ia pernah mencoba obat-obatan. Ia pernah mencoba mengubah gaya hidup. Anda tahu, kami telah menunjukkan berulang kali bahwa pada anak-anak dengan obesitas parah dan, pada orang dewasa dengan obesitas parah, perubahan gaya hidup bukanlah pengobatan yang baik. Itu tidak berhasil. Diet dan olahraga tidak efektif untuk mengobati obesitas. Pembedahan itu efektif, dan memiliki hasil jangka panjang," jelasnya.


Dianggap Efektif

Ilustrasi obesitas. (Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash)

Para pendukung operasi penurunan berat badan atau obat-obatan pada remaja mengatakan bahwa itu adalah cara yang aman dan efektif. Alasan utamanya, 80 persen remaja dengan obesitas umumnya sulit menurunkan berat badannya hingga dewasa sehingga berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan yang tak jarang mengancam nyawa.

Apalagi, banyak ahli medis yang merawat anak-anak dengan obesitas parah mengatakan, hasil-hasil penelitian menunjukkan: diet dan olahraga saja tidak cukup.

Lebih dari 240 penyakit dikaitkan dengan kelebihan berat badan, termasuk gangguan hati, diabetes, dan peradangan.

Meski demikian, para penentang operasi dan obat mengatakan, perlu kehati-hatian besar dalam melakukan intervensi pada usia dini.

David Ludwig, seorang ahli endokrin dan peneliti di Rumah Sakit Anak Boston memperingatkan, pembenaran pemanfaatan operasi dan obat penurun berat badan tidak boleh menutupi pilihan nonobat. Ia menegaskan, pola makan dan olahraga harus tetap menjadi yang terdepan dalam pencegahan dan penanganan obesitas.

Arya Permana, salah satu contoh kasus obesitas yang mengkhawatirkan (liputan6.com/Tri yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya